Thor balikk
.
.
.
Happy Reading, Good Reader^^
.
.
.
.
Yoongi benar-benar membawa Jimin ke rumah sakit keluarga Kim untuk menjenguk Jimin. Yoongi tak bisa berbuat banyak atau bahkan menolak ketika sang adik meminta dipertemukan oleh sahabat sekaligu saudaranya itu.
Yoongi cukup takut karena igauan Jimin yang menangis meraung menyebut nama Taehyung dalam tidurnya. Ia tidak tahu mimpi apa yang telah adiknya itu lihat hingga ia terlihat kacau setelah bangun.
Yoongi sebenarnya ragu mengantarkan adiknya untuk bertemu dengan Kim bersaudara. Pasalnya mendengar ancaman Seokjin dan pemuda blasteran yang mereka temui beberapa waktu lalu memang benar adanya.
Kim bersaudara tidak pernah main-main dengan ucapan yang mereka lontarkan. Jika iya, maka mereka akan melakukannya begitu juga sebaliknya. Yoongi khawatir dengan keselamatan adiknya.
Ia takut tak bisa meluruskan kesalahpahaman yang Seokjin dan Namjoon lihat ketika Taehyung tak sengaja tertembak oleh Jimin dan berujung fatal .
"Jimin-ah, kau yakin akan hal ini?" tanya Yoongi disela-sela mengemudinya. Jimin mengangguk singkat tanpa berucap sedikitpun.
"Aku mengkhawatirkan keselamatanmu, Jim. Seokjin tak pernah main-main dengan ucapannya. Bagaimana jika—"
"Itu lebih baik hyung. Setidaknya jika nyawaku bisa menebus rasa bersalahku pada Taehyung, itu lebih baik daripada aku terus dihantui rasa bersalah ini." Yoongi hanya bisa menghela napas berat.
Sesampai di rumah sakit, mereka langsung menuju ruang yang tentu khusus untuk keluarga Kim mendapat perawatan. Bangsal khusus untuk Kim Family.
Yoongi terdiam ketika melihat Namjoon tengah berdiri di luar ruang rawat Taehyung sembari menghisap puntung rokoknya. Ini pertama kalinya ia melihat saudaranya itu merokok setelah sekian lama.
Di luar ruangan itu tidak ada yang menjaga, Yoongi tertegun ketika menyadari hal tersebut. Tidak biasanya, gumamnya.
Jimin berjalan perlahan meninggalkan hyungnya yang masih berdiri diam. Ia menghampiri Namjoon yang tengah menatapnya datar sembari terus mengisap rokok di tangannya.
"Ada perlu apa kau kemari? Apa kau tak mendengar pesanku dari Chwe?" tanya Namjoon dengan nada sedatar dan sedingin mungkin. Diluar hanya ada mereka bertiga dan suara Namjoon cukup terdengar nyaring di koridor yang hanya ada tiga ruangan itu.
"Ijinkan aku bertemu dengan Taehyung, hyung." Namjoon tersenyum remeh.
"Tidak."
"Kumohon Namjoon hyung." Jimin memohon.
"Apa kau tak mendengar ucapanku Min Jimin. Tidak. Lebih baik kau dan hyungmu itu pergi sebelum kalian berdua mati ditangan Seokjin hyung." Yoongi tertegun mendengar ucapan saudaranya itu.
"Pergi dan jangan biarkan aku melihat wajah kalian lagi. Aku masih berbaik hati, karena kalian adalah keluargaku." Namjoon mematikan puntung rokoknya dan berjalan menuju pintu ruang rawat itu.
"Hyung, kumohon. Hanya sekali saja, setelah ini aku dan Yoongi hyung benar-benar akan pergi sejauh yang kami bisa. Kumohon ijinkan aku bertemu dengan Taehyung. Hanya sebentar." Jimin sampai berlutut di kaki Namjoon agar diperbolehkan melihat Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET YOU GO? (The End.)
Short Story"Kau tahu Jim? Aku masihlah sama. Senang bertemu denganmu lagi Jim. Kau sudah banyak berubah ternyata. Kurasa mati ditanganmu tak terlalu buruk." ucap Taehyung sembari terkekeh. . . "Kau benar Tae. Kau masih sama. Monster kecilmu juga masih menakutk...