Nerd Husband

Bagian 9

•••

Pada akhirnya, Nita harus enyah dari kenyataan ini, jika waktu bisa di ulang, dirinya akan mengulang waktu ini.

Nita terus memandangi kamar Raffa dengan tatapan kosong. Dirinya telah berpakaian rapih dan mendudukan dirinya di anak tangga.

Pintu kamar Raffa pun terbuka, menampilkan Raffa dengan Gaya casualnya.

Nita terkejut bukan main saat melihat penampilan Raffa yang sangat beda dari penampilan yang dulu. Nita berlari ke arah Raffa yang berjalan begitu saja menghiraukan keberadaan dirinya.

"Raffa tunggu!" Pinta Nita dengan tangan menarik ujung hoddie yang Raffa kenakan.

Raffa yang engak peduli dengan panggilan Nita pun langsung menyumpal telingannya mengunakan earphone miliknya.

Nita yang geram pun langsung berdiri di hadapan Raffa sambil merentakan tangannya.

"Tunggu." Ucapnya sambil menahan pundak Raffa dengan kedua tanganya.

Raffa memberhentikan langkahnya dan menatap Nita dengan tatapan malas.

"Raffa," Panggil Nita dengan nada lirihnya.

"Apa?" Jawab Raffa sambil menghempaskan tangan Nita dari pundaknya.

"Gue bareng sama lo ya?" Pinta Nita yang membuat Raffa memandang dirinya diam.

"Gue bareng sama perempuan kaya lo? Apa kata anak kampus nanti." jawab Raffa dengan tampang sinisnya.

"Raffa.."

"Gue mau jemput Vina!"

"Gak! Gue gak ngijinin lo bareng sama dia!" Bantah Nita.

"Lo siapa gue?" Tanya Raffa.

Kini tatapan Nita berubah menjadi pedih. Dirinya terdiam setelah mendegar kata kata Rafffa.

"Gue istri lo Raff," Jawab Nita memainkan ujung bajunya gemetar.

Raffa terkekeh sinis. "Sejak kapan gue anggap lo istri?"

"LO KENAPA SIH?!" bentak Nita langsung di hadapan Raffa.

Ah Nita! Lo kelepasan lagi.

"Ini bukan Raffa yang gue kenal!" sambung Nita dengan mata berkaca kaca.

"Raffa, yang lo kenal udah. gak. ada!" Setelah mengatakan itu Raffa pun berjalan meninggalkan Nita yang sibuk menghapus air matanya.

•••

Siang ini Raffa berjalan di korindo kampus, dengan Tas rangsel yang tertampang di pundaknya. Banyak yang memandang Raffa kagum serta kaget. Mungkin karna perubahan penampilannya.

"Eh, maaf." Ucap seorang gadis yang membuat Raffa tersenyum hangat.

"Gapapa.." balas Raffa, membantu gadis itu yang sedang mengambil buku buku yang terjatuh akibat keduanya.

Gadis itu tak lain Vina. Perempuan yang selalu menemani Raffa setiap saat.

Vina menyimpitkan matanya seperti tidak asing dengan orang yang ada di hadapannya.

"Aku Raffa.." ucap Raffa sambil tersenyum dan tanganya yang terulur mengacak puncak kepala Vina.

Lontaran Raffa membuat Vina melongo di tempat. "Kamu, Raffa?" Tanyanya seperti memastikan.

Raffa pun tersenyum kembali dan berkata. "Iya, penampilan aku bikin kamu gak ngenalin aku ya?" Tanya Raffa terkekeh.

Vina menganguk kecil. "Tapi kamu keren." cicitnya yang masih terdengar di telinga Raffa.