Maaf untuk semua typo dan kalimat yang salah atau tidak jelas!
Happy reading!***
Satu minggu kemudian...
Daylon dengan rambut yang acak-acakan sedang berada di kamarnya yang terlihat sangat berantakan. Bekas minuman kaleng yang berceceran di lantai, banyak buku dan juga benda-benda lain yang berserakan.
Daylon nampak menggenggam sebuah kotak kecil yang belum dibukanya.Cklek!
Terdengar suara pintu terbuka.
Gilang, Wildan dan Romi memasuki kamar Daylon yang nampak gelap gulita.
"Buset! Ini kamar apa kuburan? Gelap banget!" ujar Romi.
Gilang meraba-raba tembok, kemudian dia menyalakan lampu yang berada dikamar Daylon.
Daylon menutup matanya saat sebuah cahaya masuk ke dalam indra penglihatannya."Ck! Kenapa lo nyalain sih?!" ucap Daylon dengan kesal.
"Biar lo gak lupa gimana warnanya cahaya!" ucap Romi dengan asal.
Wildan mulai mendekat ke arah Daylon. Dia meletakkan sebungkus nasi goreng yang tadi sempat dibelinya.
"Makan!" ucap Wildan dengan dingin dan tatapan yang tajam.
"Lo jadi kurusan Lon! Lihat noh badan lo udah gak kekar kayak dulu!" ujar Gilang kemudian mulai memunguti kaleng yang berceceran.
"Bacot!"
Wildan berdecak kesal karna Daylon selalu tidak mau makan jika tidak dipaksa.
"Mau gue suapin hah?!" ucap Wildan dengan mata melotot.
"Heh! Gue masih ketua kalian, cuma gue yang boleh galak disini!" ucap Daylon kemudian dia membuka bungkusan nasi goreng tersebut.
Semua orang menggelengkan kepalanya melihat tingkah Daylon.
"Lon besok lo masuk sekolah ya? Udah seminggu lo gak masuk anjir!" ucap Romi.
"Alah biarin Daylon gak masuk, toh gak ada yang nyuruh gue beli jajan di kantin. Rom bantuin gue nata ini elah!" ucap Gilang yang masih sibuk menata buku.
Romi berjalan mendekati Gilang dan mulai membantunya.
"Lo gak mau buka kotak itu?" tanya Wildan yang sedang duduk di lantai berdampingan dengan Daylon.
Daylon menghentikan acara makannya dan menatap Wildan dengan datar.
"Lupain deh omongan gue! Lanjut makan!" ucap Wildan dengan kesal.
Daylon memasukkan sesuap nasi gorengnya. "Lah kenapa? Perkataan lo bener. Gue mau buka kotak ini setelah makan."
Gilang dan Romi ikut duduk di samping Wildan.
"Lo kalok galau jangan ngrepotin kita napa!" ucap Romi yang terlihat kelelahan.
Gilang mengangguk setuju dengan apa yang di ucapkan Romi.
"Galau boleh, putus asa jangan!"Setelah beberapa menit, Daylon sudah selesai dengan acara makannya, kemudian dia menatap sendu sebuah kotak yang diberikan Crystal sebelum pergi ke Belanda.
"Ck! Tinggal buka aja apa susahnya anjing!" ucap Romi yang merasa gemas karna Daylon hanya memandangi kotak tersebut selama satu minggu ini.
Daylon mulai membuka kotak tersebut dengan hati-hati. Semua orang memandangnya dengan penuh penasaran.
Sebelum kotak tersebut terbuka, Daylon melangkahkan kakinya menuju balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTALLIA (END)
Teen FictionIni tentang Crystallia Sirius Alexsia si primadona SMA Bradizta yang membuat para kaum adam bertekuk lutut hanya dengan satu kali senyuman. Ini juga tentang Daylon Arbani Marstiga seorang most wanted dan juga ketua dari geng motor Regazt yang terken...