AN: makasih banyak untuk yg tetap vote dan comment ya ^_^
Draft Mystified bakal selesai di chapter 40. Semoga tetap dinanti.Enjoy.
#Flashback
Hermione tidak benar-benar tidur. Ia selalu menggumamkan bermacam masalah yang saling tubruk di dalam kepalanya. Alunan kekosongan menjadi musik menyayat. Menikam hatinya yang dirundung duka dan belum menemukan cahaya sejak badai terakhir memporak-porandakannya. Ia ingin merobek keheningan yang menyakitkan dan memaksa langit untuk menyirami mereka lagi dengan bahagia yang dulu pernah terteguk. Namun semakin jauh putaran waktu membawa mereka berotasi, serasionalnya mereka hanya perlu terhenti.
Ia mengeluh lagi. Mencipta uap putih dari paru-parunya yang beku. Meneliti wajah teduh Draco yang tertidur di sebelahnya seolah tak ada beban yang ia tanggung. Beralih pada uraian pirang platinanya. Jemarinya yang kurus. Serta kulitnya yang pucat. Ia menyentuhnya lagi. Merasakan mungkin akan tiba saatnya ia tidak bisa melakukannya. Tidak bisa menyentuhnya. Atau tidak bisa menatapnya ketika tertidur di sampingnya.
Ia beralih pada dinding lavender yang menutupi kamar itu. Banyak malam dilalui dengan memilikinya disana. Juga lukisan dari kanvas pucat. Beberapa pernik yang digantung. Foto-foto diam. Buku-buku tebal yang ditata acak. Segala hal telah membisu dan menyimpan apapun yang pernah terjadi di dalamnya. Selain South burn dan gubuk menjerit, rumah itu adalah tempat sakral lainnya yang membuat ia terjatuh.
Itu adalah malam-malam lainnya yang ia habiskan setelah berita pertunangan. Setelah semua terlalu terlambat untuk kembali mengatakan mereka baik-baik saja. Tapi tidak ada lagi kata baik-baik saja. Segala yang berada di luar apapun rahasia yang terjalin menjadi begitu tabu. Dan keheningan itu mencipta kesepakatan tanpa suara bahwa mereka hanya perlu menikmati sisa hari yang masih bisa mereka dapatkan. Jika itu ada. Itu adalah hari ini. Dan esok. Dan setelahnya. Dan setelahnya lagi. Hingga sesuatu mungkin akan kembali dan benar-benar memutuskan apa yang tidak bisa disatukan.
Hermione memutar tubuhnya lagi. Memaksa dirinya untuk menderakkan tulang-tulang di tubuhnya dengan cara menyakitkan. Ia berbalik memunggungi Draco ketika pria itu terbangun dari keteduhan. Menatapnya dengan mata abu-abu sedingin es, dan gadis itu tak bisa lagi menahan apa yang bisa dibendung kelopak matanya.
Draco menarik tubuh gadisnya ke dalam pelukan. Mengubur wajah di rambut semak kekasihnya untuk menghirup dalam-dalam uap mawar yang selalu ia rindukan. Dalam rintih sunyi di pagi buta ketika cahaya matahari kesulitan menembus kanopi awan, seberkas cahaya perak membasuh kamar itu dengan samar di antara gulita.
Draco mengecup puncak kepalanya seperti yang selalu ia lakukan. Membiarkan gadisnya terisak menahan getar di tubuhnya, karena tak ada apapun yang bisa ia lakukan untuk menghentikan tangisannya.
Draco tahu. Ia memahami dengan baik. Bahwa ia adalah satu-satunya alasan dari butir-butir yang luruh di wajah Hermione. Alasan dari wajah pucatnya yang selalu dihiasi sembab dan kehilangan cahaya. Tak ada gadis yang ia kenali dulu, yang selalu berspekulasi bahwa dia lah yang menariknya dari jurang kegelapan.
"Kau akan berada disini hari ini?"
Hermione menanyainya dengan suara parau. Kering di tenggorokannya adalah sisa dari getar isakan yang tertahan di dada. Sabtu pagi yang mulai merekah. Menatap kerlipan merah mawar di garis langit dari bingkai jendela di kamar itu. Draco hanya memberi anggukan tanpa suara. Cukup untuk menjawab permintaan sesungguhnya bahwa gadisnya menginginkan lebih banyak waktu sebelum segala sesuatu terlalu sulit walau hanya untuk bertemu.
Ia hanya memeluknya. Menariknya dalam pelukan tanpa kata. Tanpa suaranya. Menautkan kedua jemari hingga waktu menarik mereka pada putaran lainnya. Menghabiskan sebuah hari. Menghabiskan menit-menit berharga yang semakin lama semakin menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTIFIED (DRAMIONE & SCOROSE)
Fanfiction(Complete) Kematian Hermione Weasley menjadi awal bagi pembuka rahasia kelam di masa lalu. Dan Draco Malfoy menjadi yang paling bertanggung jawab karenanya. Seri multichapter dari Miserable Harry Potter © JK Rowling Cover: Googlesearch, canva, picsa...