45. Blood and Head

294 29 6
                                        

Setelah Misoo pergi, Jungkook dengan lututnya yang bergetar, berjalan perlahan menuju ke ujung, kearah pagar, dan berhati-hati untuk melihat kebawah.

Ia menemukan banyak orang berkerumun disana, pasti sama ketakutannya dengan dirinya saat ini, Jungkook reflek mundur, dan tersandung kakinya sendiri hingga terduduk dilantai.

Jungkook berusaha mengambil nafas dengan baik, mengatur degub jantungnya yang terlalu cepat agar kembali normal, ia melihat kearah telapak tangan yang ia angkat ke udara, tangannya bergetar hebat. Ia kini menjadi satu-satunya saksi kunci.

"Jungkook!" Teriak suara Chaeyeon yang berlari mendekat kearah Jungkook.

Jungkook hanya menoleh, masih tidak bisa berdiri. Masih syok.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Chaeyeon. Ia kemudian menoleh kanan kiri, mengawasi seseorang yang ia ajak bertemu barang kali sudah ada sejak tadi dan malah berbicara dengan Jungkook duluan. Namun nihil, Chaeyeon tak menemukan apapun. Ia kembali menoleh kearah sang adik.

Chaeyeon heran. Jungkook terlihat berbeda. "Kenapa kau pucat sekali? Apa yang terjadi? Dan kenapa kau bisa ada disini? Kau membuntutiku?!"

"N-noona." Ucap Jungkook, terbata dan bergetar.

Chaeyeon merasa kesal sendiri, ia mengeluarkan ponselnya sambil mengomel. "Aishh, dimana si Yujin Yujin itu, aku tidak suka membuang waktu."

"Noona." Panggil Jungkook.

Chaeyeon tak menghiraukan, ia fokus pada ponselnya yang malah mengeluarkan suara yang menyatakan bahwa ponsel Yujin tidak aktif dan membuatnya semakin kesal.

"Noona." Panggil Jungkook, lagi.

"Apa sih, Kook! Noona Noona, kau tidak lihat aku sedang menelpon seseorang?!"

"Seseorang itu sudah mati!" Bentak Jungkook, setengah mati berusaha keras untuk mengeluarkan suaranya.

Chaeyeon membelalak kaget. "Apa?!"

"Lihat disana." Ucap Jungkook menunjuk ke ujung pagar.

Chaeyeon masih bingung. "Hah?"

Namun Jungkook malah menangis, ia kemudian menenggelamkan wajahnya dalam tangkupan tangannya yang masih bergetar.

Segera Chaeyeon melihat kearah bawah dibalik pagar itu. Dan menemukan banyak sekali kerumunan orang, bahkan beberapa mobil polisi juga berada disana.
Mendadak Jantung Chaeyeon berdetak lebih kencang, ia mengutuk pikirannya yang malah berpikiran aneh-aneh. Ia menatap Jungkook dengan tatapan waspada.

"Noona bagaimana ini? Aku seharusnya tidak--, aku, aishhh, aku tidak tau"

"Kook." Ucap Chaeyeon, pelan.

"Kita pergi saja!" Jungkook kini berdiri, sementara Chaeyeon malah terdiam sambil menatapnya.

"Tidak ada waktu! Ayo cepat!"

Jungkook menarik tangan Chaeyeon dengan cepat.

---

"Hallo, hyung, hyung!" Teriak histeris Jimin sambil bercucuran airmata, menelpon Namjoon.

"Iya Jim? Hallo, ada apa?" Namjoon meletakkan tehnya ke nakas disamping ranjang Bomi.

"Yujin. Ah, Ya Tuhan, tidak."

"Jim! Ada apa? Kenapa kau menangis? Apa yang terjadi pada Yujin?"

Bomi melihat Namjoon dengan tatapan bingung, karena suara Namjoon yang terdengar sedikit panik saat bertanya kenapa membuatnya penasaran juga.

"Yujin jatuh dari atas gedung kita, kepalanya berdarah, pecah."

Mata Namjoon rasanya ingin keluar, ia melotot kaget. "Apa?! Kepalanya pecah?!"

Wild Feeling | KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang