Aku membunuh Astoria Malfoy.
Belum lepas dari terkejutnya saat melihat Rose di teras apartemennya, ia kembali dikejutkan dengan pengakuan gadis itu. Membuatnya hanya bisa berkedip-kedip berusaha mencerna barisan hal aneh yang menabrak paginya yang tenang. Ia ingat ia memilih menghabiskan hari liburnya dan berniat bangun di siang hari. Ia tengah tertidur pulas di ranjangnya yang nyaman ketika ketukan mengerikan terdengar dari pintu depan. Membuat ia memberikan gerutuan dengan sumpah serapah yang mengalir deras dari bibirnya. Ia berpikir untuk mengutuk orang di balik pintu sampai ia menemukan Rose di sana. Dengan keadaan begitu kacau. Berdiri dengan luka-luka melintang di kulit. Debu dan abu menempel di seluruh tubuh. Dan yang membuatnya meringis adalah ketika ia mencium bau sihir hitam menempel pada gadis itu.
Ia tidak bisa lebih terkejut lagi sampai pengakuan itu meluncur dengan cepat. Membuat ia hanya bisa berkedip memperhatikan apakah itu hanya mimpi. Tapi ia tahu, ia tidak bermimpi.
James Potter menarik Rose masuk ke apartemennya dan buru-buru mengunci pintu. Menarik tongkat sihirnya dan membenamkan mantra-mantra untuk membungkam percakapan apapun yang ada di sana. Sementara ia menarik Rose untuk duduk di sofa bersamanya, ia melihat sepupunya masih dilanda gemetar hebat dan ia tahu gadis itu tidak main-main.
"Apa yang terjadi?" James bertanya. Memperhatikan tubuh Rose yang penuh luka. Memar dan lebam biru di bawah kulitnya. Rambut penuh debu dan abu. Wajah yang juga penuh debu. Patah tulang lengan yang ia perhatikan juga dislokasi di kaki setelah Rose menyeret langkahnya dengan susah payah.
"Aku membunuh Astoria Malfoy," Rose mengulang dengan suara bergetar. Hanya cicitan kecil keluar dari mulutnya saat ia membuat pengakuan itu lagi. Ia serak dan dadanya sesak. Ia hampir menangis saat James berusaha menenangkannya dengan membelai punggungnya.
Tapi James menarik tongkatnya dan menyentuh kulitnya yang memar. Memberikan mantra untuk menghilangkan efek sakit di sana. Ia memeriksa bagian lain dengan mantra diagnosa sederhana dan menemukan letak-letak rasa sakit itu. Ia menarik salep dengan mantra panggil dan mengoleskannya di memar Rose saat gadis itu menangis di bahunya. Hanya bisa memberinya tepukan sederhana di punggungnya untuk menenangkan.
James menarik botol ramuan bening dari lemari persedian dengan ayunan tongkat dan memberikannya pada Rose. Mengisyaratkan agar gadis itu meminumnya. Sebuah ramuan penenang yang akan menekan efek gemetar dan gelisah. Ia perlu penjelasan tanpa segala emosi yang meluap-luap.
"Ceritakan padaku apa yang terjadi, Rosie." James memulai kembali setelah ia menunggu gemetar itu berangsur hilang.
Rose menarik wajahnya dari bahu James dan mengusap bekas air mata dengan keras. Berpikir ramuan apa yang diteguknya tadi setelah ia merasakan efek gelisah itu perlahan lenyap. Namun efek itu mengerikan. Harusnya ia menangis dan gemetar dan ketakutan pada apa yang telah terjadi. Dan menemukan dirinya tenang membuatnya gusar, meski ia tak bisa berekspresi lagi. Ia menoleh pada James dengan wajah yang lebih tenang setelah memperhatikan mata coklat sepupunya.
"Aku berada di Glasglow dalam pengasingan. Dan dia muncul tadi pagi dengan begitu tiba-tiba. Kami terlibat semacam konfrontasi sampai dia melemparkan kutukan yang entah apa. Aku berasumsi itu adalah kutukan kematian dari ciri-cirinya. Mantra hijau itu terbang dan aku hanya bisa mengingat melemparkan pembelok kutukan. Semua begitu cepat. Aku menemukannya tewas. Aku telah membunuhnya."
Rose meringis dengan betapa tenang suaranya. Ia harusnya menceritakan kejadian itu dengan gemetar dan banjir tangis. Tapi di sanalah dia setelah meneguk ramuan sialan yang membuat ia tidak bisa merasakan apapun. Ia menjadi dingin meskipun ia ingin terbakar dengan kejadian di pagi hari.
James memperhatikan. Mencerna penjelasan sepupunya sampai matanya jatuh pada tangannya yang memerah dan melepuh. Ia telah mengoleskan salep pada tangan Rose dan kemudian mengingat efeknya. Itu pasti sihir yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTIFIED (DRAMIONE & SCOROSE)
Fanfiction(Complete) Kematian Hermione Weasley menjadi awal bagi pembuka rahasia kelam di masa lalu. Dan Draco Malfoy menjadi yang paling bertanggung jawab karenanya. Seri multichapter dari Miserable Harry Potter © JK Rowling Cover: Googlesearch, canva, picsa...