Bagian 27

788 54 6
                                    

Happy reading!

☆●☆

Daylon berdiri di balkon kamarnya dengan wajah yang terlihat murung. Dia menggenggam sebuah gelang berwarna hitam dengan hiasan berbentuk bintang.

Daylon menatap ke arah bintang dengan sendu. Semua perkataan teman-temannya membuat Daylon tidak tenang.

"Ck! Jadi bingung sama perasaan sendiri."

Drtt! Drrttt! Drtt!

Ponsel Daylon yang berada di saku celananya bergetar. Dengan kesal dia melihat siapa yang mengganggunya merenung malam ini.

"Hallo sayang!" ucap seseorang di sebrang telfon.

"Apa?! Jangan ganggu gue."

"Kok kamu gitu sih beb! Kamu gak cinta lagi sama aku?" tanya orang tersebut.

Daylon terdiam sejenak. Mengapa menjawab pertanyaan ini sangat sulit? Bukankah seharusnya dia masih mencintai wanita tersebut? Karna selama ini Daylon hanya menunggu dia.

"Beb kenapa diem sih!"

"Jangan ganggu dulu Vita. Gue sibuk!"

Seperti dugaan kalian, orang yang berbicara dengan Daylon adalah Vita.

"Jangan gitu ih! Kemarin kamu bilang mau kesini, ketemu mama."

"Gak mood gue. Bay!"

Daylon memutuskan telfonnya dengan sepihak. Dia menoleh ke arah balkon kamar Crystal. Betapa terkejutnya Daylon saat melihat Crystal telah memandangnya dengan sendu.

Daylon masih merasa marah dengan Crystal ataupun Zlorz. Dia belum menemukan titik terang dengan masalah yang sedang dihadapinya. Belum lagi dia harus menentukan perasaannya.

"Mars!" Crystal memanggil Daylon saat dia berbalik arah akan memasuki kamar.

Daylon hanya memandang Crystal dengan datar, kemudian dia melangkahkan kaki memasuki kamarnya.
Crystal memandang sendu ke arah Daylon.

☆●☆

Crystal dkk tengah bercanda tawa disepanjang koridor kelas 10. Mereka ingin melepas kejenuhan dengan berjalan-jalan disekitar kelas 10.

"Kak." seorang laki-laki tampan telah menghadang jalan mereka.

"Ada apa?" tanya Alea.

Orang tersebut hanya terdiam dengan memandangi Crystal yang sibuk merapikan rambutnya karna terkena angin.

"Woi!" ucap Bella menyadarkan lamunan lelaki tersebut.

"Nama lo siapa?" tanya Vanni.

"Aldi." ucap Aldi yang masih memandang Crystal.

Crystal yang merasa diperhatikan seseorang menoleh ke arah Aldi, dengan cepat Aldi mengalihkan pandangannya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kenapa? Kita mau jalan lagi nih." ucap Crystal.

"Ga-gak papa." ucap Aldi dengan gugup.

CRYSTALLIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang