Rose mengetuk tongkat sihirnya. Mencipta lumos kecil untuk menerangi barisan kata dari perkamen yang penuh coretan tangan. Ia mengusap dahinya untuk menghilangkan butir keringat yang menggenang. Itu adalah beberapa jam yang ia curi untuk tenggelam dalam berkas yang masuk teraduk di kepala. Ia memiliki banyak baris nama dan belum bisa memilih siapa yang paling mungkin. Nama yang diberikan Draco Malfoy mungkin berupa tipuan meskipun terdengar begitu meyakinkan. Ia tak lagi menelan mentah-mentah apapun informasi yang diberikan kekasih gelap ibunya, hanya untuk berjaga dan mengingatkan diri bahwa pria paruh baya itu sangat mungkin masuk ke dalam lingkaran tersangka.
Rose menjaga agar pendar cahaya itu tetap mengisi barisan yang ia beri tanda lebih jauh. Memeriksa beberapa kolom kemudian menambahkan catatan baru. Beberapa hal mungkin mengharuskan ia kembali 'menerobos' St Munggo dengan berkas Kementerian, atau sekedar meminta teman magang sesamanya yang bekerja pada bagian imigrasi.
Beberapa nama healer bisa diketahui perjalanan hidupnya dari buku-buku, catatan kaki, atau potongan berita dari media. Tidak sulit menemukan nama-nama healer terbaik Eropa yang menjadi langganan keluar bangsawan penyihir di Britania. Ia memisahkan baik yang masih aktif maupun yang telah pensiun. Beberapa meninggal dalam pekerjaannya seperti yang meninggal dalam masa tuanya menunggu maut menjemput. Beberapa kasus terlihat sebuah kecelakaan yang telah ditutup oleh Kementerian sihir masing-masing negara.
Tapi, bukan hal baru bagi yang berwenang menutup kasus untuk menghapus jejak. Seperti yang terjadi padanya, pada kasus kematian ibunya. Jadi, Rose perlu meneliti detil lebih jauh apapun jejak yang ditinggalkan. Karena hal buruk akan meninggalkan bekas.
Ia mengumpulkan lembaran perkamen itu dan menutupnya dalam jurnal yang selalu ia masukkan ke dalam tas lipat yang telah diberi mantra perluasan. Sambil merentangkan tangannya untuk mengusir kebas dan merenggangkan otot-otot di tubuhnya, ia melemparkan pandang pada jendela di sisi lain dinding dan mengetahui telah begitu larut. Entah bagaimana ia bisa kehilangan waktu dengan tenggelam dalam pencariannya sendiri dan lupa untuk hidup. Ia bangkit dan melangkah menapaki lantai kayu di bawah jejaknya. Menuju bingkai jendela yang terbuka saat ia mendorongnya menjauh. Dari sudut matanya, sebuah tenda putih besar telah berhasil dipasang di halaman belakang The Burrow, bersebelahan dengan kebun bunga dan sayur yang masih menghijau. Tenda yang dilengkapi dengan lampu-lampu tempel yang mengelilingi rangka. Mereka mulai memasang sihir pada bunga-bunga agar terus merekah meskipun waktu menginjaknya. Itu adalah malam yang meriah. Ia mengetahui keriuhan masih ada dari lantai bawah dan Rose memilih mengasingkan diri sejak sore hari.
Ia hanya membantu merapalkan beberapa mantra untuk perawatan rambut Victoire siang tadi dan berbicara beberapa hal berdua dengan sepupunya. Seraya melalui waktu dengan bertukar pikiran atau sekedar menanyainya apa yang membuat sepupu keturunan Veelanya memiliki keyakinan untuk menikahi seorang Teddy Lupin. Sama seperti miliknya, perasaan itu tidak memiliki alasan logis untuk tumbuh. Ketika itu ada dan mereka menyadarinya, hal terbaik adalah merawatnya. Victoire tidak bisa memberi jawaban mengapa ia memilih Teddy dari sekian pemuda, atau apa yang membuatnya jatuh cinta. Hal absurd seperti itu memang ditakdirkan untuk tidak memiliki jawaban.
Rose melalui sepenggal hari dengan meneliti di dalam keheningan. Ketika keluarga besar mulai berkumpul dan berdatangan, ia bersembunyi di kamarnya yang nyaman dengan kembali membuka pekerjaan rahasianya yang tertunda. Dan melalui jam demi jam panjang sampai ia kehilangan waktu. Dan masalah itu belum menemukan jawaban.
Rose menunggu dengan menatap kebisingan itu perlahan memudar. Ketika para orang tua selesai melakukan pemeriksaan terakhir untuk acara besok pagi, mereka telah selesai dan kembali pada keheningan. Meninggalkan tenda kosong yang hanya ditemani suara malam. Kecantikan yang sempurna dibalut kelam langit dan taburan bintang.
Itu adalah waktu yang panjang sampai ia menyadari telah cukup lama berdiam di sana. Melirik arlojinya yang menunjukkan pukul satu pagi. Waktu yang tepat untuk mengais ciri insomnianya yang tak pernah memudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTIFIED (DRAMIONE & SCOROSE)
Fanfiction(Complete) Kematian Hermione Weasley menjadi awal bagi pembuka rahasia kelam di masa lalu. Dan Draco Malfoy menjadi yang paling bertanggung jawab karenanya. Seri multichapter dari Miserable Harry Potter © JK Rowling Cover: Googlesearch, canva, picsa...