11. Asakusa.5

1.7K 253 0
                                    

DENGAN gadis itu menarik gagang nichirinnya dan menghindar dari serangan tiba-tiba oni lain yang datang "Yahaba!"

'Susamaru? Yahaba? Jadi itu namanya' batinnya melihat oni laki-laki yang datang. Kedua telapak tangannya terdapat masing-masing bola mata dengan pupil panah "Beraninya kau menyiksa Susamaru!" Dengan cepat Yahaba menyerang namun seruan Susamaru menghentikannya "Yamete Yahaba! Kau bukan tandingannya!"

Gadis itu tersenyum penuh ngeri dalam lampu gang jalan yang menyorotnya "Yahaba! Cepat bawa aku pergi! Kita harus melaporkan ini padanya!" Oni lelaki itu mendecih kesal, sekilas memang ia rasakan tubuhnya dipenuhi oleh tekanan luar biasa, mau tidak mau ia membawa tubuh bagian atas Susamaru dan melenggang pergi meninggalkan gadis yang masih terdiam stagnan.

Manik yang melihat kepergian dua oni itu hanya berdecih "Aku melihatmu." Kepala gadis itu menoleh menemukan oni lelaki yang mengenakan hakama memandang dirinya tajam "Lalu apa?" Tanya [name] menyarungkan nichirinnya pada saya. Oni dengan manik violet berpupil vertikal itu mengeriyit dengan tindakan gadis itu yang menyarungkan nichirinnya. Awalnya lelaki itu berfikir bahwa gadis didepannya ini akan menodongkan katana itu pada lehernya namun tidak. Ia yakin pula dihadapan gadis ini sebuah kamuflase yang ia buat tidak berarti baginya.

"Ikuti aku."

Ia mengangguk, mengikuti lelaki itu sampai menuju sebuah gang yang cukup sepi. Kepalanya menoleh kekanan dan kekiri seperti memastikan tidak ada orang yang melihat mereka, lelaki oni itu memasuki tembok. Jujur saja, [name] cukup terkejut melihat kamuflase dari oni seperti ini, tatkala ia mengikuti lelaki itu yang dilihatnya pertama kali adalah sebuah rumah yang berukuran cukup besar serta pohon bunga sakura yang mengitarinya, decak kagum lolos pada bibirnya "Sugoi na jurus iblismu. Kekai..ka?" Lelaki itu menghentikan langkahnya, sedikit melirik gadis yang berada dibelakangnya dengan alis yang berkerut lantas ia kembali berjalan tanpa menghiraukan gadis yang masih melihat-lihat sekitar.

"Dengar bersikap sopanlah didepan orang itu." [Name] tersenyum mengangguk kemudian, lelaki itu menuntunnya pada sebuah ruangan dan membuka pintu berelemen kayu yang mungkin usianya sudah cukup lama, dapat ia lihat seorang wanita yang duduk memakai kimono ornamen bunga, rambut yang disanggul serta manik violet. Cantik.

"Watashi Tamayo dan lelaki itu Yoshiro. Silahkan duduk." Tutur kata lembut yang keluar dari mulut wanita yang bernama Tamayo membuat [name] tersenyum, mendudukan dirinya dan membungkuk kemudian "[Full name] desu yoroshiku Tamayo-san." Kepala gadis itu menoleh menatap Yoshiro dan kembali membungkuk "Yoroshiku Yoshiro-san."

"Humph!"

"Yoshiro, jangan berlaku tidak sopan seperti itu." Tamayo memperingati Yoshiro yang langsung diangguki oleh Yoshiro "Gomenasai Tamayo-sama."

"Yoroshiku [name]-san." Ujarnya sedikit ketus, gadis itu mengangguk dengan senyum lembutnya.

"[Name], apa kau tahu kenapa aku membawamu kemari?" Sebuah pertanyaan dari Tamayo membuat gadis itu mengerutkan alisnya "Gomenasai, saya tidak tahu Tamayo-san."

"Aku melihatmu bertarung dengan bawahan Kibutsuji Muzan."

"Kibutsuji Muzan? Dare?"

Tamayo menjelaskan dengan rinci bahwa Muzan adalah oni pertama dimuka bumi ini, dengan darahnya ia bisa sangat mudah membuat manusia menjadi iblis ataupun bawahannya. Terkadang jika Muzan ingin membuat pasukan kuat ia hanya memberikan darahnya lebih dan membuat iblis itu lebih kuat dari biasanya.

"Souka, wakatta. Aku mengerti bahwa anda ingin mengalahkan Muzan, apakah saya benar Tamayo-san?"

Jawaban yang terlampau benar, bahkan Tamayo tidak percaya bahwa gadis ini dapat dengan cepat apa yang ditangkapnya hanya dengan sekilas cerita saja "Hai, aku melihatmu yang cukup kuat untuk mengalahkan iblis itu. Namun, aku juga merasakan auramu yang berbeda disaat yang bersamaan."

𝐃𝐎𝐖𝐍𝐏𝐎𝐔𝐑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang