12

538 52 17
                                    

#Flashback

South burn. Mereka memanggilnya seperti itu. Sebuah nama tempat dimana pondok kayu itu berdiri. Bergaya suburban kuno dengan cat putih tulang kusam yang sudah mulai lapuk.

Pondok itu berdiri di atas padang rumput luas yang mengarah langsung pada tebing tingga sekitar dua puluh meter. Berbatasan langsung dengan pasir putih dan ombak besar dari samudra atlantik yang membentang. Ada pagar kecil dari kayu patok yang dipasang mengelilingi. Jejak tanah mengular menuju pondok, juga deretan pepohonan ek dan maple yang mulai kehilangan kehijauan. Beberapa semak bunga liar seperti poppy, pansy, dan gerbera tumbuh disana. Cukup usang dan tidak terlalu terawat. Pondok itu adalah milik seorang penyihir tanpa pewaris yang tewas oleh pelahap maut saat perang, dan Kementerian sihir mengambil alih.

Setelah perang selesai dan Kementerian sihir yang baru mulai dibentuk, mereka melepas beberapa rumah aman kepada pemiliknya seperti rumah Sirius di Grimmauld Place yang diberikan pada Harry, juga rumah Bill dan Fleur di Shell Cotage. Kementerian pun menjadikan beberapa aset milik mereka sebagai pengganti rumah aman lainnya. Termasuk pondok di South burn. Mereka memberikan label sebagai properti milik Hermione Jean Granger. Karena gadis itu yang telah menghabiskan waktu untuk menemukannya.

Terhenti di sana.

Ketika cahaya senja berakhir di cakrawala. Menutupi langit dengan awan stratus luas membentang. Mengisi dengan semburat jingga juga alunan angin di penghujung musim panas. Menggigit dan kering. Mencipta beberapa butir peluh yang membentuk garis tipis di dahinya.

Ia telah kehilangan hitungan tentang berapa waktu yang bergulir di sana. Menanti dalam diam dan terus memenuhi hatinya dengan amukan badai. Menanti dalam kegamangan ketika kesenyapan adalah satu-satunya suara yang ia tangkap di telinga. Ia terus beralih menatap tempat portkey menghilang beberapa jam yang lalu dan itu tetap bergeming. Masih kosong dalam lamunan dan belum menampakkan tanda-tanda akan kembali.

Sesekali ia melirik pada Menteri sihir di sebelahnya. Shacklebolt yang sibuk membenamkan diri dalam jurnal dan beberapa tumpukan perkamen berisi daftar jadwal. Ia menghentikan hatinya untuk memberikannya beberapa pertanyaan yang semestinya tak perlu dijawab seperti kapan portkey itu akan kembali, atau mungkin lebih jauh kapan kedua orang yang mereka tunggu akan tiba.

Ia menikmati detik demi detik menyesakkan dan membiarkan kebekuan dari angin kering akhir musim panas mempermainkan ikal coklat miliknya. Membiarkan untaiannya yang kusut menutupi sebagian wajah ketika ia menunduk, atau menyembunyikan citraannya yang gelisah.

Dan waktu berlalu.

Angin malam yang lebih kencang mengamuk menampar-nampar dedaunan di barisan pohon ek dan mapple. Angin pengantar musim gugur yang siap merenggut apapun yang masih tertambat di rantingnya yang rapuh.

Cahaya telah memudar berganti pendar tipis dari beberapa neon yang berdengung di dalam ruangan pondok. Berbisik miris sementara mereka berdua masih duduk di teras depan dengan lumos hanya dari ujung tongkat milik Shacklebolt.

Tak banyak yang berubah.

Hingga suatu ketika udara terdistorsi. Angin mencambuknya lebih keras dari sebelumnya bersamaan dengan siluet yang tetiba menghambur di hadapan mereka. Dua orang yang segera melempar kaleng biskuit bekas sebagai portkey untuk tiba di sana. Hampir limbung kemudian mencoba menjaga keseimbangan masing-masing.

Satu yang berambut hitam acak-acakan dengan kaca mata miring, yang segera ia benarkan ketika mendorongnya dari pangkal hidung. Menyapa Hermione dengan senyum ramah namun lelah.

Satu lagi, pemuda pirang platina yang diingatnya dengan baik. Agak kurus dari terakhir kali ia menatapnya dalam diam. Dan kini hadirnya mencipta kebekuan yang menjalar, menghentikan raga untuk beranjak dan berhenti bersuara.

MYSTIFIED (DRAMIONE & SCOROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang