26. Home

1.4K 245 28
                                    

PAGI hari, gadis itu sudah bersiap untuk kembali dari misinya. Ryouhei tengah berdiri didepan fusuma gadis itu dengan senyum angkuh miliknya "Kau tahu jika senyummu seperti itu mungkin wanita diluar sana akan menjauhimu."

Pemuda itu berdecih membuang mukanya "Aku tidak peduli. Ayo, Otou-san sudah menunggu."

Terkekeh lantas ia mengangguk membuntuti Ryouhei. Gadis itu menghentikan langkahnya tatkala tubuh pemuda itu tiba-tiba berhenti di depannya "Ryouhei doushita?"

Pemuda itu terdiam dengan kepalan tangan yang mengerat hatinya berteriak otaknya berkata agar tinggalah bersamanya, namun akal sehat Ryouhei bertanya 'Memangnya kau siapa?'

Ryouhei tersenyum kecut, pemuda itu kembali melangkah meninggalkan gadis yang berdiri dengan alis yang berkerut dalam.

"Kau sudah datang?"

Pria tua itu tersenyum. Ryouhei dan [Name] mengangguk berjalan beriringan dengan penjaga berbadan besar.

"Jadi, setelah ini kau akan benar-benar pergi?" Pertanyaan Yamazaki yang memecahkan keheningan diantara mereka, gadis itu tersenyum seraya berkata "Hai, saya tidak bisa berlama-lama disini."

Setiap pejalan kaki yang melihat mereka, pasti akan membungkukkan tubuhnya. [Name] mengerti bahwa marga Yamazaki adalah orang yang paling disegani. Lagipula setelah ia mengenal lebih, kanglomerat tidak terlalu angkuh juga.

[Name] menatap para Kakushi divisi rekonstruksi yang tengah mengerjakan atap rumah Utsui, dapat ia lihat anak itu yang tengah terduduk pada kursi kayu panjang yang tidak jauh dari sana.

"[Last name]-sama!" Ucap salah satu Kakushi itu. Membuat para Kakushi lain mengalihkan atensinya pada [Name].

"[Last name]-sama gomenasai kami baru sampai hari ini!." [Name] tersenyum "Ii yo, kinishinaide. Yang penting kalian melakukan tugas dengan baik. Ayo kerjakan kembali."

"Hai!"

Ryouhei masih terkejut dengan aura lembut yang menguar dari tubuh gadis itu, juga sisi tegasnya membuat Ryouhei terdiam. Yamazaki yang sedari tadi memandangi sang anak diam-diam tersenyum "Hashira sangat dihormati oleh Kisatsutai lain maupun orang bertudung itu yang disebut Kakushi. Termasuk aku. Karena perjuangan mereka yang memberantas oni untuk mensejahterakan umat manusia membuat mereka setiap kali menghadapi misi sulit yang bisa saja mengambil nyawa." Pandangan Ryouhei tidak bisa lepas dari gadis itu yang tengah memeluk bocah laki-laki. Dengan senyum lembut miliknya Ryouhei menjadi teringat ibunya yang sering tersenyum seperti itu padanya.

"Utsui, gomenne aku datang telat." [Name] tersenyum, maniknya menelisik tubuh Utsui yang sudah sedikit berisi "Nee-san, ii yo daijobu."

Tangan gadis itu menepuk kepala Utsui mengamit lengan bocah itu agar mengikutinya "Kemari, akan Nee-san kenalkan kepada keluarga Yamazaki."

"Yamazaki-sama. Ini permintaan saya. Saya harap imbalan saya diberikan kepada anak ini, tidak berupa uang ataupun emas. Tapi saya ingin kebutuhan anak ini terpenuhi dan Obaa-san di rumah itu sehat kembali. Onegaishimasu." [Name] membungkuk, membuat para Kakushi melotot, tidak percaya bahwa seorang Hashira akan menunduk hormat kepada sesama manusia.

Pasalnya seorang Hashira tidak wajib membungkuk seperti itu, terlebih tingkatan Hashira lebih tinggi daripada seorang pesohor di seluruh zaman ini.

"Baiklah itu permintaan yang sangat mudah, akan kukirimkan seorang tabib kemari dan aku akan mengurus anak ini dengan seluruh kemampuanku." Mendengar perkataan Yamazaki, membuat [Name] tersenyum "Arigatou gozaimasu!"

𝐃𝐎𝐖𝐍𝐏𝐎𝐔𝐑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang