24 : 당신은? - Would you?

498 55 1
                                    

Seokjin mematikan televisi setelah melihat cuplikan tayangan ulang konferensi pers Namjoon disana. ia meneguk minuman hangat yang dibuatkan Chaeyeon padanya dengan tenang, lalu setelah itu tersenyum tipis.

"siapkan dirimu untuk besok Chaeyeon." Ucap Seokjin.

Chaeyeon yang duduk disebelahnya mengangguk pelan. "semuanya pasti akan sempurna, tak kusangka Namjoon akan masuk kedalam perangkap kita dengan begitu mudah."

"kau benar, sekarang katakan, bagaimana soal perangkap yang Jungkook buat? Sudah sampai ditahap mana?" tanya Seokjin pada Chaeyeon, tampak menyindir karena ia tau Jungkook tak melakukan apa-apa selain bermain bersama Bomi dan Kyura.

"a-aku tidak tau pasti, tapi kuyakin dia akan berhasil."

"yang mana?"

"ne?"

"soal dia yang kusuruh untuk membuat Bomi menyukainya atau soal dia yang kusuruh untuk menculik?" tanya Seokjin sarkastik.

Tangan Chaeyeon mulai dingin. "S-Seokjin-ah, tolong jangan suruh dia menculik Bomi, dia tidak bisa menculik orang, dia akan gagal."

"dia yang memang tidak bisa atau yang mencegah? Kau pikir aku tidak dengar soal pembicaraan kalian dikamar waktu itu? kau menyuruhnya untuk tidak melakukan sesuatu yang berbau kriminal karena terlalu cemas bukan?"

Seketika jantung Chaeyeon rasanya ingin melompat keluar, berdebar ketakutan karena nyatanya Seokjin mendengar apa yang ia katakan pada Jungkook kala itu.

Chaeyeon seketika berlutut dikaki Seokjin, memohon maaf karena tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya, tuan Kim disampingnya ini gila, bisa melakukan apapun dengan kejam diluar dugaan meskipun wajahnya tampan seindah malaikat.

Sesaat setelah itu, bel dirumah Seokjin berbunyi, maid perempuan pun segera berjalan kearah pintu untuk membukakan pintu bagi tamu yang hadir, Jeon Jungkook masuk setelah pintu terbuka ia memberi sapaan hangat pada maid yang membukakannya pintu.

Seokjin bangkit dari duduknya, tak memperdulikan Chaeyeon yang sedang berlutut, ia malah berjalan menghampiri Jungkook dengan tatapan begitu tajam, dan bughh!

Satu pukulan pun mendarat dirahang Jungkook hingga pria itu tersungkur dilantai.

Chaeyeon sontak berdiri, berteriak. "Jungkook!"

Jungkook memegang rahangnya dan meringis, kejut sekaligus sakit menjadi satu, ia menatap Seokjin tak mengerti akan apa yang terjadi sampai Seokjin menghajarnya tiba-tiba.

Chaeyeon segera berlari kearah sang adik sepupu untuk membantunya berdiri, namun Seokjin menarik tubuh wanita itu dan menghempaskan kesamping, tak membiarkan Chaeyeon menolong Jungkook, pun Seokjin menarik kerah baju Jungkook, mengangkatnya paksa agar lekas berdiri.

"a-apa salahku ahjussi?" tanya Jungkook.

"salahmu? Kau masih tidak tau apa salahmu?!" Seokjin menghempas Jungkook kelantai.

"kookie!" teriak Chaeyeon, lagi.

"diam disana, atau kau juga akan terluka." Ucap Seokjin menunjuk pada Chaeyeon dengan nada pelan namun menyeramkan, sukses membuat Chaeyeon terdiam disana.

"ahjussi, jangan dia, aku saja!" Jungkook tak ingin Chaeyeon disakiti.

"tidak perlu adegan bela-belaan, ini bukan film!" Seokjin kembali memanas. "sudah berapa bulan sekarang?! Kapan kau akan membuat Bomi menyukaimu huh? Apa kau lupa kesepakatan yang pernah kita bertiga buat?"

"ahjussi..." Jungkook mencoba berdiri.

"....aku punya rencana lain,"

"RENCANA APA?! Yang kau lakukan selama ini hanya bermain-main, menyingkirkan gadis Jepang itu agar tidak selalu bersama kalian saja kau tidak bisa, Rencana lain? jangan bercanda kelinci kecil."

Wild Feeling | KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang