33. Goodbye?

1.3K 231 22
                                    

[For credit please send message]

SUARA debuman serta debu memenuhi pengelihatan Tanjirou, perlahan debu tersebut menipis. Apa yang dilihat Tanjirou membuat hatinya pilu. Disana Akaza sudah menembus jantung Kyoujurou dengan tinjunya, manik Tanjirou menoleh pada gadis itu yang berdiri dengan langkah gontai "[Name]-san!!! ONEGAI, TOLONG RENGOKU-SAN!!!" Tubuh Tanjirou tidak bisa digerakkan, seluruh luka akibat memakai pernafasan sang ayah membuat tubuh Tanjirou terbebani terlebih luka pada perutnya.

"Kau akan mati! Kau akan segera mati Kyoujurou! Jadilah iblis! Katakan kau ingin menjadi iblis! Kau salah satu yang terpilih!"

Seorang wanita tengah memandang keluar, ia tidak bisa melihatnya karena wajahnya menghadap kedepan, manik [eyes color] nya memeriksa sekelililing kemudian terpaku pada sosok bocah yang terlihat familiar dimatanya "Kyoujurou."

'Ini? Memory Kyoujurou.. ya?'

"Iya ibu?" [Name] terkekeh, melihat Kyoujurou kecil. Namun sekaligus terkagum saat melihat wanita yang disebut Kyoujurou sebagai ibu, pasalnya wajah wanita itu sangat cantik meskipun kulit wajahnya terlihat pucat.

"Pikirkan baik-baik tentang apa yang akan ibu tanyakan padamu. Apa kau tahu kenapa kau terlahir lebih kuat dari orang lain?"

"Uh... aku tidak tahu" Lagi-lagi [Name] terkekeh mendengar jawaban polos Kyoujurou "Untuk menyelamatkan yang lemah."

Gadis itu terpaku.

"Orang yang terlahir dengan kemampuan yang hebat dari orang lain, harus menggunakan kemampuan mereka untuk orang lain dan dunia ini. Melukai orang lain dengan kemampuan yang diberkahi dari surga dan menodai pakaianmu dengan darah itu tidak bisa dimaafkan." Lanjut wanita itu, [Name] tersenyum mendengar penuturan lembutnya membuat gadis itu melesakan air matanya keluar. Disana tubuh bocah kecil dengan wajah yang sama seperti Kyoujurou tengah tertidur dengan pulas.

"Kewajiban yang kuat adalah membantu yang lemah, misimu mengharuskanmu untuk memenuhi tugasmu dengan baik jangan pernah lupakan itu." Wajahnya terlihat tegas namun tak menyurutkan nada bicaranya yang lembut.

"Baik!"

Tangan wanita itu terulur memeluk Kyoujurou kecil "Umur ibu tidak panjang, ibu merasa diberkahi bisa melahirkan anak yang kuat dan baik sepertimu." Wanita itu menangis, Kyoujurou masih terdiam. Bahkan [name] sudah sesengukkan disana, ia merasakan kepedihan wanita itu. Perasaan seorang ibu yang mengalir serta perasaan anak yang dipaksa untuk mengerti keadaan.

"Ibu sangat berharap padamu."

Gadis itu mengusap air matanya kasar, maniknya melebar tatkala ia melihat tangan Akaza yang sudah menembus tubuh Kyoujurou.

Nichirin milik Kyoujurou mengenai leher Akaza.

"KYOUJUROU! JANGAN SAMPAI KALAH!!!" [Name] bangkit, berlari menghampiri Kyoujurou yang tengah menahan serangan Akaza.

"Ame no kokyu : Juu san no kata : Sora no ame!"

Semua mata melebar '[Name]-san kau mempertaruhkan semuanya.' Batin Tanjirou menatap sendu gadis yang tengah memegang kuat Nichirinnya.

Ilusi berjalan. Suara gemuruh memekakkan telinga, hujan mengguyur seolah membasahi mereka, aroma kesedihan membuat Tanjirou menangis tiba-tiba. 'Akita, kau berkata bahwa aku bisa melindungi mereka bukan? Maka, untuk hari ini akan kupertaruhkan semuanya.'

Manik Akaza melebar, kekuatan ini berasal dari gadis itu. 'Bodoh sekali, kau bisa merusak organ tubuhmu.' Kyoujurou terbatuk darah, namun ia harus menghentikan serangan Akaza hingga gadis itu menyerang lehernya maupun terbit fajar.

𝐃𝐎𝐖𝐍𝐏𝐎𝐔𝐑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang