Pusaran apparate menarik beberapa orang berjubah serba hitam muncul di tempat itu. Pada sebuah rumah yang tidak terlalu besar di selatan London dengan semburat mendung yang menutupi sebagian langit. Uap putih berhembus dari napas keras yang mereka keluarkan. Atau sesekali menggosok-gosokkan kedua telapak tangan untuk menciptakan hangat. Awal Desember dimana hujan salju mulai sesekali turun untuk menyelubungi bumi dengan kebekuan. Mereka, yang jumlahnya sekitar lima orang meneliti untuk beberapa saat setelah mendapat persetujuan dari Harry Potter yang telah tiba lebih dulu di tempat itu.
Itu adalah rumah keluarga Granger yang telah sangat lama ditinggalkan. Kedua orang tua Hermione memutuskan untuk tinggal di Australia setelah perang selesai, meskipun ia telah menarik mantra yang dirapalkan untuk menyelamatkan mereka. Tapi pikirnya itu lebih baik, karena butuh waktu hampir lima tahun untuk membuat semua kembali normal. Terlebih ketika Kementerian yang baru dibentuk berusaha mengejar penyihir-penyihir pelarian perang yang masih bersembunyi. Walau akhirnya mereka dapat ditangkap seiring waktu.
Selepas kepergian itu, Hermione yang saat itu masih lajang mewarisi rumah kedua orang tuanya. Ia beberapa kali terlihat menginap disana seorang diri. Menghabiskan malam untuk kemudian berdisapparate di pagi buta menuju Kementerian.
Ia merawatnya dengan baik. Dan setelah semua yang dilalui, ketika ia menikah dengan Ron Weasley, rumah itu hampir tidak pernah tersentuh. Hampir 17 tahun mungkin. Seumur putri sulung mereka, Rose.
Kembali pada orang-orang berjubah serba hitam yang mulai memasuki rumah itu. Mereka mengarahkan tongkat masing-masing untuk mulai menyingkap beberapa barang yang telah diselimuti debu, juga bau usang yang menyeruak ke penciuman. Ada beberapa pendar cahaya dari lampu yang dinyalakan oleh orang yang telah tiba lebih dulu di tempat ini. Menerangi foto-foto yang masih dipajang di atas kabinet dan dinding yang mulai kusam.
Mereka tidak sendiri. Ada yang telah lebih dulu ke tempat ini. Ada yang telah pergi setelah mereka tiba.
.
.
.
Rose menatap rinai hujan tipis dari balik jendela kaca. Butiran embun yang menguapkan aroma mawar sekilas terasa samar. Begitu lembut. Begitu hening. Ia merasa pengak di telinganya yang meskipun telah beberapa kali mencoba bersenandung untuk memastikan bahwa hening itu belum membunuhnya, tapi ia merasa diselubungi dengan selubung tak kasat mata.
Memisahkannya dari dunia luar. Disini. Di tempat ini semua seperti terasa berbeda.
Gadis itu berapparate sendiri ke tempat ini setelah mendapat izin ayahnya, Ron Weasley. Ia telah berusia 17 tahun dan telah diperbolehkan menggunakan sihir di luar Hogwarts dengan tanggung jawab.
Ia berada disana sejak pagi buta setelah meminta izin untuk pergi ke rumah mendiang ibunya di selatan London. Pada kamar di lantai paling atas rumah itu, dengan nuansa lavender dan pernak-pernik remaja. Masih rapih. Masih tak tersentuh. Beberapa barang telah diselimuti debu cukup tebal sehingga ketika Rose menyentuhnya, ia bisa merasakan sensasi gatal yang menusuk jemari.
Jika Rose mengingat, sudah sekitar lima belas menit ia menghabiskan waktu dengan berkeliling. Meneliti dan menyibukkan pikiran-pikiran liarnya dengan gambaran yang membuat ia merasa haus tentang bagaimana ibunya yang begitu tertutup sekitar satu tahun ini.
Ada jalinan kuat antara ia dan ibunya. Bagaimana tidak, Rose yang cemerlang adalah cetak biru seorang Hermione Granger. Dan Menteri sihir itu begitu bangga padanya. Jadi mereka lebih memiliki waktu bersama. Namun tidak untuk satu tahun terakhir ini. Ketika Rose mulai mengamati ada sesuatu yang membuat ibunya menarik diri dari siapapun.
Mereka mungkin masih menghabiskan banyak waktu bersama untuk sekedar berbincang seperti rutinitas sebelumnya, tapi ia menangkap gambaran ibunya yang akan larut dalam lamunan untuk beberapa detik, setelah kemudian kembali fokus padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTIFIED (DRAMIONE & SCOROSE)
Fanfiction(Complete) Kematian Hermione Weasley menjadi awal bagi pembuka rahasia kelam di masa lalu. Dan Draco Malfoy menjadi yang paling bertanggung jawab karenanya. Seri multichapter dari Miserable Harry Potter © JK Rowling Cover: Googlesearch, canva, picsa...