JALAN yang ia langkahi terasa damai, angin pagi menyapanya. Kala ia melewati kediaman Rengoku, netranya menangkap Senjurou yang seperti biasa menyapu halaman. [Name] tersenyum, andai saja Akita— ah tidak.
"Ohayou Senjurou-kun."
"Ohayou Nee-san." [Name] yang terlalu gemas itu tidak sadar sudah memeluk tubuh kecil Senjurou "Astaga! Kau menggemaskan sekali, Senjurou jadilah adik keduaku~" [Name] mengusap pipinya pada pipi gembil Senjurou "Nee-san mou yamete yo."
Tiba-tiba Kyoujurou muncul dibelakang Senjurou "Oh? Apakah ini pelukan selamat pagi? Aku juga akan memeluk kalian!" Katanya dipenuhi semangat. Tubuh Kyoujurou yang terbilang besar itu memeluk keduanya dengan satu tangkapan.Membuat [Name] yang tersadar sedikit terjengat "Aniue, kenapa kau ikut-ikutan Nee-san?"
"Tidak apa-apa bukan? Tou-san sering melakukan ini dulu pada kita."
Senjurou terdiam dengan pandangan sendunya, Kyoujurou melepaskan pelukannya pada mereka "Kyou—"
"Senjurou, walaupun Kaa-san sudah tidak ada disini bersama kita. Tapi Kaa-san menyampaikan untuk selalu bahagia kendati badai memenuhi pikiran. Tou-san dan aku masih bersamamu. Begitu juga [Name]."
[Name] mengangguk kecil ia memeluk kembali tubuh Senjurou "Dengarkan kata Kakakmu Senjurou, kau tidak harus merasa bersedih. Rengoku Ruka-san berkata bahwa kau harus menjadi anak yang kuat. Karena ibumu juga mengandalkanmu."
"Um! Aku akan menjadi kuat seperti Aniue!"
"Semangat yang bagus Senjurou." [Name] melepaskan pelukannya pada tubuh Senjurou, "Kalau begitu aku pergi dulu. Jaa Senjurou-kun, Kyoujurou juga!"
Senjurou menatap kakaknya yang sedang tersenyum dengan lebarnya menatap punggung gadis itu yang menjauh "Berharap ia akan menyandang Rengoku dinamanya." Gumam Kyoujurou tanpa didengar oleh Senjurou.
[Name] memasuki kediaman kupu-kupu menemukan Inosuke dan Zenitsu yang saling mengejar satu sama lain, "[Name]-san ohayou." Tanjirou berdiri disamping gadis itu "Ohayou mo Tanjirou."
"Ah mereka berebut Onigiri, Inosuke hampir memakan semuanya membuat Zenitsu seperti itu." Gadis tersebut terkekeh "Memang Inosuke sekali." Tanjirou dan [Name] berjalan mendekati "Inosuke." Panggil [Name].
Inosuke langsung berlari dan bersembunyi dibelakang tubuh gadis itu. Membuat Zenitsu yang hendak melayangkan nichirinnya pada Inosuke langsung terdiam "Zenitsu, Inosuke."
Ah entah kenapa suara dingin [Name] membuat ketiga pemuda disitu bergidik. Padahal nama Tanjirou tidak disebutkan kenapa tubuhnya ikutan merinding.
Ia menghembuskan nafas sebelum kembali berkata, "Jangan berkelahi. Kasihan Tanjirou menengahi kalian berdua."
[Name] menoleh kebelakang menatap wajah Inosuke "Inosuke minta maaf pada Zenitsu."
"Gomenasai..." Zenitsu dan Tanjirou membulatkan matanya, sangat langka bocah babi hutan itu mengucapkan kata maaf padanya "Ah. H-hai ore mo gomenasai." Bahkan Zenitsu gugup melontarkan kalimatnya.
"Zenitsu dan Tanjirou kalian duduk disana. Aku akan mengajarkan Inosuke terlebih dahulu."
"YOSSHAAA!!!" Inosuke mengenakan topeng babinya dan mengambil kedua nichirinnya. Sedang Tanjirou dan Zenitsu hanya melihat Inosuke yang sudah dipenuhi binar-binar senang disekitarnya.
"Aku juga ingin berlatih dengan [Name]-san."
"Ore mo." Angguk Zenitsu menyetujui perkataan Tanjirou.
[Name] menatap Inosuke yang sudah bersiap dengan kedua nichirinnya, namun gadis itu tidak menarik bilah miliknya. Membuat Inosuke menautkan alisnya bingung dalam topeng yang ia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐎𝐖𝐍𝐏𝐎𝐔𝐑
Fanfiction˚ ༘♡ ⋆。˚ 𝒕𝒐𝒎𝒊𝒐𝒌𝒂 𝒈𝒊𝒚𝒖𝒖 ↳completed. ❝tenanglah, takdir akan selalu menjadi pelita untuk kita selalu bersama. Tidak ada yang perlu ditakutkan kasih, karena aku akan selalu membasahi ragamu dengan tirt...