Tak terasa sudah genap dua tahunan selepas kebenaran mengenai Hideki yang merupakan bagian dari keluarga Agler. Itu berarti kemiripan yang pernah Sita temui pada diri Hideki dengan Widan memang benar adanya. Karena selain mereka sepupuan, sama seperti Sita juga yang bersahabat dengan Trella.
Mengingat dengan nasib Trella saat ini, gadis itu benar-benar mewujudkan mimpinya menjadi seorang istri dari pria yang dicintainya. Sita ingat betul kejadian setahun silam, saat Trella resmi menyandang gelar Nyonya Maheswara di akhir nama lengkapnya. Tak hentinya tangisan haru pun terdengar dari kedua belah pihak keluarga.
Jika menghitung dari umur, saat ini Sita sudah berusia kurang lebih dua puluh enam tahun. Dia masih mengejar mimpinya dengan mengambil studi magister di Fakultas Seni di Jakarta. Di sela-sela kuliahnya itu, Sita turut berperan dalam perkembangan bisnis keluarganya. Meskipun keluarga Adirajada belum memiliki pewaris yang benar-benar akan mengambilalih perusahan properti tersebut, Sita juga tetap menjalankan janjinya sewaktu itu dengan mengikuti sang ayah dinas di dalam maupun luar kota.
“Oya, sekarang gimana keadaan galeri kamu? Papa udah lama gak ngunjunginnya,” cetus Bima saat mereka tengah berada di jalur untuk pulang ke Jakarta sehabis mengikuti dinas di Bogor.
Sita yang awalnya fokus pada ponsel, menoleh pada Bima. “Lancar sih, Pa. Cuma ada masalah sedikit doang waktu renovasi. Tapi udah cukup di handle sama aku dan Hideki.”
Bima menggumamkan kalimat yang tidak terlalu Sita dengar dengan pasti. Tapi Sita juga tidak ambil pusing dengan hal tersebut. Dia kembali membalas pesan Hideki yang muncul setelahnya.
_______________
Nanti jadi bakal
makan siang bareng?Aku jemput di
tempat biasa.Pemaksa. Hilih~
Oh, tapi tolong tunggu
sekitar dua jam lagi.Masih kuat nahan lapar?
Haha, sudah ku bilang
kamu makan duluan saja.Dua jam? Tidak
masalah. Setidaknya
aku yakin, setelat apapun
kamu pasti bakal
datang.Sok tahu sekali
Anda ini.Tunggu aja
di tempat biasa.Jangan bersikap
aneh-aneh. Atau
nanti, akan aku
cincang kamu
hidup-hidup!Baiklah Kanjeng Ratu.
Hamba akan setia
menunggu.________________
Sita terkikik geli membaca pesan singkat dari Hideki itu. Dia juga tak sadar dengan kehadiran satu insan dalam satu atap mobil dengannya. Sampai suara dehaman Bima membuatnya terkesiap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bye-bye, cry! [END]
Literatura Kobieca[OTW Revisi 2023] Sita Parwari memiliki sahabat yang berbeda 6 bulan dari bulan kelahirannya, Widan Bramantyo. Jika yang satu menyukai lukisan, maka satu lagi menyukai fotografi. Mereka mengungkapkan perasaan melalui cara yang berbeda, tapi tetap...