23 : 외침 - Shout

531 59 0
                                    

5 hari berlalu,

Namjoon habiskan waktunya untuk perusahaan, segala macam rapat sudah ia lakukan, dan Namjoon baru saja menyelesaikan konferensi persnya, ia akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerugian konsumen soal kualitas produknya yang sangat buruk, ia berhasil mendapat kepercayaan dana dari investor lain atas kerja kerasnya dalam beberapa hari ini, ia juga mengatakan yang sejujurnya bahwa semua terjadi diluar kendali perusahaannya, sengaja ingin menggiring opini bahwa pihak SJ,inc lah yang bersalah, ia juga meminta maaf karena telah memilih partner bisnis yang kurang tepat, Tak peduli Seokjin akan marah karena penjelasannya pada media, yang jelas ia mengatakan hal yang sejujurnya.

Tampilannya saat ini sangat kusut, ia bahkan selalu menolak teh rutin yang dibuatkan oleh Songhee dan memilih langsung masuk kekamarnya, Lagi.

Kepalanya terasa berat meskipun masalahnya saat ini sudah bisa dikatakan aman, Soal kepercayaan konsumen, Namjoon mengamati tanggapan berbagai ulasan yang memenuhi website perusahaannya, 80 persen dari mereka memberikan komentar positif, mereka percaya bahwa NJ,inc tidak akan membuat kesalahan fatal jika tidak karena ulah orang lain, ulah Sj,inc maksudnya, karena mereka berkolaborasi.

Sama halnya dulu, ketika saham Nj,inc mengalami penurunan yang sangat drastis setelah pemimpin perusahaan partner kerjanya terlibat skandal pelecehan sehingga berdampak pada Namjoon juga yang saat itu meluncurkan produk hasil kolaborasi mereka.

Namjoon membuka pintu kamarnya, matanya menelusuri setiap sudut ruangan mencari keberadaan Bomi, namun tak juga ia temukan, ia duduk ditepi ranjangnya sambil membuka kancing kemejanya dan bersiap mandi. Ingin sekali bertirahat dengan benar karena sebelumnya ia hampir menjadi robot gila kerja diperusahaan.

Diluar kamar, Songhee berdiri dengan keraguan yang menyelimuti diri, dalam beberapa hari ini, Namjoon benar-benar tidak sehat dalam urusan makan dan tidur, ia juga tau bahwa perusahaan milik teman sekaligus majikannya itu mendapat masalah karena sudah pasti tersiar disaluran tv.

Songhee ingat hal ini pernah terjadi sebelumnya, dan saat itu Songhee adalah gadis yang memberikan dukungan dengan sangat tulus pada Namjoon. Kali ini Songhee ingin melakukan hal serupa karena sejak masalah diperusahaan Namjoon datang, ia tak sempat melakukannya.

Songhee mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu kamar Namjoon, hanya satu ketukan, dan Songhee memilih berhenti, kembali ragu karena takut malah mengganggu, ia pun berbalik dan memilih pergi saja. ia bawa kakinya menuruni tangga dengan cepat, singgah kedapur dan membuka kulkas untuk mengambil makanan serta minuman cola untuk dirinya sendiri dikamar.

Songhee membuka pintu kamarnya dengan sedikit sulit karena kedua tangannya sedang membawa sesuatu, sehingga bukannya pintu terbuka malah minuman colanya yang tumpah kelantai. Ia pun menunduk untuk membereskannya.

Namun tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka.

Songhee yang kaget spontan mendongakkan kepalanya keatas.

Dan Boom!

Namjoon berdiri disana.

"kau baik-baik saja?" tanya pria tinggi itu.

Pun Songhee langsung berdiri, kaget sekali. "s-sejak kapan kau disana? dan apa yang kau lakukan? Bukankah tadi kau dikamarmu?"

"aku mendengar suara ketukan pintu, jadi aku membukanya tapi yang mengetuk sudah berada ditangga, yasudah aku ikuti saja, dan saat kau singgah dikulkas aku masuk kekamarmu. Tadi kau pasti ingin menghiburku kan?"

"i-iya." Songhee mengangguk.

"masalahku sudah beres, tenang saja." Namjoon tersenyum manis, matanya melihat kearah minuman cola yang tumpah dilantai.

Wild Feeling | KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang