"Yaudah aku mau tidur" katanya karena mata Kezia masih terasa berat. "Nean aku mau tidur lagi," lirih Kezia membenamkan dirinya di samping Nean, meringkuk layaknya seorang bayi mencari kehangatan.
"Tidurlah," kata Nean mengecup dan mengelus pelan.
***
Nean menemui seseorang di kafe, untuk pertama kalinya. Sebenarnya dia sangat malas untuk bertemu, hanya saja dia sangat membutuhkan bantuan dan informasi. Saat sudah berada di depan kafe, dia melihat orang itu di sini. Iya, tidak lain adalah Kenzo—kakak dari kekasihnya.
Nean ingin menemuinya hanya untuk menanyakan beberapa hal, mereka kini duduk bersamaan. Melihat wajah Kenzo saja dirinya sudah muak, sangat muak sekali. Dia harus menekan kesabarannya agar tidak memukul wajah menyebalkan itu.
"Gua mau ketemu orang tua lo," kata Nean tidak berbasa-basi, Kenzo mengernyitkan wajahnya kebingungan. Dia bahkan heran kenapa Nean ingin membuat janji agar mereka bisa bertemu, hanya dengan menanyakan keadaan ayah dan ibunya.
"Di mana mereka?" tanya Nean langsung.
"Lu napa sih?!" geram Kenzo heran.
"Jawab aja goblok!" kata Nean ngegas. Dia tidak ingin mengabiskan waktunya lama-lama di sini.
"Ada di Belanda, mereka kerja," kata Kenzo.
"Kerja rodi?" seketika Kenzo mendengus tidak suka, memang orang tuanya sangat gila kerja.
Itulah sebabnya mereka tidak pernah pulang, hanya akan datang ke rumah setahun beberapa kali, dan bisa dihitung jari.
"Mau ngapain?" tanya Kenzo tidak mengerti akan pertemuan ini.
"Mau lamar pacar gue." Kenzo menganggukan kepalanya, hingga dia membulatkan matanya dan menatap Nean tidak percaya. Apa yang dikatakan cowok itu masih membuat dirinya jantungan, dia menatap Nean menyelidik dan sangat tajam.
"Gue nggak suka main-main."
"Najis."
"Pernikahan nggak segampang itu, lo beneran serius sama adek gue?" tanya Kenzo kini mulai serius, karena walaupun dia pernah berbuat salah.
Kenzo tidak ingin Kezia terperangkap dalam hubungan yang tidak sehat, tidak ingin adiknya kembali menderita akan pria yang dia percaya untuk menjaganya.
"Kalo lo mau nikahin adek gue, gue nggak bakalan setuju. Gue tahu gimana lo di dunia malam, gue tahu bejatnya lo sama cewek dan buruknya lo saat marah. Gue tahu lo pernah main tangan sana adek gue."
"Gue nggak butuh restu lo. Kapan orang tua lo balik?" tanya Nean kepada Kenzo yang langsung terdiam, dia bahkan tidak tahu kapan mereka akan pulang.
Mengerjakan sesuatu di luar sana sampai lupa dengan apa yang namanya keluarga dan pulang ke rumah, hal yang membuat dirinya luka begitu juga Kezia. Keterdiaman Kenzo itu dapat dimengerti oleh Nean.
"Dimana alamat bokap nyokap lo," kata Nean, hal itu membuat Kenzo terkejut.
"Gue serius saat gue bilang mau milikin Kezia buat gue, gue egois dan nggak suka apa yang udah jadi milik gue disukai orang lain. Lima tahun gue merhatiin adek lo, dan ini udah haknya gue buat dapetin dia. Gue mau jadi orang yang paling dipercaya Kezia, apapun gue lakuin. Kalau restu emang halangan gue, gue bisa mudah nyingkirin lo. Nggak ada yang bisa ngatur dan buat gue jauh dari Kezia, sampai kapanpun she is mine."
Nean menatap Kenzo dengan tajam, hingga cowok itu merasa tatapan Nean sangat mengintimidasi. Dari ucapannya dia tahu cowok ini memang sangat dan ingin menikahi adiknya, dia akan melakukan hal gila jika hubungan mereka tidak direstui. Dalam hati terselip rasa kagum kepada Nean, menjaga Kezia dengan apa yang dia bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cruel Boyfriend
RomanceKezia Scarllethisya gadis yang dijadikan bahan taruhan untuk pemenang balapan liar, sampai akhirnya cowok bernama Nean berhasil mendapatkannya begitu mudah. Bukan tanpa sebab Nean nekat mengikuti pertandingan itu demi mendapatkan Kezia. Sesuatu hal...