44. Rooftop.

395 35 13
                                    

Jungkook dengan egonya yang masih terbilang labil, mengikuti Chaeyeon yang pagi-pagi sekali sudah pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook dengan egonya yang masih terbilang labil, mengikuti Chaeyeon yang pagi-pagi sekali sudah pergi. Jam Lima pagi.

Dengan menggunakan motor sport andalannya ia berusaha mengatur jarak agar tidak terjangkau oleh penglihatan Chaeyeon.

Otak Namjoon bukan satu-satunya yang sedang ingin meledak karena banyak masalah sekarang, Jungkook juga. Tadi malam sehabis mendengar alias menguping pembicaraan Seokjin dan Chaeyeon, ia sama sekali tidak bisa tidur. Ia menyesal punya hobi menjadi tukang nguping, dulu ia memang sering menguping karena takut ibunya memberi perlakuan berbeda, misalnya memberi dua botol susu favoritnya pada Chaeyeon sedangkan ia hanya menerima satu, atau tiba-tiba membelikan Chaeyeon sepatu padahal dirinya yang berulang tahun. Lucu, Jungkook bahkan tertawa sendiri mengingat betapa bodohnya dia sewaktu kecil.

Setelah menguping pembicaraan Chaeyeon dan Seokjin, Semalaman Jungkook terus mengintai kamar sang kakak, bahkan sempat hampir ketahuan jika Jungkook tidak bersiaga berpura-pura memegang gelas agar saat ditanya ia bisa berbohong dengan menjawab "habis ambil air."

Yang Jungkook dapatkan dari hasil pekerjaannya--menguping--adalah Chaeyeon akan menemui orang yang sangat penting hari ini, Entah siapa Jungkook tidak kenal. Kalau tidak salah itu terdengar seperti,

Yujin.

Chaeyeon akan menemui Yujin.

Mendadak mobil Chaeyeon menepi. Hari masih gelap, matahari belum benar-benar muncul, langit masih berwarna navy, tapi Chaeyeon malah berhenti didepan sebuah toko roti.

Membeli roti? Tidak mungkin, toko itu masih tutup. Jungkook bingung.

Chaeyeon turun dari mobil, wajahnya terlihat sangat marah, Chaeyeon berjalan kaki berjalan kearah Jungkook yang kini sedang duduk dimotornya.

Mungkin rumah Yujin berada disekitar sini, dan Chaeyeon terlewat sedikit hingga raut wajahnya sangat menyeramkan. Chaeyeon itu mudah marah, jadi masuk akal.

Namun tiba-tiba Cheyeon berteriak dari jauh.

"Yak, sialan, Jeon Jungkook! Kau pikir aku tidak tau kau sedang membuntutiku?!"

Mati. Jungkook ketahuan.

"Kau tidak ada bosan-bosannya ya ikut campur! Tidak kerjaan apa? Aku susah payah mencari uang untuk menyuruhmu sekolah dengan baik agar jadi orang sukses, bukannya membuntutiku jam lima pagi seperti ini!." Ucap Chaeyeon mengomel sambil berjalan

"Maaf, Noona." Jungkook hanya bisa memasang wajah polosnya saat sang kakak berada dihadapan

"Pulang sekarang!"

"Noona mau kemana?"

"Bukan urusanmu!"

Jungkook kemudian turun dari motor. Ia memeluk Chaeyeon secara tiba-tiba, mengusap punggungnya dengan lembut.

"Apalagi ini?!" Chaeyeon marah lagi.

"Aku sayang noona." Ucap Jungkook pelan.

Chaeyeon merasa aneh, ia melepas dengan kasar pelukan Jungkook. "Kau Kenapa?"

Wild Feeling | KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang