40 (The end...?)

1.3K 87 4
                                    


Thor balik..

.

.

.

.

.

Pada akhirnya cerita ini juga akan berakhir cepat atau lambat..

.

.

.

.

Happy Reading, Good Reader^^

.

.

.

.

Seokjin terbangun dengan napas memburu, ada sisa air mata di ujung kedua maniknya. Ia menyekanya dalam diam dan melirik Taehyung yang masih tertidur nyenyak. Seokjin terdiam.

"Hanya mimpi." Gumamnya ketika menyadari malam masih sangat larut. Seokjin menelurusi ruang rawat Taehyung yang sudah ia tempati lebih dari satu pekan. Namjoon terlihat tertidur di sofa dengan posisi meringkuk.

Ia beranjak dari ranjangnya dan duduk disebelah Taehyung sembari menggenggam tangan lainnya yang bebas dari infus. Diusapnya pelan seolah tangan barang antik dan sangat rapuh.

"Haruskah hyung benar-benar merelakanmu Tae? Apa kau sudah tak menyayangi hyungmu ini, hm?" suara itu lirih namun masih dapat terdengar, mungkin karena suasana malam ini begitu sunyi.

"Hyung bisa saja memberikan jantung ini tapi hyung sadar kita bertiga berbeda. Jantung kita tak cocok satu sama lain." Suara itu terdengar begitu menyedihkan.

"Mengapa harus kau dan bukan orang lain Tae? Mengapa harus kau yang menanggung banyak rasa sakit sendirian?" Air mata Seokjin tak bisa lagi dibendung. Hatinya benar-benar sakit melihat keadaan adiknya yang setiap hari mengalami penurunan.

"Seokjin hyung?" seseorang memanggil Seokjin dengan suara serak. Orang itu adalah Namjoon yang terbangun karena isakan pelan hyungnya.

"Mengapa hyung menangis lagi?" Seokjin masih tak menanggapi pertanyaan adiknya yang sekarang sudah berada di sampingnya. Seokjin memeluk erat Namjoon, masih terisak untuk kesekian kalinya. Namjoon hanya bisa terdiam dan membalas pelukan dari hyung tertuanya.

"Aku tak bisa merelakan Taehyung pergi, Joon. Aku berharap mimpiku itu tak nyata. Aku berharap Taehyung sembuh dan bukannya pergi meninggalkan kita." Namjoon tertegun mendengar ucapan Seokjin mengenai mimpi.

'Kau benar-benar datang kedalam mimpinya, Tae?' batinnya sembari menatap sendu Taehyung.

"Biarkan Jimin bertemu dengan Taehyung, hyung. Jika itu yang Taehyung inginkan, biarkan Jimin menemui untuk terakhir kali." Seokjin menggeleng.

"Aku tak ingin melakukannya Joon."

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang hyung? Kondisi Taehyung setiap hari menurun dan kita tak bisa membiarkan terus seperti ini. Taehyung sudah terlalu banyak menderita sendirian, hyung. Sudah cukup untuknya hidup selama ini. Relakan dia hyung."

"Lalu bagaimana dengan kita, Joon?"

"Aku mungkin juga tak bisa merelakannya, hyung. Tapi aku juga tak bisa melihatnya terus menderita seperti ini. Aku juga menyayanginya sama sepertimu tapi kita harus merelakannya. Ini demi Taehyung, demi kebahagiaannya juga." Seokjin semakin terisak di pelukan adik Namjoon.

.

.

.

"Yoongi hyung?" Jimin sudah merasa baikan. Demamnya sudah turun tadi malam dan itu membuat Yoongi merasa lega. Setidaknya adiknya tak sepucat kemarin.

LET YOU GO? (The End.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang