#Flashback
Hermione tiba di The Burrow setelah retakan udara menariknya ke padang rumput mati dengan timbunan salju tebal. Ia berjalan dengan sepatu botnya dan mengeratkan mantel bulu berwarna biru tua di atas jalan setapak menuju rumah keluarga Weasley yang hangat oleh cahaya lampu. Ketika ia tiba di pintu kayu depan, ia segera mengetuknya perlahan. Hanya selang beberapa detik sebuah derit lemah dari pintu yang berayun terbuka, memperlihatkan Nyonya Weasley yang segera mengembangkan senyuman lebar padanya. Meraihnya dalam pelukan hangat yang erat.
"Selamat datang sayangku. Natal yang indah untuk dihabiskan bersama."
Molly menariknya masuk segera ke ruang tengah dan Hermione memberikan lambaian canggung pada seisi Weasley. Ada Harry di sana yang duduk di kursi berlengan dengan Ginny berdekatan. Dari tangga pijakan keras menghentak dan turun setelah membuka pintu dapur untuk mengetahui tamu tambahan mereka.
"Mione, aku takut kau tak kemari," gumam Ron sumeringah. Ia meraih Hermione dalam pelukan erat lainnya yang dibalas dengan canggung oleh gadis itu. Setelah melalui ritual makan malam mereka, Molly memberikan bungkusan berupa sweater rajut seperti waktu-waktu sebelumnya yang dijahit dengan benang merah, dan sebuah hurup H besar berwarna emas di tengah. Sangat Gryffindor.
Hermione tersipu sejenak dan berterima kasih setelah memakainya di antara gelak kebahagiaan malam natal.
Ia terbiasa melalui malam itu disana. Berbagi kehangatan setelah tahun-tahun panjang dan menghabiskannya merupakan sebuah tradisi wajib. Ia tidak bisa menghabiskan malam itu di tempat lain kemudian berpikir akan dilanda keheningan dan kesepian. Orang tuanya merayakan natal bersama keluarga muggle mereka, dan Hermione memilih mengasingkan diri pada keluarga Weasley yang masih menyambutnya dengan hangat.
Selepas makan malam yang riuh, ia menikmati beberapa kudapan manis dan coklat panas di atas kursi. Berbicara dengan George, setelah Ron tiba dan bergabung, gadis itu lebih banyak diam.
Ia tak bisa terlalu mengakrabkan diri dengan Ron. Setelah kejadian dansa mereka di ballroom Kementerian dan ia meninggalkannya, Ron masih mengira mereka memiliki percikan yang sama. Binar di iris mata biru cerahnya mengatakan bahwa ia begitu memujanya bahkan berpikir bahwa masih ada sesuatu yang lebih antara mereka. Hermione ingin menghapusnya tanpa meninggalkan jejak menyakitkan. Ron adalah sahabatnya dan keluarga Weasley adalah keluarganya. Ia tak ingin menghancurkan sesuatu yang dekat dengannya di dunia sihir. Jadi, ia memilih berhati-hati dengan apa yang ia lakukan dengan Ron.
Hermione meraih cangkir coklat panasnya lagi dan menyesapnya. Memperhatikan pohon natal di sudut dengan ornamen merah dan emas berbentuk bola-bola dan pernak-pernik lain. Matanya jatuh pada tumpukan kado di bawah dan akhirnya ia menoleh pada Ron ketika menyadari pemuda itu mengambil tempat untuk duduk di lengan kursi single miliknya.
Ron duduk disana. Membuat bahu mereka menempel dengan cara begitu erat terlebih saat ia mencondongkan tubuhnya ke arah Hermione. Membuat gadis itu refleks menjauh dan mencipta jarak tipis antara mereka. Sebelah lengan Ron terjulur di bahu gadis itu, dan Hermione dilema tentang ia yang tak bisa lari. Karena jika ia pergi, itu akan terlihat sangat mencolok.
"Dia memang lebih kurus. Tulang belikatnya condong ke belakang," gumam Ron memberi komentar pada tubuh Hermione. Suara yang memecahkan lamunan gadis itu saat ia melirik ledakan tawa di wajah George.
"Kau memperhatikan sampai sedetil itu, Ron? Mione, serius, kau harus berhati-hati. Aku khawatir adikku psikopat."
Hazelnya berkilat tak suka ketika Ron berusaha meraih bahunya kembali. Memorinya terbang pada peristiwa dansa mereka, ketika jemari Ron menyusuri bahu Hermione yang telanjang. Ia pasti menyadari tentang tulang belikat itu disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTIFIED (DRAMIONE & SCOROSE)
Fanfiction(Complete) Kematian Hermione Weasley menjadi awal bagi pembuka rahasia kelam di masa lalu. Dan Draco Malfoy menjadi yang paling bertanggung jawab karenanya. Seri multichapter dari Miserable Harry Potter © JK Rowling Cover: Googlesearch, canva, picsa...