Thor baliikkk.
.
.
Ayo ending yok....
.
.
.
.
Happy Reading Good rEADING^^
.
.
.
.
Taehyung dibawa ke rumah sakit dengan kecepatan tinggi. Seokjin sesekali mengusap tangan sang adik yang sudah mulai mendingin itu. Taehyung masih berusaha mempertahankan kesadarannya di sela-sela sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya.
Namjoon yang untuk pertama kalinya menyetir setelah menabrak perubahan warga di Jepang dulu tak memperdulikan umpatan para pengendara yang lain. Yang terpenting sekarang adalah adiknya. Bahkan dua mobil pengawalnya yang ada di depan dengan kencang membunyikan sirine. Sesekali ia melirik sang adik yang masih mencoba menahan semua rasa sakitnya sendiri.
Meski ia tahu kaum angel terutama keturunan keluarga memiliki imun dan ketahanan tubuh yang hebat tapi jika sudah mengenai organ vital itu akan tetap bahaya. Namjoon bergumam merapalkan doa disela-sela mengebutnya.
'Tuhan selamatkan adikku.'
Apa tak apa ia meminta Tuhan yang maha Agung untuk kesembuhan sang adik sedangkan banyaknya dosa yang sudah Taehyung lakukan selama hidupnya? Apakah boleh ia meminta pada Tuhan yang Agung itu?
"Lebih cepat lagi Namjoon." Pinta Seokjin yang benar-benar panik sekarang. Entah mengapa rumah sakit milik keluarganya menjadi terasa jauh dan setiap menitnya melambat. Namjoon merututi dirinya sendiri.
"Sialan!" umpatnya.
Akhirnya setelah 10 menit bergulat dengan jalanan sialan dan waktu yang biadab itu mereka sampai di rumah sakit yang sudah mereka bangun dulu kala.
"BRANGKAR! CEPAT!"
Beberapa dokter yang berada di unit IGD berlari secepat mungkin sembari mendorong brangkar yang Seokjin minta. Ia tak peduli dengan tatapan orang-orang disana. Ini rumah sakit miliknya dan semua yang ada disini ia gaji untuk berkerja dengan cepat dan baik.
"Siapkan ruang operasi. Panggil dokter organ dalam dan jantung." Ucap Seokjin dengan dingin.
Para dokter tersebut mengangguk patuh sembari bergidik ngeri ketika Direktur mereka bertitah. Ini pertamakalinya mereka melihat sosok lain dari Kim Seokjin yang terkenal ramah dan baik hati itu.
Beberapa dari mereka melesat berlari memanggil para dokter yang Seokjin minta. Tanpa perlu menunggu lama para dokter itu berlari secepat mungkin menuju ruang operasi dimana Seokjin tengah menunggu. Seokjin dengan tatapan dingin menatap satu persatu dokter tersebut.
"Bersiap sekarang." ucap Seokjin dan para dokter itu mengangguk dan bersiap-siap dalam waktu 5 menit.
Seokjin menatap adiknya yang masih tersadar meski tatapannya sudah menyayu. Ia mengusap pelan surai sang adik. Ingin rasanya ia menangis tapi ia tak boleh melakukannya atau nyawa Taehyung taruhannya.
Para dokter tersebut masuk satu persatu dan berdiri mengelilingi Taehyung yang sudah bertelanjang dada itu. Terlihat jelas bekas luka-luka masa lalu tubuhnya. Goresan dan tusukan. Semuanya pernah bersarang di tubuh Taehyung.
Taehyung mencoba tersenyum pada hyungnya. Senyum manis yang tentu hanya boleh dilihat para hyungnya kala itu. Taehyung membuka bibirnya perlihat dan dengan reflek Seokjin mendekatkan diri pada sang adik yang sudah benar-benar lemah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET YOU GO? (The End.)
Short Story"Kau tahu Jim? Aku masihlah sama. Senang bertemu denganmu lagi Jim. Kau sudah banyak berubah ternyata. Kurasa mati ditanganmu tak terlalu buruk." ucap Taehyung sembari terkekeh. . . "Kau benar Tae. Kau masih sama. Monster kecilmu juga masih menakutk...