Thor balikk...
.
.
.
happy Reading Good Reader^^
.
.
.
.
Taehyung dan Namjoon sampai di lokasi lebih awal. Karena baginya, lebih baik datang lebih awal daripada datang tepat waktu agar mereka punya cukup waktu untuk bersenang-senang terlebih dahulu. Taehyung bersiap dengan semua benda kesayangannya, begitu juga dengan Namjoon dan yang lainnya.
Seokjin sendiri juga sudah di bekali dengan dua buah pistol untuk berjaga-jaga. Terlihat Taehyung keluar dari mobilnya diikuti Namjoon yang membawa notePad. Beberapa pengawalnya mengikuti dari belakang, sedangkan Seokjin akan keluar setelah mendapat kode dari sang adik.
"Aku bersyukur karena pernah berlatih menembak sesekali. Pisau bedah memang lebih cocok untukku." Gumamnya kemudian menyimpan pistolnya di saku dan mengeluarkan sebilah pisau bedah kesayangannya.
"Sedang melihatmu lagi sayang. Mari bersenang-senang." Gumamnya lagi pada pisau bedah itu dan menyembunyikannya di lengan kemejanya dengan rapi.
"Tuan..." panggil pengawalnya yang duduk di kursi kemudi. Seokjin mengangguk paham dan keluar bersama dengan pengawal yang tersisa.
Dilihatnya gedung 5 lantai itu lekat. Ia merasa familiar dengan gedung itu dan tanpa pikir panjang langsung memasuki gedung yang terlihat remang-remang dengan lampu minim.
Ia dapat melihat beberapa manusia tergeletak tak berdaya dengan darah yang sudah mengalir disekitarnya. Dengan tatapan jijik, Seokjin terus berjalan menuju lokasi. Kata pengawalnya kedua adiknya sudah ada di lantai 3 untuk menunggunya.
Perlahan tapi pasti Seokjin menaiki anak tangga menuju lantai 3, terdengar samar rintihan menyedihkan di setiap ruangan yang ia lewati. Jujur, Seokjin tidak tega mendengar rintihan tersebut. Ingin rasanya menyelamatkan orang-orang itu tapi tujuan utama mereka sekarang hanyalah penyelamatkan saudaranya, Min Yoongi.
Terdengar tembakan keras dari ujung ruangan lantai 3 yang sukses membuat Seokjin berjalan cepat. Dilihatnya Namjoon sedang bersembunyi di balik tembok dan sukses membuat Seokjin dirundung rasa khawatir.
"Namjoon-ah.." panggilnya lirih. Namjoon melirik kebelakang dan memberi tanda berhenti pada sang hyung untuk jangan mendekatinya lebih dari jarak mereka sekarang. Perang tembakan terdengar di dalam ruangan tersebut dan Seokjin tak mendapati adiknya Taehyung disamping Namjoon.
"Taehyung? Dimana Taetae, Joon?" tanya Seokjin.
"Di dalam hyung, kita harus keluar dari sini." Ucap Namjoon sembari menyeret sang hyung namun Seokjin menolak.
"Tidak. Adikmu sedang di dalam dan berperang dengan psikopat itu. Kita tak bisa meninggalkannya Joon." Ucap Seokjin yang sarat akan kekhawatiran.
"Taehyung yang meminta, hyung. Ini adalah peperangan mereka. Kita ditugaskan untuk menunggu Jimin dan pihak kepolisian di persembunyian. Kita harus ikut rencana Taehyung." Ucap Namjoon sembari menyeret lengan hyungnya dengan kencang. Seokjin yang ingin menolak pun tak bisa berbuat apa-apa karena tarikan Namjoon benar-benar kuat.
"Katakan Taehyung akan baik-baik saja, Namjoon-ah." ucapnya lirih. Namjoon mengangguk tegas.
"Taehyung akan baik-baik saja, hyung. Ia adalah iblis yang sebenarnya." Ucap Namjoon sembari teringat apa yang baru saja adiknya itu lakukan pada orang-orang yang tergeletak di lantai dengan darah yang bersimbah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET YOU GO? (The End.)
Short Story"Kau tahu Jim? Aku masihlah sama. Senang bertemu denganmu lagi Jim. Kau sudah banyak berubah ternyata. Kurasa mati ditanganmu tak terlalu buruk." ucap Taehyung sembari terkekeh. . . "Kau benar Tae. Kau masih sama. Monster kecilmu juga masih menakutk...