KERETA yang melaju dengan kecepatan lumayan sedang masih membuat kereta ini stabil, terlihat banyak sekali orang yang memang menaiki benda pengantar manusia yang dinamakan kereta uap. Oni itu sama sekali belum muncul, [Name] mencari keberadaan Tanjirou dan yang lainnya pada gerbong belakang. Namun tidak dapat ditemukan ketiga bocah itu,
Sontak perasaannya tidak enak, gadis itu dengan cepat menerobos gerbong depan tanpa pikir panjang menemukan Kyoujurou yang tengah menebas iblis. Membuat [Name] bernafas lega.
"Hebat sekali aniki itu jurus yang hebat, jadikan aku muridmu." Seru Tanjirou membuat gadis tersebut terkekeh, mungkin ia harus duduk pada bangku belakang mengawasi mereka, karena tubuhnya juga masih sedikit merasa letih akibat perjalanannya yang cukup jauh.
"Tentu, akan ku didik kau menjadi ahli pedang yang hebat!"
"Aku juga!" Seru Zenitsu serta Inosuke tidak mau kalah. Dapat ia lihat Kyoujurou tengah tersenyum lebar pada mereka "Semuanya akan aku didik secara langsung!"
"Rengoku aniki!/ Aniki!" [Name] terkekeh melihat ketiganya berteriak girang. Setelahnya [Name] merasakan matanya memberat dan gadis itupun pergi menjemput mimpinya.
"Bisa mati selagi bermimpi merupakan sebuah anugerah." Gumam salah satu pria pada atas gerbong kereta.
Salah satu anak menghampiri [Name], seutas tali ia lilitkan pada pergelangan tangan gadis itu.
Manik [e/c] itu terbuka perlahan, sebuah hamparan bunga dengan warna bunga laba-laba biru pada sebelah kirinya menyambut atensinya pertama kali, ia melihat pada sisi kanannya hamparan bunga yang sama namun berwarna merah.
Tubuh gadis itu benar-benar berada ditengah, namun satu bunga kecil berada tepat dihadapannya tidak seperti bunga biru dan merah yang menghampar luas bunga itu hanya satu tangkai saja "Bukankah ini bunga yang saat itu aku petik?"
[Name] menoleh melihat kedua orang tuanya yang tengah mengendong sang adik, [name] tersenyum lantas terkekeh "Okaa-san~ Otou-san~"
"[Name]? Kau darimana saja sayang?"
"Bermain~ bolehkah aku melihat adikku?" Tangan [Name] menggapai adiknya yang tengah berada dalam gendongan ibunya, gadis itu tersenyum senang sedikit menusuk pipi tembam adik laki-lakinya "Akita, kalau sudah besar Nee-san akan melindungi Akita." Ujarnya terlampau senang.
Gadis itu terus berceloteh riang kepada kedua orang tuanya, adiknya sudah bisa berbicara walaupun masih sepatah kata "Okaa-san, [Name] sangat menyayangi Okaa-san!" Gadis berumur tujuh tahun itu memeluk sosok sang ibu dengan erat.
"Okaa-san juga menyayangimu [Name]."
Tanpa disadari seorang anak lain tengah mengamati mereka dari kejauhan "Cepat, aku harus cepat pergi pada ujung mimpinya."
Dunia mimpi yang ditunjukkan iblis tidur Enmu memiliki batas, pemilik mimpi berada dipusat lingkaran, diluar lingkaran terdapat area alam tak sadar. 'Inti spiritual' terdapat di alam tak sadar, kalau inti itu dihancurkan maka pemiliknya akan lumpuh secara mental.
Anak itu menusuk dinding hitam disana membuat dinding itu seperti tersedot dalam tusukan yang ia buat. Namun matanya dikaget kan oleh sebuah bola berwarna putih bercampur hitam "Ini intinya? Terasa menyesakkan bagiku." Benar, sejak memasuki alam mimpi gadis ini bocah itu sudah merasa sesak, ia tidak mengerti apa yang dialaminya.
"Hey, kau sedang apa?"
Bocah itu terlihat tersentak menemukan sosok gadis yang ia masuki mimpinya tengah berdiri dibelakangnya, [Name] terkekeh "Kenapa kau bisa disini?!" Kepalanya dimiringkan menatap bocah perempuan dengan ikat satu itu penuh penasaran, netra [eyes color] nya bergulir melirik benda bulat di belakang tubuh perempuan pendek didepanya "Aku melihatmu. Oh apa kau mau merusak inti milikku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐎𝐖𝐍𝐏𝐎𝐔𝐑
Fanfiction˚ ༘♡ ⋆。˚ 𝒕𝒐𝒎𝒊𝒐𝒌𝒂 𝒈𝒊𝒚𝒖𝒖 ↳completed. ❝tenanglah, takdir akan selalu menjadi pelita untuk kita selalu bersama. Tidak ada yang perlu ditakutkan kasih, karena aku akan selalu membasahi ragamu dengan tirt...