40. Something New

329 36 14
                                        

Dikediaman Seokjin,

Pria itu menendang meja diruang tamu hingga terlempar jauh dari posisi semula, Seokjin sangat kesal, bisa-bisanya ia gagal padahal tinggal sedikit lagi membuat Namjoon menderita.

"Seharusnya aku langsung tembak saja Bomi didadanya, atau bahkan kepalanya biar langsung mati sekalian, aishhh" Seokjin menggerutu geram.

Pria berbahu luas itu menyesali gerakannya terbilang lambat karena terlalu banyak basa-basi, jika saja ia tidak perlu banyak drama dan banyak bicara mungkin kini Namjoon sedang berduka memakai pakaian serba hitam, lalu tak lama ia pun dijemput mobil polisi dan menetap sebagai tahanan, tak masalah bagi Seokjin jika dihukum mati sekalipun.

Seokjin tak lagi merasa sedang hidup, karena jiwanya sudah lama mati, ia bertahan hanya untuk membalaskan dendamnya, menegakkan keadilan untuk sang istri, setidaknya dengan melakukan itu ia bisa memberikan apa yang tidak bisa ia berikan pada wanita tercintanya semasa hidup.

Chaeyeon memegang bahu Seokjin. Menenangkan pria itu, berusaha memahami kondisi, tidak ingin berkata banyak, bahkan Chaeyeon hanya diam diposisinya, dan Seokjin pun reda sendiri seolah Chaeyeon punya sihir penenang.

Tidak, tentu saja Chaeyeon tidak seperti itu, ia manusia normal, hanya saja memang sangat mengenal Seokjin dengan baik.

Jungkook hanya melihat noonanya dengan tatapan lurus, ia sebelumnya tak pernah dijelaskan perihal balas dendam Seokjin pada Namjoon, Jungkook hanya menjalankan tugas, tak ingin penasaran karena hanya ingin cepat selesai.

Lain lagi Taehyung, pria itu kini duduk diam diatas sofa sambil memegang kepalanya. Taehyung awalnya tak berniat balas dendam dengan cara licik, ia hanya ingin orang yang membunuh ayahnya diadili saja, mendekam dipenjara dan membusuk disana, tapi karena yang membunuh ayahnya juga sudah meninggal, yasudah, apa lagi? Pikir Taehyung, tapi karena Seokjin berhasil menghasutnya ia pun ikut andil, dan sekarang malah pusing sendiri, memikirkan kedepannya akan seperti apa, apalagi mengingat Seokjin yang rela mati setelah melakukan pembunuhan, jika begitu artinya ia sendirian yang masuk penjara, menyedihkan, perjalanan hidupnya masih panjang padahal.

Taehyung menggeleng memikirkan itu semua, Ia berdiri. "Hyung, aku rasa aku sudah terlalu jauh, aku ingin berhenti saja."

"Apa katamu? Kita sudah sejauh ini kau malah ingin berhenti?" ucap Seokjin.

"Semua ini tidak berguna bagiku, orang yang membunuh ayahku sudah mati, begitu juga dengan mu, yang membunuh istrimu." Kata Taehyung, ada benarnya.

Seokjin mulai tersulut. "Maksudmu kau ingin aku pasrah saja begitu?"

"Itu urusanmu, kau mau lanjut atau tidak terserah, tapi aku ingin berhenti sampai disini, aku rasa ini cukup, aku akan pergi keluar negeri bersama ibuku, jangan libatkan aku lagi." Ucap Taehyung, mulai beranjak.

Chaeyeon menarik tangan Taehyung. "Yak! Kau kenapa sih?"

Segera Taehyung menepis tangan Chaeyeon. "Apa kau ingin bertanggung jawab soal makan dan minum ibuku setelah aku dipenjara?!" Bentak Taehyung.

"Kau bicara apa? Kenapa jadi ibumu?" Chaeyeon mengerutkan dahi.

"Coba kau pikir jika salah satu dari Bomi atau Namjoon terbunuh karena karena kita, Seokjin pasrah saja dipenjara, ia mungkin akan lanjut menembak kepalanya dan mati, tapi kita? Bagaimana dengan kita? Polisi tidak akan diam saja, kau pikir yang kita bunuh itu anak kucing? Hell, dia Konglomerat terkemuka di negeri ini. Mau lari kemanapun kita pasti akan dipenjara."

"Itulah sebabnya kita membunuh Bomi!" Sahut Chaeyeon.

"Bomi itu putrinya! Sama saja! Jika kau dipenjara, kau tidak perlu khawatir pada adikmu, dia pria dan sudah besar, bisa mencari uang sendiri, tapi aku? Bagaimana dengan ibuku? Kau mau menanggung hidupnya?"

Wild Feeling | KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang