Duduk saling berhadapan dan memancarkan aura, bersaing seolah memperlihatkan diri yang berkuasa, double Kim pemimpin perusahaan besar itu sama sekali tak mau kalah soal pesona, jujur mereka terlihat sedikit aneh saat ini, menyilangkan kaki dan bersandar pada kursi masing-masing sembari memegang dagu yang sengaja dinaik-naikkan untuk pamer ketampanan.
Hanya itu yang mereka lakukan, dan jika Namjoon tak mengalah pasti takkan ada selesainya, dan tidak ada habisnya, Namjoon menurunkan silangan kakinya dan duduk tegap, mengangkat satu tangannya kearah waiters untuk memesan.
"kau kalah lagi" ucap Seokjin sambil tersenyum puas.
Namjoon berdecih remeh, ia melihat kearah Seokjin kemudian tersenyum manis. "orang waras pasti mengalah jika bersaing dengan orang gila"
"jadi aku orang gila?"
Namjoon mengedikkan bahunya santai. "entahlah"
Waiters restoran itu sudah berada disamping Namjoon menunjukkan buku menu pada keduanya dan bersiap siap menuliskan pesanan.
Namun tiba-tiba saja gadis dengan pakaian sekolah memasuki restoran dengan paksa karena restoran itu sudah disewa oleh Seokjin seluruhnya untuk pertemuan ini.
Merasa ada keributan Namjoon menoleh kearah pintu masuk dan tersentak saat melihat Bomi berdebat dengan beberapa waiters disana.
Namjoon langsung menghampirinya, dan mengintruksi waiters itu untuk pergi.
"Bomi apa yang kau lakukan disini?"
"Mau makan lah, masa jual baju" jawab Bomi ketus, benar juga.
"Kau kesini sendiri?"
"Iya, pakai taksi tadi, Sekretaris daddy bilang daddy ke sini untuk makan malam, kebetulan aku lapar, jadi ku susul saja"
Namjoon menghela nafasnya, berusaha sabar. "Kau makan ditempat lain saja ya sayang, daddy tidak bisa makan denganmu disini?"
"Kenapa? Makanannya tidak enak ya? Pantasan sepi"
"Iya, makanannya tidak enak, lihat hanya ada daddy berdua disini" ucap Namjoon kemudian menunjuk Seokjin untuk memperlihatkan ke Bomi.
Bomi mengikuti arah tangan Namjoon dan menemukan Seokjin yang tiba tiba melambaikan tangannya, menyapa Bomi.
Otomatis Bomi juga balas menyapa dengan senyum mengembang. "Annyeong haseyo ahjussi"
"Pulang ya, daddy akan telpon Songhee eonnie untuk menjemputmu, kau makan dengannya saja terserah dimanapun kau mau"
"Hmmm aku mau makan dengan daddy, kalau disini tidak enak kita makan ditempat lain saja, ajak ahjussi tampan itu juga boleh" Bomi mengerucutkan bibirnya, terlihat cemberut namun sambil memuji Seokjin.
"Tidak bisa sayang, daddy bertahan di restoran yang tidak enak ini juga karena pekerjaan" ucap Namjoon sambil mengelus kepala Bomi dengan lembut.
"Hmm baiklah, aku makan dirumah saja, jangan telpon Songhee Eonnie, aku akan pulang naik taksi" ucap Bomi lesu.
"Kau bisa pulang sendiri?"
"Iya bisa, aku kan sudah besar, aku kesini saja sendiri tadi"
"Baiklah, maafkan daddy ya?" Ucap Namjoon pelan
Bomi hanya mengangguk kemudian keluar meninggalkan restauran. Namjoon menghela nafasnya, sedikit tak tega, Namjoon itu paling lemah kalau sudah berurusan soal Bomi, tapi mau bagaimana lagi? Tidak mungkin untuk mengiyakan gadis itu sekarang.
Namjoon kembali ke meja makan, makanan sudah tersaji diatas meja mereka, banyak sekali, Namjoon sedikit kaget karena ini pasti pesanan Seokjin semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Feeling | KNJ
FanfictionDua pebisnis dari perusahaan elektronik terkemuka di Korea Selatan saling bersaing untuk menjatuhkan, memiliki tampang diatas rata-rata namun kisah masa lalunya begitu menyedihkan. Yang satu menyimpan dendam besar, dan yang satunya lagi adalah korba...