Bagian 18

23.1K 1.5K 62
                                    

••

"Raffa, lo dengerin penjelasan gue dulu," Nita terus mengikuti langkah Raffa yang hendak masuk ke dalam kamar.

"Lo bisa diem nggak!" sentak Raffa geram melihat tingkah Nita yang selalu menggangunya.

"Segininya lo ngebela si Vina! iya!" sudah habis kesabaran Nita selama ini.

"Gue tau Raff, gue tau lo benci dan dendam atas prrilaku gue dulu, tapi nggak seharusnya lo sebenci ini sama gue." Nita menatap lirih Raffa.

"Mungkin gue nggak sebaik Vina atau nggak sebaik Istri yang lo impikan sejak lo remaja. Tap---"

Ucapan Nita terpotong di saat Raffa membanting pintu kamarnya, meninggalkan Nita yang menatap nanar dirinya.

Nita mengepalkan tanganya dengan kuat. Dirinya berlari keluar rumah entah sekarang Nita ingin kemana.

•••

Matahari mulai terbenam, membuat Nita mendongkak menatap langit langit. Entah dirinya ingin kemana saat langit sudah mulai gelap.

Nita berjalan kaku tanpa membawa sepeser pun uang yang ada di sakunya.

Air dari langit sudah mulai menetes satu persatu, Nita tersenyum getir. Apa di dalam tokoh ini, dirinya harus mendapatkan peran sebagai perempuan antagonis?

Tubuh Nita sudah basah kuyup, Nita terus berjalan pelan tanpa memikirkan sekitarnya. Setelah dirinya sampai di taman, Nita langsung mendudukan dirinya di bangku panjang putih, dengan hujan yang begitu deras membasahi dirinya.


Nita terus terisak entah apa yang sekarang dirinya pikirkan sampai membuat dirinya menangis.

"NITA KANGEN PAPA!" teriak Nita dengan kedua tangan yang terus memukul bangku yang dia dudukan.

"Bangun," Raffa berdiri di sebelah Nita dengan tangan mengengam payung.

Nita terkekeh pedih dan kembali menyembunyikan wajahnya ke dalam lututnya yang di tekuk.

"Pergi." Lirih Nita dengan isakan tangisnya.

Raffa mengambil satu tangan Nita, membuat Nita mendongkak dengan wajah yang merah, hidung merah, di tambah lagi mata yang sedikit bengkak.

"Lo jahat! Kenapa lo sebenci ini sama gue!" Teriak Nita memeluk Raffa dengan erat.

Sementara Raffa hanya diam, dirinya terdiam melihat kondisi Nita yang buruk, dengan baju yang basah serta mata yang memerah karna menangis.

Raffa menjongkokan dirinya di depan Nita, sambil mengengam kedua tangan Nita dengan satu tangnya. Sedangkan tangan yang satu di pakai untuk memegang payung yang sekarang melindungi tubuh Nita.

Yaa-tubuh Raffa sudah basah.

"Maaf," ucap Raffa.

Nita membuang mukannya, dirinya tidak mau menatap wajah Raffa.

Raffa yang tau kondisi Nita pun langsung memeluk tubuh Nita dengan erat, membuat kembali tangis Nita pecah.

"Gue takut sendiri, gue selalu ngerasa kesepian," lirih Nita.

Nerd HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang