34 : 죄송합니다 - Sorry

615 49 6
                                        

Diluar dugaan, tadi ak lmbur kerja pulangnya malam :( pdhl shift pagi pulangnya sore.... jadi maaf bgt bebb, updatenya pendek :(


Dikediaman Kim Namjoon.

Bomi diantar masuk oleh Songhee kekamarnya, setelah itu Songhee kembali keruang tamu, menuruni tangga dengan buru-buru, tak sabar ingin mendengar penjelasan Namjoon dibawah sana.

Namjoon dan Misoo duduk bersampingan disofa ruang tamu, sementara Songhee berada dihadapan mereka.

"sekarang jelaskan, apa yang terjadi?" tanya Songhee datar, tidak ada kelembutan seperti biasa.

Misoo juga penasaran, ia menoleh kearah Namjoon.

"kau tidak melakukannya kan?" Tanya Songhee lagi.

Namjoon menunduk.

"kau menjadikan gadis itu pelampiasan marahmu?!" kali ini Songhee bernada tinggi.

Namjoon masih bungkam.

"Joon, aku tau kau mencintai gadis itu, aku tau kau sulit menahan dirimu, tapi ini-ini keterlaluan Joon! Hanya karena kau pusing soal perusahaan, tega-teganya kau menyiksa gadis sepolos Bomi sampai seperti itu? kau benar-benar mencintainya atau hanya obsesi untuk memiliki sih?!"

"aku mencintainya Songhee." Ucap Namjoon serius, "karena itulah aku melakukannya, aku sangat marah."

"apa? "karena itulah aku melakukannya"? Maksudmu kau membenarkan apa yang kau lakukan begitu?!" kali ini Songhee berdiri.

"aku--," Ucap Namjoon terhenti, ponsel Misoo berbunyi.

"m-maaf." Ucap Misoo, ia pun bangkit dari sofa dan menjauh untuk menjawab panggilan.

"ya hallo?"

"Miso, kau pergi kemana? Kenapa lama sekali? Ada rapat satu jam lagi, bisa-bisanya kau menghilang disaat perusahaan sedang kacau begini, cepat kembali kekantor!" ucap suara disana, memberikan perintah sambil marah-marah.

"maafkan aku, aku akan segera kesana." Ucap Misoo sambil menutup teleponnya.


"Sajangnim, aku harus kembali kekantor, Kim Taehyung menghubungiku."

Namjoon mengangguk. Pun Misoo segera memakai tasnya dan pergi dari sana, padahal ia ingin sekali mendengar penjelasan Namjoon, dirinya juga penasaran dan ingin tau sama seperti Songhee, tapi apa daya ketika pekerjaan mengharuskannya untuk beranjak.

Tersisa Namjoon dan Songhee diruang tamu, Namjoon diam menatap kearah meja, sementara Songhee memandanginya dengan lama, menunggu-nunggu.

"aku ingin menemui Kim Seokjin." Ucap Namjoon bangkit dari duduknya, dan berjalan keluar.

"hei! Tunggu!" Songhee mengejarnya.

"...Sudah cukup kau membuatku bingung dengan semua ini, kumohon sekarang jangan lagi! Jelaskan dulu!" Songhee mengomel, Namun Namjoon tetap berjalan tanpa menjawab sepatah katapun.

Namjoon masuk kemobilnya, dan Songhee langsung cepat berdiri didepan mobil itu, menghadang Namjoon untuk pergi dengan merentangkan kedua tangannya.

Kepala Namjoon keluar dari jendela mobil, ia berteriak. "apa yang kau lakukan?"


"justru aku yang seharusnya menanyaimu!" balas Songhee.

"songhee-ssi, kumohon menepilah, aku buru-buru." Ucap Namjoon serius.

Songhee menatap Namjoon sejenak, rentangan tangannya perlahan ia turunkan, tampak berpikir sebelum akhirnya berkata,

"aku ikut!"



***


Chaeyeon menghela nafasnya setelah menyelesaikan dokumen yang ia ketik hari ini, pandangannya menatap kearah ruangan Seokjin yang dibatasi kaca tebal, ia melihat Seokjin sedang bersandar pada kursinya didalam sana.

Chaeyeon menatap Seokjin lama, ia memandang pria itu dengan begitu lekat, sesekali tangannya mengepal, matanya menyipit penuh benci, dadanya menjadi sesak, sakit dan terasa penuh, muak akan semua ini, tapi tak pernah punya pilihan selain bersabar dan berharap semua akan berakhir indah nantinya.

Bibirnya tersenyum miring, berakhir indah? Itu hanya angan-angan Chaeyeon saja.

Ia kemudian bangkit dari kursinya, jam makan siang sebenarnya sudah lewat sejam yang lalu, namun karena ia menggunakan jam itu untuk menyelesaikan dokumen penting, maka disaat dia sudah selesai, jam kerja akan dijadikannya jam makan siang.

Chaeyeon berjalan angkuh didepan seluruh karyawan SJ,inc. Meskipun bukan termasuk jajaran elit, karyawan disini cukup menyegani Chaeyeon karena fakta tentang Chaeyeon yang tinggal dirumah Seokjin tak dapat disembunyikan, semua tau tentang hal itu, mereka beranggapan bahwa Bos dan sekretaris memiliki hubungan spesial padahal sebenarnya hubungan mereka sangat mengerikan, seseorang yang cukup waras tidak mungkin mau menggantikan posisi Chaeyeon.

Baru saja Chaeyeon keluar dari gedung kantor, langkahnya mendadak terhenti kala Jungkook mengejutkannya, pria berjaket kulit itu kini sedang membuka helmnya dan siap turun dari motor.

Chaeyeon menghampirinya dengan cepat, setengah berlari. "Jungkook?" tegur Chaeyeon.

"eoh, n-noona." Jungkook gelagapan.

"apa yang kau lakukan disini?"

"aku?-tentu saja ingin menemui noona."

"kenapa tiba-tiba ingin menemuiku?"

"s-suprise!!" seru Jungkook tersenyum lebar, tampak dibuat-buat, terlebih ketika ia merentangkan tangannya ketika mengatakan surprise.

"Seokjin memanggilmu?" tanya Chaeyeon datar.

Perlahan rentangan tangan Jungkook turun kebawah, lalu menyatu dibelakang tubuhnya. "iya."

"pulang sekarang!"

"tapi noona, aku harus menemuinya, penting."

"setelah kau meniduri anak orang karena tuntutan pekerjaan yang dia berikan, sekarang kau bilang bertemu dengannya adalah hal yang penting?!"

"noona, ini pekerjaan terakhirku dengannya, setelah itu kita akan bebas, Seokjin berjanji padaku." Jawab Jungkook menyakinkan sang sepupu.

Chaeyeon meraih tangan Jungkook dan menggenggamnya erat. "aku tidak ingin kau menjadi orang jahat sepertiku, Jungkook"

"tidak akan," Jungkook menatap mata Chaeyeon dengan lekat, ada ketulusan tersampaikan lewat mata itu, dihiasi dengan kekhawatiran yang teramat jelas. Sekarang gantian Jungkook yang menggenggam tangan Chaeyeon. "Kookie janji."

Chaeyeon menyerah, ia menepis genggeman Jungkook, sekuat tenaga wanita itu menahan tangis agar tak tumpah, ingin rasanya memeluk Jungkook seerat mungkin, tapi lebih untuk mengurungkan niat daripada harus menangis dan dipandangi banyak orang.

"susul aku direstoran itu setelah kau selesai menemuinya." Ucap Chaeyeon kemudian beranjak dari sana dengan langkah angkuhnya.

Jungkook terkekeh tipis melihat tingkah Chaeyeon yang tak bisa ditebak kapan manja dan sombongnya, terkadang wanita itu semanis vanilla, tapi juga ada kalanya sepahit empedu. Jungkook hanya bisa tersenyum.

Diperhatikannya langkah Chaeyeon yang mulai menyebrangi jalan menuju restoran yang akan ditujunya, Jungkook masih berdiri disana, memastikan Noona tersayang masuk kerestoran dengan aman, senyuman diwajah tampan Jungkook mulai memudar, dan tepat ketika Chaeyeon masuk kedalam restoran, Jungkook berkata ;

"Noona, mianhae."






JOON MAU NGAPAIN YA KRMH BANG JIN? TRUS DEK KOOKIE KNP MINTA MAAF SGALA?

Wild Feeling | KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang