5 : 협동 - Collaboration

1.2K 99 3
                                        

Namjoon terus memjijit kepalanya, bertelanjang dibawah guyuran air hangat dikamar mandi nyatanya tak cukup untuk membuatnya tenang, ia merutuki dirinya karena bodoh telah melakukan hal tidak wajar itu pada Bomi, anaknya sendiri.

Meskipun bukan anak kandung, tetap saja judulnya anak!

Sejak jam 3 pagi ia sudah disini, Namjoon sama sekali tidak bisa tidur, setiap kali ia melihat Bomi ia terus merasa bersalah, merasa dirinya adalah penjahat anak anak yang mengambil keuntungan pribadi karena hasratnya yang terlalu dominan.

Jujur saja, jantungnya selalu berpacu dengan cepat setiap kali berada didekat Bomi, ia tidak bisa melihat Bomi sebagai gadis kecil lagi karena sekarang ia sudah melihat Bomi sebagai wanita, sebagai gadis cantik yang sangat menggoda dengan tubuh seideal itu diumurnya yang masih belasan.

Lihat, dia membahas tubuh!

Namjoon memencet tombol disekitarnya, guyuran air itu berhenti, dan Namjoon segera maraih handuknya, menutupi tubuh bagian bawahnya yang sempurna sebelum keluar dari sana.

Matanya menyorot kearah ranjang, Bomi masih terbaring disana, dalam posisi membelakanginya jika dilihat dari tempatnya berdiri sekarang, Namjoon segera beralih ke lemari, memilih pakaian yang akan ia kenakan ke kantor hari ini.

Alarm Bomi berbunyi, menandakan sekarang sudah pukul 6 pagi, gadis itu menggeliat diatas tempat tidur sambil meregangkan tubuhnya, Namjoon terdiam sesaat, sebelum akhirnya menoleh perlahan untuk melihat Bomi.

Gadis itu mengusap matanya, mengambil sisir di nakas dan menyisir rambutnya yang berantakan, rutinitas seperti itu kerap dilakukan Bomi sebelum mandi, rambutnya lumayan panjang dan tebal, ia juga tidak pernah mengikat rambutnya saat tidur karena Namjoon melarangnya, tidak baik mengingat rambut saat tidur. Otomatis setiap terbangun dari tidur dipagi hari, rambutnya pasti acak acakan.

"daddy kenapa melihatku sambil tersenyum begitu?" tanya Bomi dengan wajah sangat polos.

Namjoon tersentak, namun tak menunjukkan wajah orang yang sedang terciduk, ia memasang raut wajahnya serapih mungkin agar terlihat biasa. "tidak, hanya ingin melihat saja" ucap Namjoon tak yakin, ia sendiri heran mulai kapan ia tersenyum

"pasti karena aku cantik ya?" Bomi tersenyum manis, memasang ekspresi penuh percaya diri dengan kedua tangan menangkup wajahnya.

Namjoon terkekeh, ia menghampiri Bomi dan berdiri disamping ranjang, sementara Bomi masih tersenyum manis pada Daddy nya, Namjoon membelai rambut Bomi kemudian mengecup keningnya dengan lembut "kau sangat cantik." ucap Namjoon yang masih membelai rambut gadis itu.

Bomi tersenyum puas, ia menatap Namjoon dengan senyuman semringah, deretan giginya yang rapi semakin membuat senyumnya terlihat sempurna, Mata keduanya saling bertemu, Namjoon yang awalnya tersenyum kini mulai memudarkan senyumnya, ia menatap Bomi lekat, sangat dalam seolah terbuai melihat mata gadis itu.
Namjoon melihatnya terus dan terus.

"daddy, sudah ya liat-liatannya, aku mau mandi"

Namjoon tersentak, lalu tersenyum tidak nyaman dan mengangguk sembari memundurkan tubuhnya beberapa langkah. Bomi melewatinya untuk pergi kekamar mandi, ia memperhatikan langkah Bomi, memastikan gadis itu benar benar masuk sana.

Setelahnya, Namjoon terduduk ditepian ranjang, kebingungan dengan dirinya sendiri, segala bentuk pemikiran cerdasnya mendadak hilang, ia seolah menjelma menjadi orang bodoh yang untuk mengerti dirinya sendiripun susah. "astaga, ada apa denganku"

Ia terus menggeleng kemudian terfokus kebawah, tepat kepahanya yang masih terbungkus handuk. 'bahkan aku lupa kalau belum pakai celana"

__

Wild Feeling | KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang