~~~~~~
Sebenarnya, aku tidak benar-benar menghapus perasaanku. Aku masih bisa bertahan melihatmu tertawa bersama dia, dan mengacuhkanku.
~~~~~~Happy reading!
☆●☆
Crystal dan Aldo telah berangkat sekolah bersama dengan menggunakan mobil Crystal. Hanya ada keheningan diantara mereka berdua. Sampai akhirnya Aldo mulai membuka suara.
"Udah dek, jangan sedih mulu napa. Kemarin itu Daylon cuma emosi. Dia kecewa karna sahabatnya udah nyelakain anggota yang sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri." ucap Aldo.
"Kan bukan gue yang nyuruh orang gak jelas itu buat ngroyok anggota mereka." ucap Crystal dengan kesal.
Aldo tersenyum hambar mendengar ucapan Aldo.
"Gue ngerti. Lo coba ngertiin jadi posisi Daylon sekarang. Dia cuma salah paham, dan gue bakal selidikin masalah ini."Crystal melihat kearah Aldo yang tampak serius mengemudi mobil.
Benar ucapan Aldo, Daylon hanya salah paham. Ditambah selama ini dia telah menyembunyikan fakta tentang princes Zlorz. Sepertinya Crystal harus minta maaf dan menjelaskan semua pada Daylon."Gue udah curiga sama seseorang." ucap Aldo dengan tersenyum devil.
Crystal hanya mengedikkan bahu mendengar ucapan Aldo. Sedangkan Crystal sendiri merasa Vita ada hubungannya dengan masalah ini.
"Lo urus ya bang, gue ogah mikir. Ketemu orangnya ya syukur, gak ketemu ya udah. Toh gue gak rugi kalok Daylon benci sama gue." ucap Crystal yang berbanding terbalik dengan isi hatinya.
"Yakin nih? Bukannya lo cinta mati tuh sama Daylon." ucap Aldo dengan nada menggoda.
Bugh!
Satu pukulan mendarat di pipi Aldo. Tenang saja, pukulannya gak terlalu keras kok.
"Tega bener lo dek!" Aldo mengusap pipinya yang sedikit sakit. Sedangkan Crystal tertawa lebar.
Tak terasa mereka sudah sampai di parkiran SMA Bradizta dengan tepat waktu.
Aldo dan Crystal turun dari mobil dan berjalan beriringan menuju kelas mereka."Bang usahain cepet ketemu ya orangnya. Soalnya kalok Regazt nganggep kita musuh kan bahaya. Kekuatan Regazt dan Zlorz sama, tapi untuk anggota kita kalah." ucap Crystal saat sudah sampai di depan kelasnya.
"Iya-iya. Bilang aja lo gak mau lama-lama pisah sama Daylon!" ucap Aldo sambil mengacak rambut Crystal dengan pelan kemudian lari untuk menghindari pukulan dari adik tersayangnya.
Mendapat perlakuan seperti itu dari Aldo, Crystal teringat dengan Daylon yang sering mengacak pelan rambut Crystal, kemudian merapikannya kembali.
Crystal menghela nafas, kemudian memasuki kelas dengan tersenyum dipaksakan.
"Hallo girls! Diem-diem baek!" sapa Crystal.
Alea, Vanni, dan Bella menatap Crystal dengan tajam membuat Crystal menelan salivanya. Perasaannya mendadak tidak enak.
"Duduk." ucap Alea dengan dingin.
Crystal hanya mematuhi perintah Alea tanpa bertanya. Beberapa detik kemudian dia telah dipeluk oleh ketiga sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTALLIA (END)
Teen FictionIni tentang Crystallia Sirius Alexsia si primadona SMA Bradizta yang membuat para kaum adam bertekuk lutut hanya dengan satu kali senyuman. Ini juga tentang Daylon Arbani Marstiga seorang most wanted dan juga ketua dari geng motor Regazt yang terken...