Bagian 34

848 49 8
                                        

Mungkin semesta hanya ingin kita bertemu, bukan bersatu.

Happy reading!

***

"Ibu udah denger tentang aksi kalian semua waktu itu."

Enam orang duduk di ruang bk dengan santai dan tidak terdapat raut ketakutan sama sekali. Mereka adalah perwakilan dari anak-anak yang melakukan aksi beberapa hari yang lalu.

"Sudah ibu bilang, kalian bikin geng-geng kayak gitu gak guna tau gak! Bikin resah masyarakat! Belum lagi nama baik sekolah kita tercemar! Kalian masih kecil udah sok-sokan. Kalok udah ada yang terluka seperti Crystal itu gimana? Kalian masih gak mau bubarin geng abal-abal itu hah?!" bentak bu Endang yang berdiri di hadapan mereka.

Gilang berdiri dan hampir saja membentak guru tersebut karna meremehkan geng yang sudah lama berdiri sejak dulu. Dan mereka semua sebagai penerusnya tidak akan terima di rendahkan seperti ini.

Wildan menarik tangan Gilang agar kembali duduk.
"Lo tenang dulu oke?"

"Mau apa kamu Gilang? Mana ketua kalian yang sok itu hah?!" bentak bu Endang.

"Jangan lupa, ketua kami bisa saja memecat bu Endang dari dulu karna kami sudah muak dengan sikap anda yang selalu merendahkan kami. Toh kita melakukannya di luar jam sekolah, lantas apa hubungannya dengan anda? Orang tua kita oke-oke aja. Jika anda khawatir kita mencemarkan nama sekolah ini, keluarkan kami dari sekolah ini." ucap Wildan dengan panjang untuk yang pertama kali.

Bu Endang tidak bisa menjawab perkataan dari Wildan.
"Sudahlah, kalian saya skors 1 minggu."

"Beneran bu?" tanya Alea dkk dengan kompak.

"Kenapa? Baru nyesel setelah di skors?" tanya bu Endang.

"Baru aja di kasih pencerahan sama Wildan, udah mau mulai." gumam Bella.

"Siapa bilang? Kita malah seneng kan guys?!" ucap Vanni dengan bahagia.

"Yoi dong. Nanti kita bisa temenin Crystal di rumah sakit. Terus nongki di cafe, jalan-jalan sepuasnya!" ucap Romi.

"Itu untuk kamu, tapi apa kalian pernah berfikir tentang murid yang lain?" tanya bu Endang.

Mereka semua saling berpandangan dan tertawa.

"Itu mah gampang. Ketua kami bisa mengatasi ini." ucap Gilang dengan tersenyum devil.

Mereka semua meninggalkan ruang bk dengan wajah gembira.

"Eh gimana kita ke RS aja?" tanya Vanni.

"Kita mau ke markas dulu." ucap Gilang.

"Yaudah ciwi-ciwi ke RS ya?" tanya Alea yang di angguki oleh Vanni dan Bella.

***

Crystal menatap kosong pada sebuah gelang yang kini berada di pergelangan tangannya.

"Hei kenapa sedih gitu?" tanya Alfa yang sedari tadi duduk di sebelah brankar Crystal.

Crystal hanya menggeleng dengan senyuman paksa.

'Kamu dimana Mars? Saat gue udah ingat semua lo gak ada disini."

CRYSTALLIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang