Bagian 19

971 77 1
                                    

Seperti biasa typo bertebaran dimana-mana hehe, karna author juga kurang teliti.
Masih banyak pemilihan kata yang tidak benar.

Happy reading!

☆●☆

Suasana SMA Bradizta sudah sepi siang ini karna semua murid sudah pulang kerumah masing-masing. Namun tidak dengan Crystal.
Dia berjalan seorang diri menuju loker untuk mengambil beberapa novel.

"Sekolah ini horor juga ternyata, apa mungkin om Tino ngebangun sekolah ini dari bekas kuburan? Hii serem." Crystal bergidik ngeri.

Dengan cepat dia berjalan menuju lokernya. Saat sudah sampai, Crystal melihat Alfa yang akan meninggalkan lokernya.

"Al lo ngapain disini?" Tanya Crystal.

Alfa bingung bagaimana menjawab pertanyaan Crystal.

Setelah beberapa detik terdiam Alfa menjawabnya.
"Tadi kunci gue jatuh disini."

Crystal hanya ber oh ria mendengar jawaban dari Alfa.
Crystal tercengang sejenak saat mendapati banyak sekali coklat dilokernya. Dan terdapat setangkai bunga mawar, lagi.

"Heran deh darimana cobak mereka bisa dapetin kunci loker gue. Ini lagi siapa yang sering ngirim gue bunga mawar. Gue lagi gak siap jadi detektif."

Dengan penuh keheranan Crystal memasukkan bunga mawar dan coklat kesukaannya itu ke dalam tas.

"Lah ngapain masih disini Al? Gak pulang?" Tanya Crystal.

Alfa merutuki dirinya sendiri karna tidak langsung beranjak pergi.
"Eh iya ini mau pulang."

Alfa beranjak meninggalkan Crystal yang masih memasukkan beberapa coklat didalam tasnya.

☆●☆

Suasana yang begitu ramai terjadi di markas geng Zlorz. Crystal dan anggota inti Zlorz sedang berkumpul di ruangan khusus untuk mereka.

"Ih bang Bara! Balikin coklat Crystal!" teriak Crystal yang sedang mengejar Bara

"Sini princes! kejar gue hahaha" ucap Bara dengan berlarian kesana kemari untuk menghindari Crystal.

"Auk ah gelap! Buat bang Bara aja itu!" Crystal mengembungkan pipinya dan duduk disamping Aldo.

"Bara lo dalam masalah." bisik Vanno pada Bara.

Bara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Princes, ini coklat lo. Maafin bang Bara ya?"

"Ck! Baru sekarang dibalikin. Tadi-tadi nyuruh gue lari terus!" Crystal mengambil coklat yang disodorkan Bara.

Aldo mengacak pelan puncak kepala Crystal.
"Gimana tentang Alfa?"

Satria mengerutkan keningnya saat Aldo mengatakan hal tersebut.
"Kenapa sama anak baru itu bos?"

"Huft kan gue udah bilang awasi dia!" ujar Aldo dengan tegas.

"Gak ada apa-apa bos, tenang aja." ucap Bara yang mengerti akan kekhawatiran Aldo.

"Tapi kenapa perasaan gue lain ya?" tanya Aldo.

"Kenapa? Abang jadi cinta sama Alfa gitu?" ucap Crystal dengan terkekeh.

CRYSTALLIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang