BIBIR itu terus terdiam tanpa sepatah kata, Kyoujurou menatap rumput hijau yang membentang tersaji dihadapannya dengan sang ibu yang tengah duduk disampingnya. Satu helaan nafas terdengar oleh telinga Ruka, ia menoleh menatap sang anak dengan kepala yang tertunduk dalam "Kaa-san, sebenarnya aku merasa sangat senang saat aku melihat ilusimu. Namun aku juga masih tidak percaya bahwa faktanya aku masih hidup dan kini berbicara denganmu."
Ruka terdiam, tangannya menepuk punggung Kyoujurou "Aku tidak tahu apa yang dilakukan gadis itu hingga aku bisa bertemu dengamu dan aku mensyukuri hal itu. Sejak kepergian Kaa-san, Tou-san menjadi pribadi yang keras. Kau pasti mengetahui diatas sana bahwa Tou-san mengatakan menjadi Hashira adalah hal yang tidak berguna."
Ruka memandang sendu sisi wajah putranya, Gomen Kyoujurou aku berbohong.
Kyoujurou mengadah memandang langit biru "Dan akupun sadar bahwa aku meninggalkan kelalaianku dalam menjaga Senjurou, menjadi seorang kakak yang baik baginya. Bahkan jika tidak adanya gadis itu, entah bagaimana Senjurou mengetahui kakaknya yang gugur dalam medan pertarungan. Bagaimanapun aku menyayangi adikku."
Ruka tersenyum kecil "Soudane, karena itu aku berhutang budi padanya. Kyoujurou, saat gadis itu berkata bahwa kau menjadi seorang Hashira. Aku dilingkupi oleh rasa bangga sebagai orang tuamu, kau adalah anak yang kuat sehingga bisa mencapai dititik ini."
Wanita itu terdiam dengan manik mata teduh miliknya ia menatap hamparan rumput disana "Maafkan aku yang harus meninggalkan kalian, bahkan aku tidak bisa melihatmu yang dilantik menjadi seorang Hashira tapi Kyoujurou dalam hatiku kau adalah seseorang Hashira api yang aku dan ayahmu banggakan. Dakara Kyoujurou, hidupmu sangat berarti bagi dunia ini."
Hening beberapa detik hingga Ruka kembali berujar "Kau sudah besar ya? Bahkan aku ingat dulu kau mati-matian menghunuskan katanamu kendati ayahmu yang kolot itu sudah tidak ingin lagi berurusan dengan yang namanya Hashira atapun Kisatsutai. Kau belajar dengan baik walaupun sendiri, kau mengajarkan adikmu dengan baik. Kyoujurou, waktuku disini sudah hampir habis."
Kyoujurou menoleh tersenyum lembut, Ruka merengkuh tubuh pemuda itu menepuk punggungnya perlahan "Hanya satu pintaku padamu. Aku ingin kau menyadari betapa satu nyawa sangat penting bagi orang disekitarnya. Kyoujurou, tumbuhlah menjadi pria yang hebat seperti ayahmu dulu ajarkan Senjurou hingga menjadi seorang Hashira sepertimu. Aku sebagai ibumu sangat bangga memilikimu sebagai anakku dan juga Senjurou. Kyoujurou, kau tahu tidak boleh memendamnya. Lagipula, aku tahu kau sangat mencintainya."
Kyoujurou mengeratkan pelukannya "Hm, wakatta."
Ruka mengusap surai Kyoujurou dengan sayang "Kalau begitu, titipkan salamku padanya Kyoujurou dan sampai jumpa ibu menyayangi kalian semua." Suaranya memudar dengan tubuh wanita itu yang menjadi sebuah cahaya yang terbang kelangit.
Mengerjapkan matanya perlahan sedikit meringis kala ia merasakan sakit pada bagian perutnya "Kau sudah bangun Rengoku-san?"
Kyoujurou menoleh menemukan Shinobu yang tengah membawa gelas entah berisi apa "Berapa lama aku tertidur?" Perempuan itu meletakkan gelas berisi ramuan obat yang dibuatnya pada meja kecil samping ranjang pasien Kyoujurou, Shinobu melirik jendela yang terbuka lantas menatap kembali Kyoujurou yang sedang terbaring "Dua minggu, lukamu sangat parah Rengoku-san. Entah bagaimana caranya kau bisa selamat dari maut." Ujarnya Shinobu memperhatikan sekeliling ruang inap.
Kyoujurou terdiam sedikit membenarkan perkataan Shinobu, jika bukan karena Hashira hujan itu mungkin dirinya sudah bersama ibunya saat ini "Bukankah bagus jika memiliki kesempatan kedua?" Bibirnya mengatup lantas kembali terbuka "Dimana [Name]?"
"Kamar sebelah, keadaanya sama sepertimu. Ia kehilangan banyak darah, terlebih 90% paru-parunya rusak." Shinobu mengambil duduk pada kursi kecil yang berada pada pinggir ranjang Kyoujurou "Namun dua minggu ini dia kunjung membaik, walaupun aku masih belum melihat kapan dia akan sadar." Lanjut perempuan bermarga Kocho itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐎𝐖𝐍𝐏𝐎𝐔𝐑
ספרות חובבים˚ ༘♡ ⋆。˚ 𝒕𝒐𝒎𝒊𝒐𝒌𝒂 𝒈𝒊𝒚𝒖𝒖 ↳completed. ❝tenanglah, takdir akan selalu menjadi pelita untuk kita selalu bersama. Tidak ada yang perlu ditakutkan kasih, karena aku akan selalu membasahi ragamu dengan tirt...