Hari ini Bomi berangkat menggunakan mobil sport mahal milik daddynya, Namjoon. Pria dengan badan atletis itu hari ini memakai hoodie, penampilannya sangat berbeda dengan hari hari biasa yang lebih sering terlihat memakai jas dan kemeja.
Mereka berhenti disebuah mall, saat turun dari mobil Bomi langsung menarik tangan Namjoon untuk segera masuk dan mengikutinya, Bomi tak melepaskan tangan pria itu bahkan saat mereka sudah berada di dalam mall.
Namjoon tak begitu menyukai keramaian seperti ini, keramaian dikantor berbeda dengan keramaian mall karena di kantor warna warna manusianya terlihat pastel dan casual, sedangkan di mall seperti rainbow cake, bermacam macam warna. Warna baju yang dimaksud.
"Ah disana" Bomi menarik tangan Namjoon untuk berjalan lebih cepat ke Store brand makeup populer korea, Etude House.
Tangan kecilnya meraih sebuah produk bibir cair berwarna cukup terang , tanpa mencoba terlebih dahulu gadis itu langsung mengambilnya dan membawanya kekasir, membayar kemudian pergi dari sana.
Namjoon terlihat cukup terkejut tak biasanya Bomi secepat ini memilih barang belanjaan.
"Sudah?" Tanyanya
"Sudah, semalam aku sudah memilih dan membaca review nya diwebsite, jadi hari ini tinggal ambil dan bayar saja."
Gadis itu kemudian bergelanyut manja menggandeng Namjoon, untuk hari ini mereka tak terlihat seperti ayah dan anak karena Namjoon tidak memakai jas, terlihat seperti sepasang kekasih yang prianya anak kuliahan dan wanitanya anak kelas 1 SMA.
"Kau lapar?" Tanya Namjoon.
"Sedikit, tapi aku tidak mau makan disini"
"Lalu dimana?"
"Daddy tidak ada pekerjaan kan? Bisa pulang sore?" Tanya Bomi dengan wajah polosnya.
Namjoon tersenyum manis, memperlihatkan lesung pipinya. "Apapun untukmu"
"Aku ingin makan sup kerang sambil menikmati angin pantai, ayo kita ke pantai" ajak Bomi sambil berdiri didepan Namjoon menghentikan langkah pria itu, Bomi mengeluarkan tatapan menggemaskannya untuk memujuk Namjoon.
Gigi rapi Namjoon tampak terlihat saat pria itu terkekeh melihat tingkah Bomi, ia langsung merangkuk gadis itu dan mengiyakan ajakannya. "Ayo kita ke pantai."
*****
Mobil dengan atap terbuka yang didudukinya saat ini tak menyurutkan niat Bomi untuk mencoba liptint baru yang ia beli tadi. Dengan mengeluarkan kaca kecil yang selalu berada ditas nya untuk bercermin, dan Bomi mulai mengaplikasikan Liptint itu dibibirnya.
"Daddy, lihat ini" Ia menoleh pada Namjoon yang sedang menyetir, untuk bertanya pendapat pria itu mengenai warna bibir barunya.
Jalanan tak terlalu ramai, karena sedikit lagi mereka akan berada di daerah jalan menuju pantai, Namjoon memelankan kecepatan mobilnya dan menoleh kearah Bomi, Namjoon sedikit terkejut, warna bibir Bomi terlalu terang dan merah, warna- warna bibir seperti itu sangat menggoda tentunya, terlebih produk yang dibeli Bomi ini sejenis produk cair membuat Bibirnya terlihat jauh lebih kenyal dan..
Stop Joon! Apa yang kau pikirkan?
"Bomi-ya, warnanya terlalu merah." ucap Namjoon kemudian memilih untuk kembali fokus pada jalanan.
Gadis itu kembali bercermin. "Daddy benar, tapi kurasa ini bagus" Bomi memajukan bibirnya, "mmmmuachh" suara kecupan centil yang dibuat buat Bomi saat bercermin itu sontak membuat Namjoon mengerem.
"Omoo" kaget Bomi.
Bomi melihat kearah Namjoon yang tampak sedikit berkeringat. "Daddy wae geure?"
Namjoon menghela nafasnya, untung saja mereka sudah memasuki daerah pantai sehingga jalanannya tak banyak kendaraan dan tidak beresiko ditabrak dari belakang jika mengerem mendadak seperti tadi.
"bibirmu kurang bagus, hapus saja" ucap Namjoon.
"Tidak, bagus kok"
Namjoon kembali mencari alasan, dari pada ia menjadi kurang ajar dan melakukan yang tidak tidak lebih baik dicegah dengan cara yang memungkinkan, kalau saja Bomi tidak berstatus sebagai anak angkatnya mungkin Namjoon sudah mengulum bibir itu saat ini.
Salah kan yang Namjoon terlalu dewasa, hormon dan tingkat kenormalannya terlalu tinggi.
"Dimana sup kerangnya?" Tanya Namjoon, otak pintarnya bekerja dengan baik, jika dibawa makan makanan berkuah dan berminyak pasti produk itu akan luntur dengan sendirinya.
"Hah?" Bomi bingung, ia bukan tipe lawan bicara yang bisa diajak berganti topik pembicaraan secepat itu.
"Ah biar daddy saja yang mencarinya, ayo." lanjut Namjoon kemudian melajukan mobilnya
*****
Jam menunjukkan pukul 8 malam, mereka sudah sampai didepan rumah, angin malam diperjalanan sama sekali tak menyejukkan mereka karena atap mobilnya sudah Namjoon tutup, jenis mobil yang atapnya bebas semau hati.
Ayah dan anak itu masih belum berniat untuk memasuki area rumah, untuk kali ini akan sedikit aneh jika menyebut mereka ayah dan anak, mari gunakan nama saja.
Namjoon menatap wajah Bomi yang tertidur tenang setelah perjalanan yang mungkin melelahkan tubuh gadis kecil itu, sebagian anak rambutnya turun kedepan dan menutup wajah cantik Bomi bagian atas.
Sesekali Namjoon melirik bibir kecil yang merah dan kenyal dua kali lipat itu, Bomi memakai liptint barunya saat bersiap pulang tadi, Namjoon menghela nafasnya.
Tangannya tergerak menyentuh pucuk kepala gadis itu dan membelainya lembut sambil menyela beberapa helaian rambut yang menutupi wajah dan hidungnya.
"Bomi, sepertinya daddy mulai menyukaimu, dalam artian yang lain." Ucap Namjoon pelan, terlampau pelan seolah berbisik.
"Maaf" Namjoon tersenyum, dengan segala kewarasan yang ia miliki ia tak mungkin langsung melumat bibir gadis itu meskipun sejak tadi ia sudah memikirkan berbagai hal tak masuk akal diotaknya. Ia memilih untuk melontarkan kata maaf karena rasanya tak pantas seorang ayah memiliki perasaan lebih pada putrinya sendiri, meskipun tak sedarah dan perbedaan umurnya juga tak melampaui perbedaan angka 20 tahun, tetap saja status mereka tak memungkinkan untuk menjalin cinta.
Jauh sekali pembicaraannya ke kata Cinta, hei Joon kau baru bilang mulai menyukai tadi.
Namjoon sedikit mencondongkan tubuhnya kearah Bomi dan menggerakkan tangannya. Tenang, bukan untuk macam macam, ia hanya akan melepas bantal leher gadis kecil itu dengan perlahan agar tak membangunkannya, Namjoon berniat menggendongnya masuk kedalam.
Bomi sedikit bergerak, mungkin karena merasa tidurnya diganggu, dengan sembarangan Bomi meletakkan tangan kirinya kepundak Namjoon. Ini memudahkan Namjoon untuk menggendongnya nanti.
Namjoon menaikkan tangan Bomi, sedikit menariknya agar jika Namjoon menggendongnnya nanti, tangan Bomi bisa saling mengait dan bergantung dileher Namjoon.
Tiba tiba Bomi membuka sedikit matanya. "Oppa." ucapnya pelan
Namjoon sedikit terkejut, sangat canggung rasanya jika Bomi membuka mata dijarak mereka yang sedekat itu. Dan tiba-tiba saja tangan Bomi memegang rahangnya, menatap manik mata Namjoon dengan mata yang disipitkan seolah tak terangkat karena rasa kantuk yang menyerang.
Bomi mengarahkan wajah Namjoon untuk lebih maju, gadis dengan kesadaran yang tampaknya sedikit itu mengecup bibir Namjoon.
Sekitar beberapa detik sebelum akhirnya tangan mulus itu melepas rahang Namjoon perlahan dan jatuh kesamping tubuhnya, bersamaan dengan lepasnya tautan bibir mereka.
Jantung Namjoon berdetak kencang, dipacu dua kali lipat karena adegan barusan, mungkin kah Bomi sedang bermimpi? Tapi memimpikan siapa dia sampai berciuman seperti itu. Mungkin terdengar berlebihan menyebutnya ciuman karena Bomi hanya mengecupnya saja.
Dan, Namjoon tampaknya menginginkan hal lebih.
"Bomi, maafkan daddy" bisik Namjoon kemudian memajukan wajahnya.
Namjoon kembali menyatukan bibirnya dengan bibir gadis kecil yang tengah tertidur itu. Terdengar bunyi kecapan disana meskipun Bomi tak bereaksi, entah apa yang membuatnya tampak nyenyak dalam tidurnya sampai tidak sadar bahwa kini Namjoon sudah melahap habis bibir merah kenyal miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Feeling | KNJ
FanfictionDua pebisnis dari perusahaan elektronik terkemuka di Korea Selatan saling bersaing untuk menjatuhkan, memiliki tampang diatas rata-rata namun kisah masa lalunya begitu menyedihkan. Yang satu menyimpan dendam besar, dan yang satunya lagi adalah korba...