Bagian 21

855 71 9
                                        

~~~~
Seharusnya sedari awal aku sudah mengerti. Dia yang kamu tunggu kehadirannya, bukan aku.
~~~~

Happy reading!

☆●☆

Seorang lelaki dengan raut muka yang cemas sedang duduk didepan ruang inap sebuah rumah sakit.
Dia tidak berkata apapun namun terlihat jelas bahwa dia merasa cemas.

"Udah Lon tenang aja, dia baik-baik aja kok." Ucap Gilang dengan raut wajah yang terlihat cemas juga.

"Huft kenapa ya dia muncul lagi." Ucap Romi.

Daylon menatap Romi dengan sangat tajam.

"Santuy bos, gue ngerti dia dateng untuk ngebuat lo seneng." Ucap Romi.

"Tapi dia bakal bikin lo bimbang nanti, lo cuma bahagia sama Crystal." Gumam Romi yang di dengar oleh Wildan.

"Lo kira Gilang masih suka sama dia gak?" Bisik Wildan.

Romi terkejut karna Wildan berbicara kepadanya.
"Gue kaget lo mau ngomong sama gue, tapi gue rasa Gilang sedikit suka sama dia. Gue yakin kehadiran dia bakal bikin sesuatu yang udah deket jadi jauh." bisik Romi dengan tatapan kosong.

Wildan mengangguk setuju dengan ucapan Romi.

Seorang dokter keluar dengan raut muka yang tidak bisa diartikan.

"Dengan keluarga Vita?"

"Gak ada dok, kita temennya."

"Pasien sudah sadar dan baik-baik saja, dia hanya kelelahan. Nanti setelah impusnya habis boleh pulang."

"Trima kasih dok!" ucap Gilang.

Sang dokter hanya mengangguk kemudian meninggalkan mereka.

"Yaudah yuk masuk!" ucap Romi.

Mereka ber empat masuk untuk menemui Vita didalam. Ya seseorang yang mereka cemaskan sedari tadi adalah Vita. Mantan Daylon, dan juga sahabat mereka dulu.

Daylon tidak mengerti harus berbuat apa sekarang. Memeluk? Tapi Daylon rasa dia tidak ingin melakukannya. Entah ada apa dengan hatinya. Dia senang  Vita telah kembali, tapi dia merasa ada sesuatu yang dia lupakan.

Vita tersenyum senang melihat Daylon, Gilang, Romi dan Wildan.

"Kalian kok ada disini?" tanya Vita.

"Tadi gue liat lo pingsan dijalan." ujar Gilang.

"Trima kasih ya Lang, untung ada lo tadi." Vita tersenyum sangat manis melihat mereka masih menaruh perhatian padanya.

"Lon." Vita memanggil Daylon dengan lembut, tetapi Daylon hanya membalasnya dengan deheman.

"Sini!" ujar Vita yang menyuruh Daylon mendekatinya.

Daylon berjalan mendekat kearah Vita.

GREB!

Vita memeluk Daylon dengan erat untuk menyalurkan semua kerinduan yang terpendam selama ini. Daylon juga membalas pelukan dari Vita dengan lembut. Tapi dia sudah tidak merasakan debaran itu lagi, dia tidak merasakan kenyamanan yang sama seperti saat mereka masih bersama. Daylon tidak merasakan itu semua, tapi dia juga merindukan gadis ini, gadis yang sedang dipeluknya.

CRYSTALLIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang