Typo bertebaran dimana-mana!
Happy reading!!
***
Daylon bersama dengan orang tua Crystal tengah menunggu dokter yang telah melangsungkan operasi di dalam. Tak lama setelah operasi di mulai teman-teman Crystal datang dengan raut wajah mengantuk.
"Kalian kenapa kesini lagi? Kan tante suruh istirahat di rumah." ucap Atea saat berada di samping Alea.
"Mana bisa kita tenang di rumah tante." ucap Bella.
Atea tersenyum melihat mereka. Crystal tidak salah memilih sahabat, karna disaat dia terbaring lemah seperti ini sahabatnya selalu ada di sampingnya. Bukan hanya sahabatnya, namun cintantya (Daylon) juga selalu menemaninya untuk bisa bertahan hidup.
Alea beranjak pergi untuk mendekati Daylon yang berada tak jauh dari ruang operasi.
"Lon."Daylon menoleh ke arah Alea.
"Apa?""Apa isi surat yang di bawa Vita kemarin? Kenapa lo tanda tangan segala?" tanya Alea dengan lembut.
Daylon menatap Alea dengan tajam.
"Ini urusan gue!"Alea mulai muak dengan Daylon. Sedari kemarin saat dia menerima surat tersebut, dia tidak mengatakan apa pun pada semua orang.
"Lo bilang sama gue gak?! Kalok gak gue gak akan ngebiarin lo sahabatan sama Crystal!" ujar Alea.
Daylon tersenyum sinis.
"Bahkan tanpa lo minta gue bakal ngejauh setelah ini."Ucapan Daylon membuat Alea tidak mengerti.
"Yang jelas dong!"Daylon berdecak kesal. Lebih baik dia membagi masalah ini pada Alea. Karna dia juga pasti akan mengerti dan tidak bertindak gegabah.
"Lo tau, Crystal mendapatkan donor ginjal dari siapa?" tanya Daylon.
"Lo denger sendiri kata dokter, ada orang yang mau donorin ginjalnya dengan suka rela karna dia ingin mewujudkan keinginannya." ucap Alea dengan santai.
Daylon menghadapkan tubuhnya pada Alea.
"Itu ginjal Vita! Dan di surat itu gue harus tunangan sama dia dua minggu lagi, dan ini pertemuan terakhir gue sama Lia! Puas!" ucap Daylon dengan mengacak rambutnya.Alea terdiam selama beberapa menit, begitu juga dengan Daylon.
"Lo tau, Crystal nganggep lo lebih dari sahabat. Mungkin dia sembuh setelah ini, tapi hatinya bakal hancur." ucap Alea dengan pandangan kosong.
"Gue juga sama le. Mungkin gue terlambat untuk ngerti perasaan gue sendiri. Tapi gue harus setuju buat Crystal. Dia bakal sembuh, untuk urusan cinta dia bisa aja mencintai orang lagi." ucap Daylon berusaha menjelaskan pada Alea.
"Lo egois!"
"Egois? Hahaha gue emang egois untuk kebahagian Lia. Lo fikir Lia doang yang hancur? Gue juga! Jangan pernah bilang masalah ini sama siapapun!" ucap Daylon kemudian beranjak pergi dari hadapan Alea.
Alea masih terdiam di tempat yang sama setelah mendengarkan ucapan dari Daylon. Mengapa jadi seperti ini? Vita, dia sedang memainkan permainan apa lagi. Alea tidak yakin bahwa Vita bisa menyerahkan satu ginjalnya hanya untuk tunangan dengan Daylon.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTALLIA (END)
Teen FictionIni tentang Crystallia Sirius Alexsia si primadona SMA Bradizta yang membuat para kaum adam bertekuk lutut hanya dengan satu kali senyuman. Ini juga tentang Daylon Arbani Marstiga seorang most wanted dan juga ketua dari geng motor Regazt yang terken...