Mungkin sudah 2 minggu lebih setelah jungkook melamar aiyu didepan teman temannya, jungkook kini lebih dekat dengan orang tua aiyu. Begitupun aiyu, ia juga sangat dekat dengan orang tua jungkook.
Kini aiyu, jungkook, orang tua aiyu, dan orang tua jungkook, plus jin, rose, dan hoseok sedang makan bersama di sebuah restoran. Mereka tampak menikmati makanan mereka, sambil sedikit berbincang tentang masalah mereka.
"Dulu itu waktu saya baru baru saja menikah dengan papanya kuki, saya selalu di tatap tajam oleh kuki. Padahal dia itu masih kecil, dan tatapnya tidak membuat saya takut, tapi malah membuat saya tertawa melihatnya" Ucap mama jungkook dengan sedikit terkekeh.
"Ishh maa.. Aku kan malu di depan calon mertua aku" Jungkook membisiki mamanya, yang masih terdengar oleh semua orang.
"Alaah malu lo bilang. Sejak kapan lo punya urat malu" Cibir jin.
"Diem lo bang" Ketus jungkook.
"Sudah sudah, tidak baik bertengkar di depan makanan. Lagian kalian berdua ini, kalau berantem udah kaya perang dunia ketiga aja. Tapi kalo yang satu nangis semua jadi nangis" Cibir papa kim, papa jungkook.
"Benarkah?" Tanya papa Lee, papa aiyu.
"Iya. Mereka begitu"
"Berarti sangat mirip dengan aiyu dan hoseok. Mereka suka bertengkar namun jika yang satu nangis semua akan menangis" Papa Lee terkekeh geli.
"Apakah ini yang dinamakan jodoh" Timpal mama Lee.
"Mungkin saja" Ucap mama kim.
"Ehh ntar dulu. Kalo adek gua sama kuki. Berarti gua jodoh sama jin tomang gitu" Tanya hoseok lalu menatap jin.
"Ishh ngga gitu goblok. Jijik dedek"
"Gua lebih jijik nj_"
"Ekhm" Mama Lee berdehem sebelum hoseok berkata kasar di situ.
"Ehehe maap ma" Cengir hoseok.Setelah selesai makan mereka masih berbincang bincang santai. Papa Lee dan papa kim yang membicarakan tentang kerjaaanya, mama Lee dan mama kim yang pasti membicarakan tentang masalah emak emak lah, kadang jin juga ikut menimpali.
"Huekk" Tiba tiba saja rose merasa mual.
"Loh rose kenapa?" Tanya aiyu panik.
"Eng_Enggak aku mau ke to huekk" Lalu rose berlari ke toilet. Para orang tua sangat bingung karna mereka tidak tahu jika rose hamil. Jin memang ingin memberi kan surprise ke pada orangtua itu."Seokjin" Panggil mama kim.
"hm?"
"Apa istrimu sedang mengandung?" Tanyanya dengan penuh curiga.
"Ehehe.. Mama sadar ya? Iya ma.. Aku sebenernya belum mau ngasih tau. Tapi karna mama udah tau duluan yaudah deh" Cengir jin
"Benarkah? Yesss papa akan mempunyai cucu" Girang papa kim lalu dengan tidak sengaja memeluk papa Lee. Papa Lee yang kaget hanya pasrah.
"Pahh.. Jangan malu maluin kuki dong aduh" Cibir kuki. Memang sebenernya papa kim sangat unik, kadang saja kelakuannya sama dengan anak anaknya.
"Maaf saya terlalu senang" Ucap papa kim.
"Tidak apa apa. Mungkin suatu saat saya akan seperti anda" Ucap papa Lee.Lalu rose kembali..
"Maaf" Ucap rose.
"Nakk.. Kamu hamil huh?" Tanya mama kim.
"Iya mah"
"Selamat anakku" Mama kim memeluk rose. Lalu papa kim juga berlari menuju mereka dan memeluk mereka.
"Jaga anakmu ya. Jika ada sedikit saja masalah dengan kandunganmu. Mama akan sangat marah" Ucap mama kim.
"Iya mah" Rose mengangguk."Sudah?" Tanya jungkook.
"Sekarang gantian aku" Jungkook langsung ke mode serius."Om, tante. Tujuan kuki ngajak kalian kesini tu ada maksud" Ucap jungkook.
"Iya nak kuki. Apa?" Tanya mama Lee.
"Tante, saya__Jungkook melirik papa dan mamanya dan mereka menggangguk sambil tersenyum. Jungkook pun menarik nafas panjang.
__Saya pengen ngelamar anak tante" Senyum jungkook.
Semua pada kaget kecuali Hoseok, seokjin, papa kim, mama kim. Ya Karna mereka sudah di beritahu oleh jungkook.
"Secepat itu nak?" Tanya papa Lee.
Jungkook menggeleng "Saya serius, bagi saya ini adalah waktu yang pas. Tante, om. Saya meminta restu untuk menikahi anak tante Lee dan om Lee""Apakah kalian merestui kami?" Tanya jungkook.
Mama Lee dan papa Lee seperti berfikir.
Lalu mereka menggangguk setuju "Nak kuki, saya sebagai papa aiyu, sangat setuju dengan kamu nak. Saya lihat kamu sudah benar benar matang memikirkan ini. Dan pesan saya. Jika suatu hari nanti nak kuki menjadi pendamping hidup anak saya, aiyu. Saya meminta nak kuki untuk selalu menjaganya, menyayanginya, dan berjanji juga bahwa nak kuki akan selalu bersamanya hingga maut memisahkan. Apa nak kuki sanggup?" Tanya papa Lee.
Jungkook menggangguk mantep"Saya sanggup dan saya bersedia om"
"Baiklah mama merestui?" Tanya papa Lee.
"Mm.. Saya..." Mama Lee sedikit berfikir membuat jungkook dan aiyu menjadi tegang "Saya yess" Ucap mama Lee. Jungkook dan aiyu pun bernafas lega. Mereka hendak berpelukan."Eitss.. Belom sah" Papa kim menghentikan itu. Lalu papa kim berjabat tangan dengan papa Lee "Brow kita besanan" Ucap papa kim.
"Sering sering dong nanti kita ngobrol bareng" Ucap papa Lee."Jeng kita besanan" Ucap mama Lee.
"Iya jeng. Dulu kita cuma ngobrol biasa sekarang udah ada jadi keluarga beneran aja" Ucap mama kim."Sebentar" Ucap jungkook. Lalu ia jongkok di depan aiyu.
"Kuki mau ngapain"
"Sini tangan kamu" Lalu aiyu menyerahkan tangannya. Jungkook pun melepas cincin yang di berikan pada saat mereka liburan kemarin. Dan menggantikannya dengan cincin baru.
"Ini cincinnya ngga resmi, soalnya aku lamar kamu cuma ada temen temen. Tapi yang ini, ini resmi sayang. Ada orang tua kamu. Yang.. Will you marry me?"Aiyu pun melirik orang tuanya. Mereka nampak menggangguk mantep.
"Yes I will" Ucap aiyu. Lalu jungkook segera berdiri.
"Sebenarnya aku juga tau jawabannya cuma mau ngetest aja" Lalu jungkook mencium tangan aiyu, dan juga kening aiyu.Semua orang tampak bahagia, dan ikut bertepuk tangan, menjadi saksi cinta mereka.
"Woeee adek gua mo nikah beneran Woeee huaaaa" Hoseok meneteskan air mata.
"Hoseok. Ngga mau kaya adiknya?" Tanya mama Lee.
"Mau mah. Tapi kerja dulu ehe" Cengir hoseok. Mereka pun tertawa bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [Jungkook& iu]
Ficção Adolescente[Double update] Nyatanya yang satu cuek satunya bobrok. Bisa nyatu juga hehe.. "Thank you, dear. Remember, only you are always in my heart. Only you." "Yes, in my heart there is only you. Only you. Jeon Jungkook."