4

1.1K 107 2
                                    

Thor Balik lagiii....

.

.

.

Happy reading Good ReADER^^

.

.

.

.

Hari ini di kantor kepolisian pusat tengah gaduh. Ditemukan lima mayat tergeletak di tepi sungai Han dengan beberapa alat vitalnya yang tak lengkap. Jimin yang baru saja sampai lansung berlari menuju tempat rapat.

Semua orang tengah gaduh dan begitu berisik. Orang-orang banyak mengira-ira siapa pelaku dari pembunuhan kejam itu. Jimin sendiri ikut pusing dibuatnya. Sebagai ketua tim ia juga harus bertindak tegas dan teliti.

Selama lebih dari 1 jam mereka rapat. Akhirnya beberapa bukti telah ditemukan, meskipun mereka kurang yakin dengan bukti tersenyum. Ditemukan pola goresan yang sama di setiap telapak kiri korban dengan bentuk huruf 'X' yang tak terlalu panjang namun cukup dalam.

Ditambah lagi terdapat bekas cap besi di punggung tangan kanan korban dengan bentuk bunga lily putih. Untuk sementara waktu, hasil rapat baru itu yang mereka temukan. Setelahnya menunggu otopsi dari pihak tim lain.

Jimin mulai dilanda rasa pening. Baru beberapa hari kasus itu diselidiki, ternyata sudah memakan korban yang tak sedikit. Kejam sekali orang itu. Bahkan Jimin pikir itu bukanlah manusia melainkan iblis. Bahkan ia beranggapan jika orang-orang kaum 'evil' lah yang melakukannya.

Tapi jika dilihat dari Riwayat kejahatan kaum 'evil', mereka justru tak memiliki kasus yang lebih serius selain merampok. Bahkan jika itu kaum 'evil' seharusnya dapat dengan mudah dilacak karena mereka memiliki kadar DNA yang sangat berbeda saat diotopsi atau dilacak jejaknya.

Namun kenyataannya, tidak. Bahkan pihak kepolisian sama sekali belum menemukan kaum mana yang menjadi pelaku pembunuhan sadis nan kejam itu.

Namun bukan Jimin jika tak melakukan apapun demi lancarnya kasus itu. Jimin dan rekan setimnya menyelidiki TKP di Sungai Han. Terlihat ada beberapa warga local yang menonton sekedar penasaran. Beberapa area sungai Han sudah dipagari dengan batas polisi, untuk menyeterilkan penyelidikan.

Jimin menyelidiki tempat perkara dengan tenang namun cermat nan teliti. Bahkan ia mencoba masuk dalam pikiran sang pembunuh dan berpura-pura menjadi pembunuh dan melakukan reka adegan pembunuhan.

Jimin mulai paham dengan gerak gerik yang mungkin bakal dilakukan oleh sang pembunuh untuk menutupi aksi dan barang buktinya. Namun tetap saja, Jimin akan berakhir buntu karena setelah pembuangan kelima mayat itu Jimin kesulitan memperkirakan kelanjutan aksi si mister 'X Lily' itu.

"Bagaimana? Apa sudah menemukan sesuatu?" tanya salah satu rekan tim Jimin. Jimin menggeleng pelan.

"Aku kehilangan jejaknya di akhir. Pembunuh ini terlalu cerdik." Keluh Jimin pada rekannya.

"Jangan putus asa Inspektor. Kita akan dapat menemukan bukti lainnya." Ucap rekan Jimin yang mencoba menyemangatinya dan berlalu untuk menyelidiki sisi lain dari tempat itu.

"Mereka benar. Aku harus bisa memecahkan kasus ini bagaimanapun caranya. Paling tidak ada bukti yang tak sengaja kutemukan. Setidaknya itu juga akan membantu penyelidikan." Gumamnya Jimin yang tiba-tiba manik matanya melihat sesuatu di balik semak dan bebatuan kecil.

"Bulu? Sayap?" manik Jimin seketika melebar dan segera memasukkan sehelai bulu kecil it uke dalam plastic dan mengantonginya. Entah mengapa Jimin tiba-tiba dilanda peluh yang sangat banyak di kepalanya.

Jimin tak ingin gegabah. Karena itulah ia mencoba menenangkan dirinya segera dan menetralkan deru napas dan detak jantungnya yang tak karuan itu. Ia harus bisa tenang untuk memastikan kebenaran yang baru saja ia temukan.

....

Setelah selesai dari penyelidikan, Jimin segera kembali kerumah. Dapat dilihat Yoongi tengah duduk diam dan berkutat pada ipadnya seperti biasa. Jimin segera membersihkan diri dan meminta bantuan dari sang hyung.

"Hyung, aku butuh bantuanmu segera." Ucap Jimin pelan lalu masuk ke dalam ruang kerjanya. Yoongi dengan segera meletakkan ipadnya dan menyusul Jimin. Dengan perasaan bingung, Yoongi bertanya

"Ada apa Jim?" Yoongi mendekati meja Jimin.

"Ini. Bisa kau menebak bulu ini hyung? Dari penglihatanmu." Yoongi kemudian mengambil plastic kecil itu dan melihatnya dengan teliti. Yoongi awalnya sempat bingung, namun ia tetap berusaha mencari jawaban dari hanya melihat bulu kecil yang sudah tak utuh itu.

Mata Yoongi melebar. Yoongi tak ingin mempercayai pemikirannya setelah melihat bulu sayap itu dengan teliti. Jimin masih terdiam sembari melihat perubahan air muka sang hyung.

"Jimin...bulu ini?" Jimin masih terdiam

"Apa yang kau lihat hyung. Katakan." Yoongi masih mencoba untuk menenangkan dirinya. Ditariknya napas itu perlahan dan dikeluarkannya panjang.

"Tekstur bulu ini. Warna bulu ini dan juga bentuk dari bulu ini. Aku ragu Jim. Tapi...ini sudah jelas dari klan 'Angel', tapi berbeda." Jimin masih terdiam menunggu jawaban hyungnya yang terdengar sulit itu.

"Ini..bulu ini.. keluarga besar Kim."

.

.

.

.


LET YOU GO? (The End.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang