Tripel up....
.
.
.
.
.
Happy Reading Good Reader^^
.
.
.
Jujur dalam relung hati Jimin ia sama sekali tak mempercayai penglihatannya sekarang. Taehyung di hadapannya. Berdiri di depannya dan menatapnya. Jimin mencoba meyakinkan dirinya jika hal ini bukanlah mimpi dan halusinasinya karena terlalu rindu dengan saudaranya itu.
Dilain sisi Yoongi masihlah tertidur karena efek obat tidur yang ia minum. Jimin tak tahu berapa dosis yang hyungnya itu minum sampe Yoongi benar-benar terlihat sangat pulas. Jimin melirik hyungnya sejenak dan berpikir sejenak .
"A-apa kau yang melakukan ini Tae?" tanya Jimin yang entah mengapa menjadi sangat canggung berbicara dengan Taehyung. Taehyung yang ditanya hanya mengangguk pelan dan melangkah maju mencoba mendekati Jiminnya.
"Tetap ditempatmu Tae." Ucap Jimin tegas seolah melarang Taehyung mendekati. Jimin bahkan hampir mengeluarkan pistol yang sedari tadi sudah ia siapkan.
Taehyung berhenti dan menuruti perintah Jimin seperti anjing yang sudah lama tak bertemu dengan majikannya. Ia menatap Jimin lekat. Rasa rindunya sangat besar dan ingin sekali memeluk Jimin di dekapannya.
"Apa kau tak merindukanku Jim?" tanya Taehyung lirih.
"Bagaimana kau bisa masuk kemari Tae?" tanya Jimin seolah menghiraukan pertanyaan Taehyung. Taehyung menatap Jimin dengan tatapan sulit diartikan.
"Aku Kim Taehyung, Jim."
Jimin seolah paham jawaban itu. Benar, ia Kim Taehyung. Orang yang nekat dan luar biasa liar. Jimin tahu semua tentang Taehyung, tapi itu dulu. Itu hanyalah ingatannya yang dulu sebelum semuanya berubah.
"Jimin-ah.." panggil Taehyung pelan seolah ingin meluapkan semua rasa rindunya.
"Jangan mendekat." Jimin melarang dengan tegas saat Taehyung hendak berjalan kearahnya.
"Kau sudah banyak berubah, Jim. Aku bahkan tak bisa menemukan Jiminku di dirimu." Ucap Taehyung datar seolah merasa tersakiti dengan ucapan Jimin yang melarangnya mendekat.
"Senang bisa bertemu denganmu lagi. Aku pergi."
Taehyung membalikkan tubuhnya dan berjalan perlahan menuju pintu apartemen itu. Jimin hanya melihatnya dan sesekali melirik Yoongi yang masih tertidur.
"Yoongi hyung, bangun. Hyung.." panggil Jimin yang sudah berada disamping Yoongi yang tengah tertidur lelap itu. Taehyung yang belum keluar dari apartemen itu mendengar Jimin yang sedang memanggil Yoongi dengan sangat lembut. Hal itu membuatnya terdiam dan terkekeh lirih.
"Yoongi hyungmu hanya tertidur. Aku tak melukainya sama sekali."
Ucapan itu adalah ucapan terakhir yang Taehyung ucapkan sebelum ia benar-benar pergi dari apartemen Jimin. Pergi dari tempat itu dan membelah malam sendirian.
Taehyung berjalan perlahan menyusuri trotoar dan berhenti tepat di taman kota. Ia mendudukkan dirinya sejenak dan merogoh benda persegi di kantong jasnya.
"Hyung, di taman kota." Ucapnya pada seseorang dan mematikannya sepihak.
.
.
.
Seokjin yang mendapatkan panggilan dari sang adik pun segera menuju taman kota. Firasat Seokjin tak pernah salah jika itu mengenai Taehyung. Terdengar jelas dari deru napas dan suara terlihat lebih rendah dan lemah.
Seokjin membelah jalanan kota tanpa pikir panjang. Yang dipikirannya sekarang hanya Taehyung dan Taehyung. Namjoon beberapa jam yang lalu baru saja mengabarinya jika bukti-bukti yang ia temukan sudah terkumpul dan hendak ia musnahkan tapi dilarang Seokjin.
Sesampainya di taman kota, ia melihat sang adik yang terduduk diam sembari menatap lurus entah kemana. Seokjin berlari kecil menuju Taehyung. Dipeluknya pelan namun Taehyung masih saja terdiam tanpa sedikitpun ada niatan untuk membalas pelukan hangat hyungnya.
"Taehyung?" panggil Seokjin setelah melepas pelukannya.
"Ayo kembali ke rumah. Sudah malam." Ajak Seokjin pada sang adik.
"Rumah yang mana hyung? Rumahku sudah hancur."
Seokjin seolah tahu apa yang dibicarakan adiknya itu.
"Apa kau bertemu dengan Jimin tadi?" manik hitam Taehyung melebar perlahan dan kembali meredup.
Seokjin tahu, rumah yang Taehyung maksud adalah Jimin. Rumah hangat dan nyaman itu adalah Jimin. Jimin adalah rumah bagi Taehyung dan sekarang rumah itu sudah hancur.
"Ayo kembali Tae." Ajak Seokjin lagi dan merogoh pelan saku mantelnya. Taehyung masih terdiam di posisinya enggan menatap hyung tertuanya.
*Jleb
Satu tusukan jarum mengenai paha Taehyung. Taehyung terdiam tanpa merespon. Padahal ukuran jarum itu lumayan besar. Perlahan mata Taehyung meredup dan kepalanya terjatuh tepat di bahu lebar Seokjin.
Seokjin hanya bisa menghela napas pelan dan mulai menggendong sang adik menuju mobil. Diletakkannya Taehyung di kursi sebelah kemudi. Tak lupa Seokjin memasang sabuk pengaman mereka. Ia merogoh ponselnya dan menghubungi seseorang
"Siapkan sekarang. Aku harus kembali kerumah segera. Sisa pekerjaan, tolong selesaikan." Ucap Seokjin tegas dan kemudian menutup panggilan itu.
"Ayo pulang Tae. Tempat ini sudah bukan rumahmu lagi." Gumam Seokjin pada sang adik yang sudah tak sadarkan diri itu.
Seokjin berniat membawa Taehyung kembali ke mansion utama di Jepang malam ini. Ia rela melakukan apapun demi sang adik daripada melihat adiknya terluka lebih dalam lagi.
.
.
.
Ditempat lain Jimin masih setia menunggu sang hyung terbangun. Yoongi yang sudah Jimin pindahkan ke kamar pun masih belum terbangun. Tolong ingatkan Jimin jika hari sudah sangat larut dan tidak ada gunanya menunggu Yoongi terbangun di malam hari.
Jimin perlahan tertidur saking tak bisa menahan kantuknya dan menghiraukan kejadian beberapa jam yang lalu tanpa ada sedikitpun rasa bersalah di hatinya.
Ia bimbang dengan hatinya. Ia bingung harus berbuat apa saat bertemu dengan Taehyung. Ia belum siap menatap wajah Taehyung yang ternyata tak banyak berubah itu.
"Apa aku benar-benar berubah Tae?" gumamnya tadi.
.
.
.
.
Tolong beri Thor semangat untuk melanjutkan chapter selanjutkan karena jujur Thor kesulitan dengan alur genre kayak gini..
.
.
Jangan lupa kasih tanggapan Good Reader dan tebakannya, tentang cerita ini dan siapa pembunuhnya..
.
.Adakah yang sudah bisa menebak??
KAMU SEDANG MEMBACA
LET YOU GO? (The End.)
Truyện Ngắn"Kau tahu Jim? Aku masihlah sama. Senang bertemu denganmu lagi Jim. Kau sudah banyak berubah ternyata. Kurasa mati ditanganmu tak terlalu buruk." ucap Taehyung sembari terkekeh. . . "Kau benar Tae. Kau masih sama. Monster kecilmu juga masih menakutk...