Bagian 31

978 60 6
                                        

Happy reading!!

☆●☆

"Bos pintu samping udah di bobol! Disana cuma sedikit penjaga." ucap seseorang sedang melapor kepada Daylon.

Daylon mengangguk senang.

"Sebenernya kita bisa aja masuk lewat samping bang, tapi menurut lo gimana? Kita tetep nyerang pintu utama?" tanya Daylon.

Aldo mengangguk dengan tersenyum.
"Ini bakal mudah, kita arahin anak-anak nyerang pintu utama biar anggota mereka fokus ke pintu utama."

"SERANGGG!!!"

☆●☆

Anggota Voster dan Gozila nampak terkejut melihat para anggota Regazt dan Zlorz yang menyerang.

Gerald tersenyum devil saat memandang pertempuran tersebut dari lantai dua. Dia juga sudah mengetahui bahwa gedung ini telah dikepung oleh seluruh anggota Regazt dan Zlorz.

"Dududu katanya setiap pertempuran menang, tapi kenapa mereka bodoh banget kali ini." ucap Gerald.

"Kak harus banget ya kita kayak gini? Untungnya buat kita apa coba?" tanya seseorang perempuan disana.

Crystal yang sedang berada di sana dengan adik Alfa nampak terkejut melihat seorang perempuan berjalan menghampiri Gerald.

"Tasya?!" ucap Crystal secara spontan.

Tasya melihat Crystal dengan tatapan tajam.

"Kita harus lakuin ini Tasya, demi dia." Ucap Gerald.

Tasya berjalan mendekat ke arah Crystal yang sedang diikat disebuah kursi.

"Katanya princes Zlorz, tapi sekarang lo sangat menyedihkan disini." ucap Tasya dengan terkekeh.

"Udah gue peringatin, jangan deket-deket sama Daylon! Sekarang lo liat kan? Karna masalah sepele itu bisa menyeret semua anggota geng kalian!" bentak Tasya.

Crysyal menatap Tasya dengan tatapan dingin. Crystal tidak merasa menyesal atau takut.

"Cih! Jangan munafik lo. Gue tau lo pengen ngalahin kita karna lo pengen Voster mendapat gelar jadi geng terkuat kan?" tanya Crystal.

Memang selama ini Regazt belum pernah terkalahkan oleh geng manapun.

"Itu salah satunya." ucap Gerald.

Gerald berjalan mendekat ke arah Crystal yang sedang menatapnya tajam. Gerald menekan kedua pipi Crystal dengan sangat kuat, dan dia menatap manik mata Crystal dengan lekat.
Tanpa sadar, mata Crystal telah menyihirnya. Tatapan yang tajam namun membuatnya merasa terpesona.

Gerald menjauhkan dirinya dari Crystal.
"Pantes Alfa suka sama lo." gumam Gerald yang masih bisa di dengar oleh Crystal.

"Hiks hiks" terdengar suara isak tangis dari gadis di samping Crystal.

"Hey jangan nangis okey! Abang lo pasti dateng kesini kok! Kita tunggu aja ya?" ucap Crystal dengan lembut pada Seyla, adik Alfa.

CRYSTALLIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang