Warning for bunny plot
.
#Flashback
Draco meneguk kembali mead madu entah untuk yang kesekian kali. Ia menengadahkan kepala dan menyandarkan diri di sofa bulu. Meraih botol kaca yang telah kosong hampir seluruhnya, dan mengabaikan bunyi-bunyian di kepalanya. Ruangan yang ia diami kosong dan gelap. Ia tak memberikan penerangan yang pantas atau membuang waktu dengan menyalakan lampu. Tidak juga dengan perapian yang masih bisu dengan timbunan abu.
Matanya kadang menyusuri sudut-sudut familiar di rumah itu, atau berenang dalam cahaya samar. Terkadang terhenyak dengan detak jam atau suara berisik dari gerak angin di luar.
Ia mengendus aromanya yang mulai memudar dan kehilangan memorinya. Ia menginginkan uap mawar yang selalu ia rindukan dan kini ia kehilangan hitungan tentang berapa lama ia tidak menemukan gadis itu. Ia telah melalui banyak malam seorang diri dengan tertidur di ranjang Hermione di Oxfordshire seorang diri. Selalu berharap gadis itu akan datang dan bergabung dengannya. Tapi setelah minggu demi minggu berlalu, tak ada yang mendekat padanya di sana selain getar angin yang makin dingin.
November basah dengan gerimis yang merangkak menjadi hujan. Badai berdentam selayaknya guntur yang menyahut. Draco melupakan alasan mengapa ia tak menemukan kekasihnya dimana pun selama dua bulan ini. Itu adalah kali pertama ia baru menyadari bahwa mereka tidak sedang baik-baik saja. Terlebih ketika ia disibukkan dengan kehamilan Astoria yang melelahkan. Ia telah melupakan Hermione Granger dalam waktu yang cukup lama, dan kini ia mulai menyadari bajwa gadis itu mungkin melarikan diri darinya.
Draco menabahkan hatinya dengan selalu menunggu Hermione untuk tiba di Oxfordshire, meskipun sejauh penantiannya gadis itu tidak pernah muncul. Ia melalui waktu dengan meneguk anggur atau jatuh dalam mabuk untuk sedikit mengurangi rasa sakit yang lambat laun menjalar di hatinya. Ia ingin menumpahkan perih itu, namun ketidakhadiran kekasihnya semakin lama semakin nyata. Dan ia kehilangan alasan mengapa.
Draco tak menemukan gadis itu di Kementerian. Tidak dimana pun. Ia telah melalui banyak waktu dengan disesaki pertanyaan-pertanyaan mengerikan. Apakah itu adalah akhir. Atau apakah hanya ia yang tidak memiliki pengetahuan tentang kemana gadis itu pergi.
Pikirannya berhenti dari mencari. Ia meletakkan botol kaca mead madunya yang telah kosong di atas meja kopi. Menyandarkan tubuhnya pada sofa dan menutup mata. Memori itu berenang di otaknya dan mengais kembali kenangan-kenangan yang pernah terjalin. Ia telah melupakan betapa berharga kebersamaan mereka dan menerima konsekuensi dari egonya sendiri ketika ia tak bisa mengendalikan luapan rindu di dadanya yang membara. Selama ini ia selalu menimpakan beban itu pada Hermione, dan kini ketika gadis itu menghilang, ia memiliki kegundahan untuk dinikmati sendiri.
Malam demi malam berlalu. Ia tak pernah sekali pun meninggalkan Oxfordshire dengan harapan gadis itu akan kembali. Namun semakin jauh waktu merangkak pergi, yang ia dapat hanyalah kekosongan kejam yang menggerus kesadaran.
Pada bulan ketiga ia mulai meninggalkan malamnya di Oxfordshire. Ia terkadang memilih berjalan-jalan di wilayah muggle. Hanya memandangi kerumunan sambil memesan secangkir kopi yang tidak pernah ia sentuh. Memperhatikan mobil-mobil atau hujan yang menghujam di balik kaca jendela kedai. Terkadang ia berjalan-jalan di taman dengan bermandikan cahaya lampu kuning yang membasuh tanah.
Terkadang ia mengurung diri di manornya. Mengabaikan ketukan-ketukan dari healer yang mengabarkan bahwa Astoria semakin memburuk, atau peri rumah yang ia hardik segera ketika mengganggu lamunannya.
Ia menapaki lantai marmer di kamarnya dan menatap pada cermin di kamar mandi. Jambang telah tumbuh menggores garis rahangnya. Ia kacau dan kusut. Ia menatap ke dalam mata abu-abunya yang selalu digambarkan sebagai badai. Melihat kilatan kecewa dari wajah Hermione yang dipaku di belakang kepalanya. Ia terkadang meninju cermin itu hingga retak dan mengalirkan beberapa tetes darah dari robekan luka yang mengiris kulitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTIFIED (DRAMIONE & SCOROSE)
Fanfiction(Complete) Kematian Hermione Weasley menjadi awal bagi pembuka rahasia kelam di masa lalu. Dan Draco Malfoy menjadi yang paling bertanggung jawab karenanya. Seri multichapter dari Miserable Harry Potter © JK Rowling Cover: Googlesearch, canva, picsa...