20. Visit

1.8K 259 15
                                    

GADIS itu berjalan menuju kediaman kupu-kup, namun saat ia memasuki markas pemburu iblis ia melihat Kyoujuro yang sedang berbicara dengan Shinobu. Langkah kakinya menghampiri mereka "Ohayou Kochou-san, Rengoku-san mo" sambil tersenyum [name] memberikan senyumnya pada mereka "Ara~ [Last name]-san ohayou." Seperti biasa Shinobu dengan senyumnya yang tergambar jelas pada raut wajahnya.

"Ohayou [last name]!" Dapat gadis itu lihat Kyoujuro dengan semangat apinya membuat [name] tersenyum "[Name] saja, aku juga akan memanggilmu Kyoujurou. Soyeba, apa kau ingin menjalankan misi?."

"Ya, ada info baru soal oni pembantai yang dikirim sudah dihabisi. Pelapornya saja sudah menjadi korban."

"Apa itu dua belas oni rembulan?." Tanya Shinobu, [name] yang mendengar penjelasan Kyoujurou mengerutkan alisnya. Firasatnya berkata bahwa memang Kyoujurou akan menjalankan misi yang sulit, namun untuk sekarang firasatnya masih meyakini sang Hashira api itu bisa mengatasinya.

"Sepertinya begitu, kemungkinan dari garis atas!." [Name] terkekeh melihat sifat Kyoujurou yang terlampau semangat, Shinobu tersenyum "Sepertinya itu misi yang sulit, tapi kalau kamu pergi maka tidak ada yang dipermasalahkan lagi."

"Kyoujurou, sebenarnya aku ingin membantumu. Mungkin nanti..." suaranya mencicit kecil, maniknya melirik Kyoujurou yang mengeriyitkan alisnya kepada gadis itu "Nandemonai, soreyori aku harus menengok Tanjirou. Jaa ne Kocho-san, Kyoujurou ganbatte!." Menepuk pelan pundak Kyoujurou dengan senyum manisnya, membuat pria itu memalingkan mukanya.

Shinobu yang melihatnya terkekeh 'Sepertinya Rengoku-san menyukai [last name]-san.'

Lantas gadis itu melenggang pergi, menuju tempat dimana Tanjirou dirawat. Telinganya dapat mendengar suara teriakan yang familiar saat gadis itu menyusuri koridor kediaman itu, dengan senyumnya gadis itu menggeser Shoji membuat penghuni disana menatapnya "Domo, etto maaf jika aku mengganggu aktivitas kalian." Gadis itu sedikit membungkuk lantas ia berjalan kepada Zenitsu yang meringkuk "Zenitsu?"

Bagai alunan melodi yang terdengar indah yang memasuki telinga laki-laki itu Zenitsu dengan semangatnya menolehkan kepalanya dengan senyum berbinar miliknya "[NAME]-SAN~ KUKIRA AKU TIDAK AKAN BERTEMU DENGAN BIDADARIKU LAGI~"

Kekehan itu meluncur halus, tangannya menepuk puncak kepala Zenitsu dan mengelus surainya pelan "Gomenne, aku meninggalkanmu saat itu." kepala kuning menggeleng "Tidak apa apa [name]-san!! Aku bertemu denganmu kini adalah sebuah takdir yang sudah digariskan oleh Kami-sama~"

Dapat ia lihat Inosuke dengan topeng babinya yang tengah terbaring tanpa mempermasalahkan keberisikan oleh orang disekitarnya, mungkin gadis itu berfikir bahwa lelaki itu memang butuh istirahat. Karena ia tahu luka yang diterima oleh mereka bertiga bukanlah luka ringan, sehingga membutuhkan rehabilitasi penuh.

Namun melihat, tingkah Zenitsu yang seperti anak-anak membuat gadis itu terus tersenyum diselipi oleh kekehan kecil yang keluar dari gadis itu, maniknya beralih pada Tanjirou yang tengah memandangnya, segera ia memeluk Tanjirou "Tanjirou, yokattana." Membuat Tanjirou balas memeluk gadis itu dengan senyumnya "Hai, yokattana [name]-san."

"HOIII TANJIROU!!!! SIALAN KAUUU!!! KENAPA?!! KAU SELALU DEKAT DENGAN CEWE CANTIK?!!!! PERTAMA NEZUKO DAN SEKARANG [NAME]-SAN! KONOYARO!!!!" Gadis itu melerai pelukannya, baru tahu sifat Zenitsu yang terang-terangan bicara seperti ini. Memangsih awalnya gadis itu berfikir bahwa Zenitsu adalah bocah yang sama seperti Tanjirou saat pertama kali melihatnya. Tapi saat ia membuka suaranya pertama kali juga, sifatnya tidak mencerminkan wajahnya yang seperti anak kecil.

"Cepat minum obatnya!!" [Name] sedikit tersentak oleh suara teriakan dari perempuan yang dikucir dua dengan menggunakan ornamen ikat kupu-kupu biru putih "Setiap hari, terus begini lukamu sangat berat minumlah obatmu." Tukasnya dengan wajah marah pada Zenitsu yang tengah membuat muka aneh "Zenitsu, minum obatnya dan segeralah sembuh." Tambah [name] menghampiri tubuh lelaki itu yang tengah menggigil melihat gelas obat "Demo, obatnya sangat pahit!! Aku akan meminum obat ini jika [name]-san tersenyum padaku~"

𝐃𝐎𝐖𝐍𝐏𝐎𝐔𝐑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang