Bagian 17

1K 83 13
                                    

Typo bertebaran dimana-mana. Penyusunan kalimat masih banyak yang tidak benar!

Happy reading!

☆●☆

Seorang lelaki yang mempunyai iris mata coklat sedang menatap lurus pada lantai. Dia seolah-olah memikirkan sesuatu yang tidak dimengerti oleh teman-temannya. Mereka semua sedang berkumpul dimarkas Regazt. Lebih tepatnya berada diruangan khusus anggota inti

"Lon." Panggil salah satu teman Daylon dengan sangat hati-hati.

Daylon menghembuskan nafas dengan kesal, kemudian menatap Gilang yang tadi memanggilnya.

"Voster, geng yang waktu itu ngebantu Gozila saat tawuran, dia juga yang waktu itu ngejar lo."

Daylon berdecak kesal mendengar kabar tersebut. Dia tidak fokus saat ini. Apakah geng itu juga ada hubungannya dengan seseorang yang ingin mencelakai Crystal.

"Anak-anak gak pernah di ganggu kan sama mereka?" Tanya Genta.

"Gak, gue yakin deh sebentar lagi mereka bakal ngelakuin hal yang besar."

Daylon langsung menatap Gilang dengan pandangan yang sulit diartikan. Mereka semua terdiam.

"Woi gak usah tegang gini elah! Kita udah sering juga dalam posisi bahaya tapi noh si pak bos selalu nglindungin kita." Ucap Romi dengan santainya.

Sampai saat ini Daylon masih belum memberikan komentarnya tentang pembahasan ini.

"Bener juga lo Rom, gimana menurut lo bos?" Tanya Dani.

"Gue bakal usahain semampu gue untuk ngehindarin semua yang bakal terjadi. Gue juga ngrasa mereka bakal bikin sesuatu yang sulit kita hadapi." Ucap Daylon membuat suasana kembali hening.

"Gak usah difikirin!" Ucap Wildan. Semua orang menandang dia dengan tanda tanya. Namun Wildan tidak menjawab semua pertanyaan mereka.

"Bener kata Wildan, gak usah difikirin. Kalok yang kita khawatirin beneran terjadi ya udah kita hadapi, gak ada gunanya kita mikir sekarang. Toh kita juga gak tau kan nanti bakal gimana kedepannya, yang penting semua aman untuk saat ini." Ucap Daylon dengan bijak.

Mereka tercengang selama beberapa detik. Mereka tidak percaya jika Daylon sebijak ini. Pantas saja dia dipilih Juna menjadi ketua. Btw Juna adalah ketua Regazt yang sebelumnya.

"Baru tau gue si bos bisa bijak, pantesan dia jadi ketua njir!" Ucap Romi

"Bos emang bijak, gak kayak lo Rom hahaha" ucap Dani dengan tertawa disusul oleh tawa yang lainnya.

"Abang Dani jahat sama adek! Pokoknya Romi marah!" Ucap Romi dengan berpindah tempat duduk. Yang tadinya disebelah Dani kini berpindah disebelah Wildan.

"Marah aja sono, Gue malah bahagia!" Semua tertawa mengejek Romi.

"Bang Wildan!" Romi menatap Wildan dengan imut berharap dibela olehnya.

"Apa?! Sana jauh-jauh gue jijik sama lo!" Ucap Wildan

"HAHAHAHA" Mereka semua tertawa kecuali Wildan dan Romi pastinya.

"Wildan sekalinya bicara nylekit! Gak kayak Vanni tuh yang lemah lembut dan polos!" Ucap Gilang.

Wildan menaikkan sebelah alisnya berniat bertanya mengapa dia dibandingkan dengan Vanni.

"Lo suka sama dia Wil, tapi kepribadian lo berdua jauh berbeda." Ucap Daylon dengan santainya.

"Gak!"

CRYSTALLIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang