"Nggak usah dengerin omongan Mama," Ucap Raffa seraya melihat Nita yang terdiam melamun.
Nita tersentak lalu menoleh cepat ke arah Raffa dengan cengiran khasnya membuat Raffa menatap Nita malas.
"Raffa, lo mau punya anak berapa nanti?" Tanya Nita menghampiri Raffa yang mengambil beberapa buku dari meja belajarnya, kini sekarang mereka berdua di kamar Raffa, sedangkan sekarang sudah pukul 19:03.
Raffa hanya diam, dirinya malah mengambil salah satu buku itu dan mulai membacanya. Gak salah kalo Raffa anak Hukum, suka dengan membaca buku, apalagi menghapal hapal, tapi tidak semua anak hukum yang ambis jiwanya seperti Raffa.
Nita menghela nafas berat, tapi dirinya tetap tersenyum. "Raffa,"
"Lo masih benci sama gue?" tanya Nita menatap Raffa lirih.
"Maaf.." sambungnya menundukan kepalanya.
"Maaf atas kelakuan gue selama ini,"
Raffa mendongkak menatap Nita yang menunduk diam.
Apa sikap dirinya keterlaluan? Pikir raffa.
"Lo siap-siap, kita pulang sekarang," ucap Raffa keluar meninggalkan Nita di kamar sendiri.
Nita keluar dari kamar Raffa dengan tatapan tidak semangat, ah ada apa dengan dirinya, kenapa moodnya menjadi hancur begini.
"Eh-eh Kok kalian bawa Tas? Mau pulang?" Tanya Santi dengan raut kaget.
Nita tersenyum kecil ke santi, "Iya mah, Nita sama Raffa mau pulang dulu."
"Kenapa gak nginep aja," sambung papa Agus.
"Nah bener tuh," balas Santi.
"Nanti kapan-kapan Nita sama Raffa bakalan nginep yang lama deh disini," balas Nita terkekeh.
Santi memeluk Nita dengan erat, "Padahal mama masih kangen sama kamu loh,"
"Aaaa Mama. Terhuraa deh," balas Nita membalas pelukan Santi.
Sendari tadi Agus sendiri, mencari keberadaan anak laki-lakinya itu.
Agus berjalan ke kamar Raffa meninggalkan sang istri dengan Nita.
Sesampai Agus di kamar Raffa, dirinya membuka pintu kamar Raffa, melihat Raffa yang terduduk di pinggir ranjang sambil meremas rambutnya.
"Raffa--" panggil Agus.
Raffa mendongkak dan langsung berdiri kaget menatap sang papa.
"Iya Pah,"
"Kamu lagi ada masalah nak?"
Raffa menggeleng seraya tersenyum
"Kamu nggak bisa bohongin papa, kalo kamu mau cerita apapun, ceritalah ke papa." ucap Agus.
Raffa tersenyum hangat ke papanya, dirinya memeluk Agus dengan erat.
"Maafin Raffa pah," ucap Raffa yang mendapatkan anggukan dari Agus.
"Maaafin papa juga ya nak," balas Agus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Husband
Short StoryGenre: General Fiction ••• Menikah dengan Pria yang Introvert berpakaiannya saja sudah seperti orang yang selalu ingin di Bully. Bagaimana keselanjutan pernikahan ini? Apa berjalan dengan baik atau sebaliknya. Rank. #01 Nita 29.04.2021 #07 Berub...