70. Try Not To Loving Her

794 127 23
                                    

RENGOKU KYOUJUUROU hidup dalam lamunannya kini hantaman realita yang terjadi saat itu masih terngiang dalam kepalanya, masih segar akan kalimat fakta yang terungkap.

"Kyou, humormu tidak lucu."

"Aku tidak sedang bercanda [Name], Kocho yang mengatakannya. Ia memeriksa kondisi tubuhmu dan kau tahu apa yang terjadi selanjutnya."

Katanya monoton.

Keheningan memakan dua manusia yang sibuk menyelam dalam pikiran masing-masing, Rengoku Kyoujuurou merasakan dentuman nyeri saat menerima fakta yang terlampau jelas.

"Apa Giyuu tahu?"

"Entahlah—"

"Jika benar apa yang tengah kualami sekarang, kumohon jangan mengatakan apapun padanya."

"Kenapa? Tomioka berhak tahu."

Si gadis meninggalkan dapur, diikuti oleh langkah lebar dari Rengoku yang membuntuti punggung gadis tersebut. "[Name] kau harus mengatakannya, kau tidak boleh menyembu—"

"Tidak Kyou! Kau tidak mengerti, aku tidak bisa mengatakannya saat ini."

Tubuh total berbalik menatap manik milik si pria, "Kenapa? Apa yang harus kau sembunyikan? Apa yang kau takut kan?"

"Semuanya. Aku takut semuanya," lirihnya hampir seperti berbisik.

"Kau tidak bisa seperti ini—"

"Aku sudah berjanji padanya Kyou." Potongnya cepat, kedua alis hitam tebal Rengoku berkerut. "Tentang apa?"

"Kami akan menikah."

Kyoujuurou bisa mendengar pecahan ilusi, kata-kata itu mengiris nuraninya. Tak bisa menyangkal bahwa fakta lain akan terungkap juga, ia menertawakan predestinasi kisah cintanya. Hatinya kini berbentuk selumbar, batara di atas sana pasti tengah terbahak dengan senang saat melihat dirinya direndam rasa sakit hati mendalam, belum sembuh tapi sudah ditorehkan kembali.

Kyoujuurou membenci situasi ini, saat pikiran hendak menerima kenyataan kalimat namun hatinya serta merta menyangkalnya-masih berharap bahwa hal itu adalah khayalan buruk.

"Kau—apa?"

"Aku tidak bisa berkata padanya tentang kondisiku saat ini, terlebih hidup sekarang seperti sebuah taruhan. Jika nanti aku mati dan dia selamat lalu mengetahui faktanya, aku yakin Giyuu akan menyalahi dirinya—"

Hatinya mencelos lebih lagi saat tatapan sarat sendu pada durja kentara jelas, ia tidak bisa menerimanya kenyataan bahwa gadis itu sudah benar-benar jauh dari jangkauan tangan.

"Syukurlah kau sudah menemukan jawaban dari pernyataanku saat itu."

Bibir mengurva paksa untuk meyakini bahwa semua masalah mungkin akan berakhir sampai sini jika ia memasang topeng.

"Kyou—"

"Aku bahagia [Name], melihatmu yang begitu mencintai Tomioka rasanya aku sudah ingin berhenti memijak perasaan menujumu. Aku memang mencintaimu, sangat. Tapi, mungkin setelah ini aku ingin menyadarkan diriku sendiri. Kau tenang saja, aku tidak akan mengatakan apapun perihal ini."

Mungkin ini saatnya tali itu ia lepas. "Aku harus berhenti mencintaimu [Name]."

Mengasihani diri sendiri manakala bibir berucap antologi yang mungkin tak bisa ia lakukan dengan cepatnya, kronologi gadis itu menyeru namanya berulang kali saat figur tinggi pemuda yang menghilang masih terngiang pada isi kepala.

𝐃𝐎𝐖𝐍𝐏𝐎𝐔𝐑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang