Bagian 16

1.1K 93 1
                                    

Bolehkah aku berharap padamu? Karna semua sifatmu itu membuatku semakin jatuh cinta disetiap harinya. Namun jika ini hanyalah sementara, pergilah mulai sekarang agar semua tidak terlambat.

~Crystallia Sirius Alexsia

Happy reading!
Typo bertebaran dimana-mana, author masih belum bisa menyusun kata-kata dengan benar!

☆●☆

Daylon membuka ruangan itu dengan segera tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Om, phobianya kambuh!"

"Cepat segera baringkan disana!" Charles atau paman Crystal menunjuk sebuah bed yang ada disana.

"Kamu keluar dulu!"

☆●☆

Daylon menunggu Charles yang sedang memeriksa Crystal. Dia tidak bisa diam ditempat duduknya. Daylon terus berjalan kesana kemari demi menghilangkan semua kekhawatirannya, namun mustahil. Untuk kali ini dia benar-benar dibuat cemas akan suatu hal.

"Daylon, gimana Crystal?" Atea telah datang ke rumah sakit dengan Alex dan juga Aldo.

"Masih di dalam tan. Maafin Daylon yang gak bisa jagain Lia." Daylon menundukkan kepalanya.

"Gak papa Daylon, itu juga bukan kesalahan kamu. Saya akan membicarakan tentang masalah ini dengan ayahmu." Ucap Alex dengan menepuk pelan bahu Daylon.

"Tadi gimana kejadiaannya?" Tanya Aldo.

"Jadi tadi Crystal sakit, gue bawa dia ke uks. Terus gue mau beliin dia makanan biar bisa minum obat, tapi waktu ditengah jalan mau ke kantin gue disuruh pak Galang nganter berkas ke meja kepala sekolah. Gue udah jelasin tapi pak Galang maksa. Terus..."
Daylon menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya termasuk juga seorang gadis yang telah membohonhinya tadi.

"Sepertinya ini udah direncanain mateng-mateng Lon." Komentar Alex.

"Saya rasa seperti itu om, karna hari ini Lia sakit jadi dia mempunyai kesempatan yang lebih bagus. Karna jika Lia gak sakit dia pasti mampu untuk sekedar melawan dia."

Semua yang ada disana menganggukkan kepala. Sedangkan Atea sedang menatap cemas pintu ruangan anaknya tersebut.

Tak lama setelah itu Charles keluar dari ruangan.

"Gimana kondisi Crystal? Dia baik-baik aja kan?" Ucap Atea dengan tidak sabar.

"Sebaiknya kakak ikut saya." Ucap dokter Charles dengan serius.

Atea dan Alex mengikuti dokter ke sebuah ruangan.

"Lon lo masuk dulu ya gue mau ke kantin bentar." Ucap Aldo

Daylon membuka pintu sebuah ruangan dimana seorang gadis yang merupakan sahabat kecilnya terbaring. Dia duduk di kursi sebelah Crystal dengan wajah sendunya. Daylon menggenggam tangan Crystal dengan lembut.

"Li kenapa gue secemas ini? Lo adalah bintang gue Lia. Gue gak mau kehilangan lo kedua kalinya. Dulu gue yang selalu jagain lo dari kegelapan, tapi kali ini gue gagal"

CRYSTALLIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang