Hati-hati terdapat beberapa kata-kata yang kasar. Bocil harap jauh-jauh.
Happy reading!
☆●☆
"Lon! Lo ngapain di kamar adek gue?!!" Aldo terkejut melihat Daylon.
Namun Daylon terlihat menegang ketika melihat mama Crystal. Dia mendekati mama Crystal dengan lemah.
"Tan, ini beneran tante? Kenapa Daylon gak sadar slama ini Daylon temenan sama Aldo tapi Daylon gak ngerti." Suara Daylon terlihat lemah.
"Ini kenapa sih?" Aldo terlihat kebingungan dengan semua ini.
"Tan, dia beneran bintang? Dia punya kalung pemberian Daylon. Kenapa bisa seperti ini tan?"
☆●☆
Atea sangat bingung ingin menjelaskan semua ini dari mana.
"Daylon maafin tante karna gak kasih tau kamu. Waktu itu saat kamu pindah Crystal berusaha ngejar mobil kamu, tapi saat dijalan dia ketabrak montor dan benturan di kepalanya parah. Jadi dia sedikit kehilangan ingatannya saat kecil." Atea menjelaskan dengan panjang lebar.
"Daylon kamu jangan beritau Crystal ya! Karna dia selalu pusing jika dipaksa mengingat semua itu. Kata dokter dia bisa saja hilang ingatan keseluruhan, biarkan dia ingat dengan sendirinya." Alex berkata dengan tegas.
"Iya tan, om. Daylon akan menutupi ini." Balas Daylon.
"Lah bun jadi temannya Crystal waktu itu Daylon?" Aldo nampak kebingungan dengan suasana saat ini.
Meskipun Daylon dan Aldo sudah berteman cukup lama, namun Daylon juga jarang ke rumah Aldo. Sekalipun dia ke rumah Aldo, dia tidak pernah bertemu dengan orang tuanya.
"Iya. Mungkin kalian sama-sama lupa soalnya kan dulu Daylon biasa kita panggil Mars." Ucap Atea
"Ya udah Daylon mau pulang dulu om, tante."
"Iya Daylon."
"Lon! Lo gak pamit sama gue? Dosa lo sama orang tua!"
Daylon tetap berjalan menuju pintu keluar tanpa menghiraukan Aldo yang mengumpat karna dia mengacuhkannya.
Setelah sampai kamar dia merebahkan tubuh di kasur empuk miliknya. Dia memandang langit-langit kamar yang bernuansa abu-abu. Dia mengambil gelang yang slama ini dia simpan di laci samping kasurnya.
"Ternyata lo ada di sekitar gue bintang. Banyak hal yang mau gue omongin sama lo. Waktu itu gue kehilangan lo sebagai teman kecil gue, setelah itu gue juga kehilangan cinta gue." Daylon masih terbayang dengan jelas masa-masa itu.
Daylon meletakkan kembali gelang yang selalu dia jaga.
"Gelang ini terus gue jaga Crystal."
Daylon tersenyum kecut melihat gelang tersebut, dan dia mulai memposisikan diri untuk tidur.
☆●☆
"BANGG!!! ADA GEMPA! LARI BANG LARI!"
Aldo yang sedang tertidur pulas mendadak bangun."GEMPA! GEMPA!"
Aldo telah lari terbirit-birit keluar rumah dengan masih menggunakan kolor."ALDO! Kamu ngapain sih?! Gak malu sama tetangga keluar rumah pakek kolor doang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTALLIA (END)
Novela JuvenilIni tentang Crystallia Sirius Alexsia si primadona SMA Bradizta yang membuat para kaum adam bertekuk lutut hanya dengan satu kali senyuman. Ini juga tentang Daylon Arbani Marstiga seorang most wanted dan juga ketua dari geng motor Regazt yang terken...