Bagian 30

918 61 5
                                    

Happy reading!

☆●☆

Pagi ini suasana lapangan basket di penuhi oleh jeritan para kaum hawa. Bagaimana tidak? Daylon dkk sedang bertanding basket melawan anak-anak ekskul basket SMA Bradizta. Bukan bertanding sebenarnya, tapi lebih ke mengevaluasi teknik bermain mereka.

"SEMANGAT GILANG!" teriak Alea untuk menyemangati sang kekasih yang sedang mendribble bola.

Pertandingan ini bukan bertujuan untuk menentukan siapa yang hebat. Tetapi untuk melatih kemampuan siswa yang mengikuti ekskul basket. Dalam hal permainan basket memang tidak ada yang lebih baik dari kerja sama Daylon dkk. Namun mereka memilih untuk tidak mengikuti ekskul basket karna mereka tidak ingin repot.

"Ger, lo harus lebih bisa fokus waktu shoot biar bola bisa masuk pas ring." ucap Daylon saat melihat Geri melakukan shooting.

Tiba-tiba seseorang berlari menerobos kerumunan dengan wajah paniknya.

"LON, GAWAT! CRYSTAL BELUM DATENG!" teriak Bara.

Mendengar perkataan dari Bara, Daylon langsung menghentikan permainannya dan berlari menuju Bara yang berada di tepi lapangan.

"Emang kenapa kalok Crystal belum sampai?"

"Mungkin aja dia telat kan? Kenapa mereka sekhawatir itu?"

"Kenapa pertandingannya berhenti?"

"Kenapa Crystal belum dateng ke sekolah? Akhir-akhir ini dia jarang terlambat."

"Semoga dia baik-baik aja."

Semua orang yang berada di lapangan tersebut mulai berbisik-bisik.

"Lia kenapa?" ucap Daylon dengan raut wajah sangat khawatir.

"Gawat rencana kita bakal gagal total!" ucap Bara.

Aldo yang sedari tadi masih berada di lapangan memegang bola basket akhirnya menghampiri mereka saat dia melihat kekhawatiran di wajah Daylon.

"Kenapa?" tanya Aldo.

"Jangan disini! Kita ke kelas gue aja. Panggil anggota inti Regazt dan Zlorz." ucap Bara.

"Tapi Genta sama Dani gimana?" tanya Romi.

"Gue kabarin." ucap Daylon.

Mereka semua berjalan meninggalkan lapangan basket menuju kelas Bara. Saat mereka sampai, mereka tidak menemui seorang pun di dalam.

Dengan cepat mereka duduk di sebuah bangku yang sudah di tata melingkar.

"Vanno sama Satria mana?" tanya Gilang.

"Udah itu nanti! Dengerin gue baik-baik." ucap Bara yang di angguki oleh mereka semua.

"Alfa tadi telfon gue karna dia gak bisa hubungin Aldo sama Daylon. Kita harus nyerang sekarang! Bukan nanti malam." ucap Bara dengan panik.

"Lo tenang dulu, sebenernya ada apa? Yang jelas dong ngomongnya!" ucap Daylon dengan tegas.

"Alfa bilang Gerald mau nyulik Crystal pagi ini! Dia gak tau apa alesannya, tapi kita harus nyari dia sekarang. Kalok gak, misi kita nyerang mereka malam ini gagal!"

CRYSTALLIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang