Bomi bangun kesiangan, semua karena film action yang ia tonton sampai jam 1 tadi malam, biasanya ada Namjoon yang melarang kalau Bomi tidur semalam itu, tapi Namjoon tidak dirumah, daddynya itu sudah menelpon dan mengatakan banyak sekali pekerjaan kantor sehingga ia harus lembur.
Setelah film itu habis Bomi langsung kekamar Songhee dan tidur disana, sayangnya karena keasikan bicara tadi malam, membuat keduanya tidur jam 3 subuh.
Bomi tidak bisa bangun sendiri, ia membutuhkan orang lain untuk membangunkannya, karena Songhee juga tidak bangun pagi maka tidak ada yang membangunkan Bomi.
"Astaga ini sudah jam 8" teriak Bomi ketika tersadar.
Songhee mengerjapkan matanya, setelah kesadarannya terkumpul ia pun bangkit. Tak kalah terkejutnya Songhee melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 lewat 15 menit.
"Kau terlambat sekolah Bomi" ucapnya panik sambil menggoyangkan tubuh Bomi agar gadis itu bangun
Alih alih bangun Bomi malah menaikkan selimutnya. "Ah sudahlah tidak usah sekolah"
Songhee semakin panik. "Bagaimana ini? Ayahmu akan memarahiku"
"Tidak, biar aku yang bicara nanti" ucap Bomi dengan mata yang masih terpejam.
"Hei bangunlah pindah kekamar mu saja, kau pasti tak nyaman tidur disini" ucap Songhee penuh perhatian
"Ah iya, ada yang ingin ku beli, aku akan mandi saja, setelah daddy pulang aku akan mengajaknya pergi" ucap Bomi langsung berdiri dan keluar dari kamar Songhee
Bomi berlari menaiki tangga memasuki utama, dan segera mandi. Namun bukan Bomi namanya jika tak punya keinginan aneh. Melihat botol shampoo berwarna merah milik Namjoon didalam kamar mandi membuatnya menginginkan segelas Cola. Sangat tidak nyambung memang. Setelah selesai Bomipun langsung turun dan berniat turun kedapur untuk mengambil apa yang ia inginkan.
Namjoon pulang dengan tampilan yang kusut, wajahnya lesu, kemejanya berantakan dan dasinya sudah tak berada dileher lagi, melainkan diikat kepegangan tas tangan berisikan laptop miliknya.
Dengan langkah yang berwibawa meskipun lelah karena pekerjaannya dikantor, Namjoon tetap menampilkan senyumnya pada Songhee yang membukannya pintu.
Melihat Bomi yang baru saja turun dari tangga mengenakan jubah mandinya membuat Namjoon mengerutkan dahinya. "Bomi, kau tidak sekolah?"
"aku terlambat bangun dad"
Namjoon menghela nafasnya. "jangan sering sering tidak sekolah Bomi"
Bomi mengacuhkan Namjoon dengan berjalan kedapur sambil menyaut "nee, nee, aku paham"
Raut wajah Namjoon berubah, ia terlihat kesal, namun dengan kedewasaan yang dimilikinya ia memilih untuk tidak mempermasalahkannya, dan segera manaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.
Namjoon menggulung lengan dan membuka beberapa kancing atas kemejanya, ia tampak beberapa kali menghela nafas sambil memijat kepalanya yang terasa berat. sepertinya terjadi sedikit masalah dalam peluncuran elektronik baru diperusahaannya itu.
Bomi masuk kekamar tanpa mengetuk pintu membawa gelas berisikan minuman berperisa cola ditangannya. Melihat ada yang tak beres dengan Namjoon ia pun bertanya. "daddy sakit kepala?
"Bomi pakai bajumu cepat, kau bisa masuk angin jika memakai itu terus" ucap Namjoon pada Bomi yang masih memakai jubah mandinya.
"baiklah" Bomi berjalan menuju lemarinya untuk mengambil pakaian, sedangkan Namjoon langsung pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri, dan memberi ruang bagi Bomi untuk berpakaian.
"hmm pakai baju apa ya?" tanya Bomi sambil melihat isi lemarinya yang dipenuhi berbagai jenis pakaian bermerek kelas atas itu, pakaian yang terlalu banyak memang sering membuat sipemilik kebingungan dalam memilihnya.
Dan akhirnya pilihan Bomi jatuh ke dress pink pendek bermotif bunga sakura yang entah kapan ia beli.
Beberapa belas menit kemudian pun Namjoon keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya. Rambut basah yang diselanya kebelakang dan bagian dada telanjang yang masih belum sepenuhnya kering membuat wanita dewasa akan menelan ludah menahan gairah.
Tak jauh berbeda dengan wanita lainnya yang akan takjud sendiri melihat aura keseksian Namjoon, Bomi juga takjud dengan Daddynya namun dalam artian yang lebih sederhana sesuai umurnya.
"wah daddy sexy sekali, seperti aktor holliwood difilm yang tadi malam kutonton" ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya jail. Bomi memang gadis yang polos, namun ia sedikit centil.
Namjoon hanya menanggapinya dengan senyuman, ia tahu dan paham bahwa Bomi tak pernah mengerti arti kata Sexy yang sesungguhnya.
"dad, tolong naikkan resleting bajuku" ucap Bomi kemudian mendekat kearah Namjoon yang baru saja akan membuka lemari untuk mengambil pakaiannya.
Namjoon tercekat saat Bomi membelakanginya dengan baju yang masih terbuka sambil memegang tinggi rambutnya keatas agar tak menyulitkan Namjoon dalam menaikkan resleting itu. Namjoon berkedip beberapa kali sebelum akhirnya bergerak melakukannya. Setelah menghela nafasnya, ia kemudian menaikkan resleting belakang dress Bomi dengan cepat dan langsung membalikkan tubuh gadis itu.
"Bomi, bisa kau keluar? Daddy ingin pakai baju"
"pakai saja, aku tidak akan melihat" ucap Bomi kemudian meraih ponselnya diatas meja dan menaiki Ranjangnya, ia duduk dan bersandar pada kepala ranjang sambil memainkan ponselnya dengan tenang.
Namjoon memilih untuk kembali masuk ke Kamar mandi dan memakai pakaiannya disana. Sebelumnya ia biasa saja mengganti kemeja atau mengganti kaos didepan Bomi, ia tau Bomi takkan melihat. Tapi untuk akhir akhir ini Entah apa yang terjadi dengan Namjoon, ia tampak tak nyaman melakukan apapun didepan Bomi, mulai dari menaikkan resleting Bomi seperti tadi, ini bukan kali pertamanya Namjoon melakukan hal semacam itu, membantu melepas kancing Baju Bomi dibagian depan yang sulit terbuka pun Namjoon sudah sering, namun bedanya dulu ia melakukannya sebagai Ayah, dan tampak tenang. Berbeda dengan sekarang, masalahnya ada didalam dirinya sekarang. Entah apa itu Namjoon pun tak tau.
"dad?" Tegur Bomi yang sontak membuat Namjoon menoleh. "Daddy kenapa diam? Ayo cepat pakai bajunya, aku ingin mengajak Daddy kesuatu tempat"
"Ingin kemana?" Tanya Namjoon tenang.
"Ke mall, ada liptint baru yang ingin ku beli"
"Bomi-ah, hari ini kau pergi bersama Songhee Eonnie saja ya? Daddy merasa lelah sekali"
"Pasti daddy bekerja sangat keras ya?" Tanya Bomi sedih
Namjoon mengangguk sambil tersenyum
"Hmmm baiklah, daddy istirahat saja dirumah, aku akan pergi dengan temanku" ucap Bomi mengerti.
"Minta antar supir dibawah ya, hati hati"
"Ah tidak perlu daddy, temanku akan menjemputku, kami akan naik motor, dia punya motor sport yang keren" ucap Bomi dengan mata yang membulat dan senyuman yang merekah.
"Temanmu yang mana?" Tanya Namjoon penasaran
"Jungkook Oppa"
"Oppa?"
"Iya, dia teman sekelasku hanya saja lebih tua setahun, dia sangat tampan dad, teman temannya bilang dia menyukaiku, aku berharap hal itu benar"
"Jangan pergi dengannya"
"Wae?" Tanya Bomi bingung
"Bukankah dia sekolah?"
"Aniya, dia juga terlambat hari ini"
"Pergi dengan Daddy saja!"
"Tapi tadi daddy bilang sedang lelah?"
"Sekarang tidak lagi. Tunggu dibawah, daddy akan segera turun, dan kita pergi bersama"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Feeling | KNJ
FanfictionDua pebisnis dari perusahaan elektronik terkemuka di Korea Selatan saling bersaing untuk menjatuhkan, memiliki tampang diatas rata-rata namun kisah masa lalunya begitu menyedihkan. Yang satu menyimpan dendam besar, dan yang satunya lagi adalah korba...