Bagian 2

19.3K 1.6K 29
                                    

••

Kini mereka berdua sudah berada di meja makan, Mama Nita sudah menyiapkan sarapan pagi ini, mereka memang tinggal di rumah Nita, karna mama Nita sendiri yang meminta agar Nita dan Raffa untuk tinggal sementara dulu di sini, bersamanya.

"Gimana malam pertamanya?" tanya Acha terkekeh geli.

Raffa yang mendengar pertanyaan itu langsung menoleh ke Nita yang menatap balik dirinya.

"Mantap," balas Nita acuh.

"Haduh," Acha malah tertawa melihat sikap Nita yang kesal kepadanya.

"Kalian habisin sarapannya, mama duluan ke kantor ya," lanjutnya yang mendapatkan anggukan dari Raffa dan Nita.


"Lo berangkat sendiri, gue gak mau berangkat sama lo, apalagi satu mobil sama kuman kaya lo,"

Raffa menganguk menatap kepergian sang istri, dirinya tau jika Nita belum menerima layaknya suami. Raffa pun sedikit tidak peduli, untung dirinya memiliki sedikit sikap sabar yang cukup tinggi. 

"Motor apa sepeda?" guman Raffa binggung sendiri. Ia terkekeh pedih melihat motor yang membuat dirinya berada di rumah ini

Akhirnya Raffa pun memilih untuk menaiki motor milik Nita, ia pun mulai menjalankan motornya dengan perlahan tapi aman.

Tidak seperti Nita yang membawa mobil dengan kecepatan seperti orang sedang di tagih hutang.

Mata Raffa terus menelusuri jalan raya, pandangannya beralih kepada perempuan yang sedang berjongkok di depan sepedanya, Raffa tau sosok gadis itu, ia pun menghampirinya memberhentikan motornya di hadapan gadis itu.

"Hai," sapa Raffa sedikit canggung.

"Eh-hai," balas perempuan itu menoleh ke arah Raffa lalu mengalihkan pandanganya lagi ke arah sepedanya.

"Sepeda kamu kenapa?" tanya Raffa melihat ke arah sepeda yang berada di samping perempuan itu.

Perempuan itu menoleh ke Raffa ia pun menjawab. "Ban sepada aku meletus"

Raffa terkekeh lucu saat mendegar jawaban gadis yang ada di hadapannya.

"Kok ketawa?" tanya Vina sambil menatap Raffa binggung.

"Gapapa---- mau berangkat bareng?"

Ucapan Raffa mampu membuat Vina salah tingkah.

"Emmm--Gapapa?" tanya Vina tak enak hati.

"Gapapa, lagian kita satu kampus," balas Raffa tersenyum ke arah Vina.

Vina tersenyum lalu naik ke motor Raffa. Raffa pun menjalankan motor itu dengan hati hati.

•••

Sesampainya mereka di kampus, Vina langsung turun dari motor Raffa. Dan menatap Raffa dengan senyum manisnya.

"Emmm-makasih ya,"

"Kamu jurusan apa?" Vina memulai percakapan dengan Raffa.

"Aku hukum, kamu?" tanya balik Raffa sambil berjalan ke arah gedung kampus.

Nerd HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang